12. Hasil dari Jarak

1.2K 145 58
                                    

[Mood banget baca komen kaliaaan. Makasiih ya. Hari ini mau up 2x asal komennya banyak lagi]

[Lope sekebon]

*
*

**

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*

Gavin mengemudi dengan hati-hati, lama tak membawa mobil membuat Gavin menjadi kaku dalam menyetir

Takut? Jelas saja

Gavin menepikan mobilnya, dia menunduk dengan dalam setelah hampir menabrak pengendara lain, di pikirannya terus mengingat nama Riki "Gue gak mau lo selalu kena masalah Rik. Ini udah cukup" ucapnya

"Gue gak mau lo dikirim ke luar negeri, gue harus selalu ngeliat lo"

Tin Tiiin

Gavin melirik ke arah spion, melihat mobil Riki berhenti di belakangnya

"Gav! Lo gak papa? Kenapa berhenti Gav?" Riki mengetuk kaca mobil Gavin beberapa kali

Gavin kembali menyalakan mobilnya dan langsung meninggalkan Riki yang masih berdiri disana

"Juancok!" Riki berteriak saat mobil Gavin meninggalkannya begitu saja

"Anjeng gue salah apa sih?!" Teriak Riki lagi

Riki masuk ke dalam mobilnya dalam keadaan kesal. Merenung sejenak untuk memikirkan apa yang salah

"Apa jangan-jangan Gavin denger omongan Papa kemarin? Tapi dia kan tidur" Riki membenturkan kepalanya pada setir mobil setelah sadar tentang apa yang terjadi kemarin

Gavin menghentikan mobilnya di samping warung Jihan, menunggu beberapa saat sampai semua pelanggan Jihan keluar barulah dia bisa masuk

"Loh lo udah keluar dari rumah sakit?" Gavin mengangguk sambil duduk

Jihan melihat keluar, tidak ada mobil Riki disana. "Lo jalan kaki?" Tanya nya

"Itu mobil gue" Gavin menidurkan kepalanya di meja

"Tumben. Riki mana?" Gavin menggeleng sebagai jawaban

Jihan ikut duduk di samping Gavin, "Kalau masih sakit kenapa pulang?" Tanya nya karena melihat Gavin yang masih lemas

"Ada matkul" Gavin menjawab dengan singkat

'Apa lagi berantem sama Riki?' Jihan membatin

"Mau makan atau minum?" Jihan akhirnya memberikan penawaran

"Teh anget, nanti kalau laper gue makan" Jihan mengangguk dan membuatkan pesanan Gavin

Gavin kembali merenung, apakah tindakannya salah untuk menjauhi Riki sejanak? Tapi dia tidak ingin Riki terkena masalah lagi seperti apa yang Dhena katakan

"Minum dulu" Jihan meletakan teh hangat itu di meja Gavin

Gavin melepas maskernya lalu meminum secara perlahan. "Panas Jihan" keluhnya sambil menutup mulut

Gavnan [END]Where stories live. Discover now