21. Orang tua yang GAGAL

1.4K 158 117
                                    

[BISMILLAH DULUUUU]

[TANDAIN TYPO]

#*#*#*#*#*#

Gavin tidak melihat mobil Papanya di garasi, seolah Juna memang sengaja tidak pulang. Gavin yang awalnya memiliki niatan untuk membawa Yuan bertemu Riki mengurungkan niatnya tersebut.

Terlalu bahaya jika membawa Yuan kesana dalam kondisi Fathian yang sedang marah

Gavin mengizinkan Yuan untuk menginap dirumah Gilang untuk menghibur anak itu agar tidak terlalu memikirkan ucapan Mama nya

Langkah Gavin berhenti saat melihat Luna yang berdiri di depan rumahnya seperti tadi pagi

"Gavin" panggilnya

"Kamu mau ikut Mama kan?" Luna bertanya tanpa aba-aba

"Mama butuh kamu" imbuhnya

Gavin mundur "Kenapa baru sekarang? Kenapa cuma Gavin? Kenapa bukan Yuan?" Gavin memiliki beberapa pertanyaan

"Karena cuma kamu yang bisa bantu Mama" ucapnya "Kamu harus jelasin kalau kamu bukan anak Mama, supaya suami Mama gak marah terus Gavin"

Jadi ini alasannya kenapa Mama mau gue ikut?

"Mama janji setelah ini Mama gak akan pernah datang kesini lagi" ujarnya

"Mama segitunya gak mau ngakuin Gavin sama Yuan?" Gavin semakin merasa kedua bahunya berat dengan beberapa beban hari ini

"Suami Mama benci Mama punya anak" jawabnya

"Mama harus ketemu Yuan, Mama harus akuin Yuan sebagai anak, Mama harus peluk Yuan setidaknya sekali aja, Mama harus jelasin kenapa Mama pergi. Kalau Mama gak mau Gavin juga gak akan mau jelasin apapun sama suami Mama itu" terang Gavin

Luna tampak berpikir cukup lama, namun kepalanya mengangguk seiring dengan semua permintaan Gavin yang mungkin mudah untuk dia lalukan

"Oke" ucap Luna

Gavin langsung ikut bersama Luna, mereka pergi menggunakan taxi dan Gavin yang mengeluarkan biayanya

Sampai didepan rumah, Luna mengajak Gavin agar segera turun. Luna menyuruh Gavin untuk ikut masuk

Gavin bisa melihat Riyan yang duduk dikursi sambil merokok dengan kaki yang naik keatas meja. "Mas, ini anak yang waktu itu. Dia mau jelasin kalau dia bukan anak aku" ucap Luna

Gavin menatap Luna beberapa detik untuk menghilangkan rasa sakit hatinya. Jawaban kenapa Mamanya pergi akan segera dia dapatkan jika dia menjelaskan Luna bukanlah Mamanya

"Kamu bikinin kopi" suruh Riyan. Dan Luna hanya menurut sebagai seorang istri

"Jadi kamu bener bukan anak istri saya kan?" Tanya Riyan membuat Gavin hanya mengangguk

"Uhuk" Gavin sedikit mundur saat Riyan menyemburkan asap rokok kearah wajahnya

Gavin terbatuk sesaat sebelum kembali mematap Riyan "Ini juga yang lo lakuin ke Mama?" Tanya nya

"Mama? Lo masih nyebut dia Mama lo?" Tanya Riyan sambil tertawa

"Mas ini kopinya" Luna datang membawa nampan

"Ma!"

Gavin mendorong Riyan saat segelas kopi panas itu hampir dia siramkan kearah Luna.

Riyan terjungkal hingga meja kayu di belakangnya terbelah menjadi beberapa bagian

"PANAS! ANJING!" Riyan langsung berdiri saat kopi panas itu malah tumpah kearahnya

"Ma ayo keluar! Dia orang gila!" Gavin yang akan menarik Luna langsung tertunduk begitu Riyan memukul kepalanya dengan gelas bekas kopi tadi

Gavnan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang