1

461 10 3
                                    

...𝑩𝒓𝒐𝒌𝒆𝒏 𝒉𝒐𝒎𝒆...

"Bang, ayolah kita berdua gak bisa ngurus anak balita" rengek jake, heeseung yang sedang mengunyah makanannya itu pun langsung menelannya "makanya lain kali kalo mau bangunin orang jangan kayak gitu, pokoknya abang enggak mau tau kalian harus ngurusin niki selama satu minggu" ucap heeseung.

Bunda dan ayah yang dari tadi mendengarkan percakapan anak anaknya itu langsung menghentikan makannya "heeseung, ada apa?" tanya ayah, heeseung pun menoleh "ini loh yah, mereka tadi pagi pas bangunin heeseung bilang kalo udah setengah tuju padahal masih setengah enam, mana teriak di sebelah telinga lagi" jelas heeseung yang agak kesal.

"Jay, jake jangan ngulangin kayak gitu, sekarang kalian harus jalanin hukuman yang di berikan kakak kalian, ngerti?" tanya ayah tegas.

"Tapi kami cuma-" "jangan ngebantah!" bentak ayah, ucapan jake terpotong dan langsung menunduk "ngerti yah, kami enggak akan ngulangin lagi" ucap jake.

...𝑩𝒓𝒐𝒌𝒆𝒏 𝒉𝒐𝒎𝒆...

Saat di sekolah bu guru membagikan hasil ulangan harian kelas 1A.

"Heeseung biantara" absen bu guru, heeseung langsung maju ke depan untuk mengambil kertas hasil ulangannya "heeseung kenapa nilaimu turun? Apa kamu sakit?" tanya bu guru sambil memberikan kertas ulangan itu.

Heeseung hanya tersenyum lalu mengambil kertas ulangannya "saya enggak sakit kok bu, mungkin waktu ngerjain soal saya enggak fokus" ucap heeseung lalu kembali ke bangkunya.

Beberapa menit telah berlalu, akhirnya jam istirahat telah tiba.

Tidak lama kemudian ada beberapa siswa mendekati heeseung "heeseung beliin minuman gih" ucap salah satu dari mereka, heeseung pun berdiri tapi bukan untuk membeli minuman.

"Beli sendiri sana, kalian masih punya tangan dan kaki, masih berfungsi semua kan" ucap heeseung "berani kamu bicara gitu ke afgan" ucap salah satu temannya.

"Heeh, emangnya kalian siapa sampai aku harus takut dan nurut sama kalian, aku bukan babu kalian" ucap heeseung lalu hendak keluar dari kelas "heeseung biantara, dasar kau anak bermasalah" ucap afgan.

Heeseung langsung menghentikan langkahnya lalu membalikkan badannya kearah afgan "maaf ya aku bukan anak bermasalah, aku emang di didik keras sama orang tuaku" ucap heeseung.

"Banyak omong"

Bugh

Afgan menonjok pipi heeseung hingga menabrak meja yang berada di sebelahnya, heeseung hanya tersenyum santai dan tidak terpancing emosi sama sekali.

"gakpapa heeseung, ini belum seberapa sama pukulan ayah" ucap heeseung pelan yang hanya bisa di dengar oleh dirinya sendiri.

Heeseung langsung bangkit dan menampakkan sudut bibirnya yang berdarah "kenapa? Mau lawan?" tanya afgan meledek, mereka semua pun tertawa.

Tanpa mereka sadari heeseung telah mengepalkan kedua tangannya 'tenang heeseung jangan terpancing emosi, kamu udah ngalamin hal seperti ini setiap hari di rumah' batin heeseung.

"Apa, gak Terima? Oh iya aku denger denger kamu punya enam adik laki laki ya, kamu tau mereka juga bermasalah sama seperti dirimu terutama yang namanya sunghoon, aneh banget tu orang masa enggak pernah senyum sama sekali, apa dia punya kelainan"

Dalam hitungan beberapa detik tonjokan melayang kearah afgan, kesabaran heeseung sudah habis dan dia tidak bisa mengontrol emosinya dengan sangat baik.

broken home | With Enhypen  ✓Where stories live. Discover now