11

119 3 0
                                    

...𝑩𝒓𝒐𝒌𝒆𝒏 𝒉𝒐𝒎𝒆...

Beberapa hari telah berlalu dan saat ini keadaan Arga perlahan membaik.

Arga sudah tidak memakai masker oksigen atau pun alat pernafasan lainnya "Arga gimana keadaanmu?" tanya papa sambil tersenyum kearah Arga.

Arga hanya menatap wajah papa tanpa ada niatan untuk menjawabnya, papa langsung mendekati Arga yang terbaring di kasur pasien.

Papa mengelus kepala Arga dengan pelan "Arga, kamu kenapa? Kamu marah sama papa? Papa minta maaf ya, hari ini papa libur kerja kok jadi papa bakal nemenin kamu hari ini" ucap papa.

"Beneran?"

Papa langsung mengangguk "iya, kamu istirahat ya, papa enggak kemana mana" ucap papa, akhirnya Arga dapat sedikit tersenyum karena papanya, dia masih tidak menyangka bahwa papa akan menemani nya di rumah sakit.

Tidak lama kemudian yeonjun datang "Arga" panggil yeonjun saat sudah sampai di depan pintu, papa dan Arga langsung menoleh, Arga tersenyum melihat kedatangan yeonjun disana "gimana keadaan lo?" tanya nya.

"Kemarin dokter bilang, kalo Arga udah gakpapa bang, cuman butuh pemulihan aja" ucap Arga, yeonjun tersenyum mendengar itu "ya udah lo istirahat aja, biar bisa cepet pulang ya" ucap yeonjun menasehati dan diangguki oleh Arga.

"Ya udah ayo makan dulu, gw bawain makanan, lo bilang lo gak suka makanan rumah sakit kan" ucap yeonjun lalu mengeluarkan wadah dari tas kecil yang dia bawa.

Yeonjun langsung memberikan wadah itu ke papa "ayo makan dulu" ucap papa lalu membantu Arga untuk duduk, sekitar 4 suapan Arga makan tiba tiba handphone papa berbunyi.

Papa langsung menghentikan tangannya untuk menyuapi Arga lalu melihat penelfon itu, papa sedikit terkejut 'pak direktur? kenapa dia telfon hari ini' batin papa dengan sangat heran.

"Kenapa pa?"

Papa langsung menoleh kearah Arga "gakpapa, papa angkat telfon bentar ya" ucap papa lalu memberikan wadah itu kepada yeonjun "tolong suapin Arga bentar ya" ucap papa, yeonjun langsung menerima wadah itu "iya om" ucapnya.

Papa langsung berjalan keluar dari ruangan itu lalu mengangkat telfonnya.

"Halo, ada apa?"

"Pak bagas, tiba tiba hari ini
ada claen, bapak bisa kesini
enggak?"

"Tapi saya harus nemenin
anak saya di rumah sakit"

"Jadi gak bisa ya pak,
masalahnya ini berpengaruh
besar untuk perusahaan"

"Ya udah saya kesana sekarang"

"Baik pak, maaf mengganggu
waktu bapak"

Telfon di tutup pak direktur, papa langsung menghela nafasnya pelan lalu kembali masuk ke ruang rawat itu "Arga, papa keluar dulu ya, tiba tiba ada claen di kantor, kamu gakpapa kan papa tinggal" ucap papa meminta izin.

Seketika itu senyuman yang awalnya merekah di wajah Arga langsung sirna begitu saja "papa bilang mau nemenin Arga" ucap Arga dengan sedikit heran "eee, iya papa emang mau nemenin kamu tapi ini berpengaruh besar sama perusahaan jadi papa harus pergi sekarang" jelas papa.

broken home | With Enhypen  ✓Where stories live. Discover now