Sudah Jadi

413 55 58
                                    

🐰🐰🐰

.
.
.
.
.

Sesampainya di depan rumah Jungkook, mereka berdua tak langsung turun. Aera tengah terdiam menatap Taehyung dan Mingyu yang sedang berada di depan sana sedang berbicara dengan Ahyeon dan Jihyun.

Entah apa yang mereka bicarakan namun raut wajah Ahyeon sedikit murung dan bersedih sepertinya.

"Apa yang mereka katakan pada nenek?"

Jungkook berucap dengan amarahnya yang mulai terpantik karena dia takut terjadi sesuatu pada neneknya jika mendengar sesuatu yang membuat kerja jantungnya jadi lebih banyak.

Aera menahan tangan Jungkook yang hendak keluar dari mobil, ketika Jungkook menoleh Aera menciumnya. Ciuman singkat namun sangat dalam dan emosional.

"Bawa nenek kita masuk ke dalam, aku akan membawa Minyu dan Taehyung pergi."

Kata Aera seraya mengelus lembut bibir tipis yang telah melumat bibirnya hingga membengkak ini.

"Tidak. Biar aku saja. Aku tidak mau Mingyu kembali mem.."

"Jungkook, aku tau kau sedang marah. Aku juga tau Mingyu membencimu. Tapi kau sedang terluka, sayang. Kau ingin kita batal menikah karena Mingyu menghajarmu habis-habisan? Lihat.. Tanganmu saja mulai bengkak begitu."

Jungkook menunduk melihat tangan kirinya yang sepertinya memang telah patah itu. Aera benar. Tadi dia dipukuli oleh 5 orang lalu dihantam menggunakan balok kayu oleh Kris entah berapa kali.

Wajahnya yang lebam dan terasa remuk pada seluruh tubuhnya tak akan mampu menghadapi Mingyu dan Taehyung sekaligus. Tapi Jungkook tetap akan memasang badan untuk melindungi Aera.

"Kau yang membawa nenek kita masuk dan aku yang mengatasi dua cecunguk itu."

Ucap Jungkook mutlak. Dia menarik leher Aera lalu kembali menciumnya, melumat dengan dalam seolah ingin meyakinkan dirinya sendiri jika Aera adalah miliknya, selamanya miliknya.

Aera mencium aroma darah dan rasa asin ketika dia membalas lumatan Jungkook. Beberapa orang dari Stronghold tadi menghajarnya hingga bibirnya robek.

"Biarkan aku menjagamu dari mereka yang mencoba mengambilmu dariku."

Jarak mereka begitu dekat sehingga Jungkook maupun Aera bisa merasakan hembusan nafas mereka satu sama lainnya. Ibu jari Jungkook mengusap sudut bibir Aera yang terluka lalu sebelahnya lagi membelai sisi wajah pacarnya itu.

"Kau masih mencintainya?"

Aera menunduk diam. Dia tak tau perasaan macam apa yang dia rasakan pada Mingyu saat ini. Entah masih cinta atau sudah tidak lagi namun yang pasti dia merasa sangat bersalah karena sudah meninggalkan Mingyu lalu bersama pria lain.

Alasannya memutuskan Mingyu supaya dia bisa menikah dengan pria lain, tentu saja itu tidak adil bagi Mingyu yang selama ini begitu tulus padanya. Melihat Aera yang tak menjawab, sudut hati Jungkook kembali tergores.

Rasanya dia telah melakukan banyak hal untuk wanita ini namun Aera seperti terlalu sulit untuk ia miliki meski dia telah menelan kehormatan Aera. Mengingat percintaan mereka sepanjang hari ini, Jungkook memejamkan matanya sembari mempertemukan dahi mereka berdua.

MINEحيث تعيش القصص. اكتشف الآن