Nayanika

664 52 97
                                    

🐰🐰🐰
🔞

.
.
.
.
.

Aera tengah meremat rambut panjang Jungkook yang tengah menegang diatas tubuhnya. Mulutnya terbuka sedikit namun kedua matanya tertutup dengan rapat. Keduanya baru saja mencapai puncak kenikmatan bersama setelah bergelut diatas ranjang selama berjam-jam lamanya.

Nafas mereka terus terengah walau percintaan hebat mereka telah usai. Saat Jungkook beranjak, milik mereka terpisah. Aera masih merintih merasakan benda besar yang tak lagi sekeras semula keluar dari pusat tubuhnya.

Aera bangun lalu dia menduduki paha Jungkook. Dia memegangi inti tubuh pria yang baru saja mengganggahinya itu kemudian tanpa rasa jijik sedikitpun dia memasukkan benda itu ke dalam mulutnya.

Ia menjilat habis hingga ke pangkal lalu kembali mengulang gerakan dari awal. Kedua tangannya juga memegangi benda berurat itu sembari mengulumnya. Aera hendak menggerayangi tubuh Jungkook untuk memberinya stimulus agar pria itu kembali ereksi, namun Jungkook menahan tangan mungil yang begitu nakal memijat miliknya itu sebab dia tak mau Aera melihat tubuhnya yang terluka.

Jungkook bangun lalu membaringkan tubuh Aera, dia membuka paha Aera lebar-lebar. Kini giliran Jungkook yang menjilat habis inti tubuh Aera hingga bersih dari sisa-sisa pelepasan mereka tadi.

Aera yang memang kembali naik birahinya itu semakin menggeliat tak menentu seiring dengan rintihannya yang menggema namun terdengar begitu seksi.

"Jungkook, apa masih lama? Aku sudah tidak tahan."

Ucap Aera dengan sedikit rengekan diakhir kalimatnya. Jungkook baru saja mengeluarkan spermanya 10 menit yang lalu, dia membutuhkan waktu sedikit lagi untuk membuat miliknya itu kembali ereksi.

"Sebentar lagi, sayang."

Jungkook mengurut miliknya yang telah perlahan mengeras kembali walau belum sempurna itu seraya menggerayangi dada Aera menggunakan sapuan lidahnya. Aera meremas bahu Jungkook dan terus mendesah dengan frustasi.

"Sayang, cepat masukan."

Suara Aera seperti akan menangis. Dia meremas payudaranya sendiri menahan sesuatu dalam tubuhnya yang seperti ingin dipuaskan lebih dari ini. Jungkook mencium bibir Aera dengan penuh nafsu seraya menusuk dibawah sana. Batang kenikmatan itu kembali mengeras, membesar, memanjang dan sudah siap untuk memberikan kepuasan pada lembah surgawi disana.

Jungkook membuka mulutnya sembari menutup kelopak matanya saat dia merasakan lembah itu menghisap seolah ingin menelan dan membenamkan dirinya didalam sana. Sungguh nikmat.

Ketika Jungkook mulai bergerak kasar, Aera pun berteriak menyebut namanya. Jepitannya dibawah sana membuat Jungkook menggigit bibirnya dan memacu lebih cepat. Desahan keduanya saling bersahutan seiring dengan irama penyatuan mereka yang indah.

Kendati telah meraih kepuasan beberapa kali sebelumnya, mereka seakan tak pernah lelah mengulangnya.

"Angkat kakimu sebelah dan taruh disini, sayang."

Jungkook berucap dengan terengah seraya menuntun sebelah kaki Aera pada pundaknya tanpa melepas atau memelankan laju pinggulnya. Kaki Aera semakin terbuka lebar mengangkangi Jungkook sehingga Jungkook pun semakin bebas bergerak dan menghantam dengan keras.

"Ya.. Ya, sentuh disana. Jungkook! Ahh.."

Aera kembali berteriak saat Jungkook memaju mundurkan pinggulnya dengan keras hingga ujung penisnya berkali-kali menyentuh mulut rahim Aera. Rasanya sungguh memuaskan. Jungkook selalu memuaskan.

MINEOnde histórias criam vida. Descubra agora