Red Door

246 46 60
                                    

🐰🐰🐰


.
.
.
.
.

Jungkook berjalan dengan langkah cepat menyusuri lobi hotel bersama Jin. Tadinya Yoonji menawarinya untuk menginap di kediamannya saja namun Jungkook menolak. Dia memilih untuk menginap di hotel karena ada hal yang harus dia kerjakan dan Yoonji tak boleh tau.

Setibanya dikamar hotel, Jungkook dan Jin merakit beberapa bahan peledak untuk berjaga-jaga karena Jungkook telah mencurigai Yoonji sejak awal pertemuan mereka. Sesekali Jungkook juga mengecek laptopnya yang terus menyala didepannya itu.

Ia menyeringai saat menyadari ada yang hendak meretas data pribadi miliknya bahkan ada yang hendak melacak lokasi keberadaannya.

"Jungkook, darimana kau mendapatkan barang-barang seperti ini?"

Tanya Jin. Dia tak bermaksud merendahkan temannya itu akan tetapi dia tau jika Jungkook tak mungkin membelinya. Selain harganya yang mahal, Jungkook juga harus mendatangi orang tertentu yang menjual barang peledak secara ilegal.

"Gudangnya Hoseok."

Jawab Jungkook dengan santai. Matanya sedang menyipit menyadari jika Hoseok kini tengah berada di hotel yang sama dengannya bersama seorang perempuan.

"Cih.. Dia check in di hotel?"

Jin mendecih seraya ikut memperhatikan layar didepannya dan Jungkook itu.

"Dia tidak membawa ke rumahnya berarti perempuan itu hanya tempat pembuangan spermanya. Dia punya satu perempuan yang sepertinya cukup berarti untuknya."

Jungkook berucap tanpa menoleh pada Jin karena dia fokus menghalangi akun-akun sialan yang hendak meretas data dilaptopnya itu. Data di laptop Jungkook berisi tentang banyak hal yang sangat berguna bagi lawannya untuk membuatnya jatuh miskin dalam hitungan detik.

"Kau tau?"

Jin beralih menatap Jungkook dengan matanya yang membola, merasa terkejut karena Jungkook telah menyelidiki Hoseok hingga sejauh itu.

"Tentu saja. Jika dia berani macam-macam dengan istriku, aku akan membalasnya. Sedikit saja dia menyentuh Ara akan ku buat perempuannya itu merasakan lebih dari yang Hoseok lakukan."

Jin tersenyum simpul seraya menggelengkan kepalanya, ini bukan kali pertama dia melihat Jungkook begitu memuja dan menjaga istrinya. Pria keras kepala itu mau mengalah begitu saja dengan seorang wanita, hanya dengan Aera.

"Tunggu. Aku seperti pernah melihat perempuan itu, Jungkook. Coba kau zoom."

Jin mendekatkan wajahnya pada layar laptop Jungkook dengan dahinya yang mengkerut, ia berusaha mengingat wajah perempuan yang ada disana.

"Itu perempuan yang dihajar istrimu beberapa bulan lalu, kan?"

Jungkook mengukir senyuman iblis dibibirnya. Lagi-lagi dia mendapatkan informasi baru tentang keluarga Jung itu.

"Dia adiknya Kris." Jungkook berucap.

"Woah.. Hoseok dan Kris saling mengenal? Apa Kris juga ada hubungannya dengan semua ini?"

MINEWo Geschichten leben. Entdecke jetzt