Drama mandi

825 61 2
                                    

Terkadang hidup itu melelahkan tapi seakan semesta tidak mengizinkan nya untuk istirahat, terkadang juga seseorang selalu menginginkan yang instan selalu ada tapi tidak dengan memperjuangkannya, waktu!, Tuhan? Kita selalu menyalahkan dua kata itu dalam setiap kegagalan yang kita lakukan, tetapi yang sebenarnya terjadi adalah keduanya sudah mengatur sesuai dengan porsi kehidupan seseorang.

Mau menyalahkan! Silahkan tapi kamu tidak bisa menemuinya secara langsung, Karana apa! Keduanya tidak bisa di bayangkan atau di pun di lihat dan di pikirkan.
Banyak yang tidak percaya akan ketentuan Tuhan! Karna Menurut mereka tuhan itu tidak ikut campur dalam perjuangannya.

Waktu! Mereka selalu menyalahkan waktu jika selalu dalam masa sulit, hah (sampai sini dulu curhat ku maaf kalau gk nyambung).

Back to topik
Kini terlihat sebuah gulungan selimut yang hampir menyerupai kepompong, Raka sedang bermalas malasan dengan kasurnya padahal hari sudah semakin gelap namun anak itu belum juga bangun dari sepulang sekolah tadi,

Pintu terbuka dari luar terlihat Erik sedang geleng geleng kepala melihat Kaka nya yang sedang keasikan tidur sampai belum mandi,
"Kak, bangunnn mandi udah malem ini" Erik menepuk pelan pipi Raka supaya bangun, namun malah tambah pules anaknya,

"CK, ayo mandi nanti sakit kalau gak mandi" Erik berusaha membangunkan kakaknya dengan menarik kedua tangan itu sampai duduk,

"CK Erik ganggu sana ahh gak usah mandi Raka masih wangi" gumam anak itu

Erik sudah kelihatan jengkel ia segera menggendong kakaknya menuju kamar mandi. Mata yang semula tertutup langsung terbuka lebar, ia memberontak di gendongan adiknya,

"CK, LEPAS kamu ngapain sihhh ihhh LEPAS GAK"

"Diem nanti jatuh"
Setelah sampai di dalam Erik menurunkan kakanya yang masih meronta ke dalam bath up yang sudah terisi air hangat, namun tubuh Raka malah menggelantung pada Erik dan membuat anak itu kesusahan menurunkan Kaka nya,

"Mandi" perintah nya
"CK dinginnn" rengekan dari Raka.

"Huh mandi sendiri atau aku mandiin" ancamnya
Ia tau Kaka nya itu paling tidak suka di perlakukan seperti anak kecil, namun sifatnya kadang juga seperti keinginanya.
"CK, udah di bilang gak usah mandiiiiii" teriak Raka di akhir katanya saat Erik tanpa aba aba langsung menurunkannya pada bath up air hangat itu, membuka satu persatu pakaian Kaka nya membasuhnya setiap inci di tubuh mulus itu walau sang empu sudah menangis dan berteriak karna kaget bercampur kesal.

"Hiks hiks AAAA Erik anjing tolol, bangsaaaatttt" saat lengannya di cubit adiknya, Erik tentu saja kesal dari mana coba Kaka nya belajar mengumpat itu selama ini Kaka nya tidak pernah mengumpat meskipun dalam keadaan marah maupun kesal. Setelah selesai memandikan kakaknya, Erik membawanya ke dalam kamar lalu memakaikan setelan baju merah marun polos berlengan pendek dengan celana sepanjang lutut berwarna cream.

"Udah jangan nangis makan waktunya makan malam" ia membawa Kaka nya untuk turun kebawah, saat sampai di meja makan Raka di duduk kan di sampingnya yang memang tempat duduk anak itu.

"Kanapa mukanya sembab, bibirnya kenapa cemberut" tanya Fitri

"Erik nyebelin" jawabnya ia menelungkup kan kepalanya di lipatan tangan, Fitri sendiri tidak bertanya lagi jika sudah seperti ini Raka akan sangat lebih sensitif, ia menatap adiknya yang satu lagi.

"Biasa drama mandi" jawab Erik singkat dan langsung bisa di mengerti oleh Raka, anak ini aneh ia akan malas mandi di watu yang tepat dan akan selalu bersemangat mandi di waktu yang tidak tepat.

"Udah jangan sedih gitu lagi ini makanannya," Erik memberikan sepiring nasi dengan udang goreng kesukaan kakanya, namun sang empu malah memalingkan wajahnya menelungkup ke samping menatap luar mansion, eh tunggu matanya menatap satu objek yang menarik perhatian nya, namun itu hanya sementara objek itu hilang sedetik kemudian, ia penasaran dan akan melihat jika saja tangannya tidak di cengkal adik laknatnya.

"Mau kemana makan dulu"

"CK, lepas itu ada orang"
"Kaka gak usah mengalihkan perhatian deh sekarang makan"
"CK iya mana nanti dulu habis-
"Makan" dengan tatapan berubah jadi dingin, namun itu tak berpengaruh pada Raka, anak ini mempunyai penasaran yang tinggi jadi jika salah satu objek belum tertemukan jawabannya ia akan terus mencari Samapi dapat.

"CK nanti dulu lepas ihh" ia berusaha melepas genggaman adiknya namun sulit.
"Raka mending makan dulu nanti baru di lihat"
"Gak mau nanti ilang orangnya lepas erikk"

Huh tidak punya cara lain jika sudah begini.
"Kaka nurut aku izinin ikut kemah" berhasil! Ya Raka berhenti memberontak dan menatap adiknya.
"Bener?"
"Hm nurut sama aku aku izinin"

Akhirnya Raka menurut dan memakan makanannya dengan tenang, namun pikirannya masih belum puas.
"Aku yakin tidak salah lihat jika salah satu dari kalian membohongiku, aku janji tidak akan pernah memaafkannya seumur hidup ku"

Sedangkan Fitri dan Erik saling tatap.
"Jangan sampai Raka mengetahuinya, kalian terlalu ceroboh" batin Erik

Sedangkan di posisi seseorang.
"When can we hug him?"

"Be patient, when the time is right then we won't need to play cat and mouse anymore."

"But when that day comes, I'm tired of waiting and being patient."

"I know, but you know the situation yourself."

Bersambung...

Maaf semua aku langgar janji tapi gantinya aku up hari ini. Sekali lagi

I'm so sorry

Ok see you the next part>

RAKA GREYSON Where stories live. Discover now