Bab 35

379 31 0
                                    

Gunung Moorim, Laut Utara Jeoson

Hoshhh..Hoshhh....

"Coba lagi Jeongwoo-ya...jangan menyerah...." teriak Jihoon pada sang adik yang sudah terlihat kehabisan tenaga.

Setelah Jihoon berhasil menguasai Shouri dan sempurna membuat perisai yang bisa menahan serangan musuh, bahkan bisa melindungi banyak orang selain dirinya. Guru Haram mulai melatih Jeongwoo untuk mengasai KAO, sebuah jurus dimana Jeongwoo bisa membuat dirinya membelah diri. Namun, sejak pagi hingga sore ini. Jeongwoo belum berhasil melakukannya. Jeongwoo sendiri tidak tahu apa yang salah.

"Cukup, tenagamu sudah habis Jeongwoo-ya, kau bisa pingsan jika terus melanjutkannya." Teriak Haram.

Jeongwoo jatuh terduduk masih dengan nafas yang terengah. Wajahnya memucat.

"Guru, apa masalahnya ?" Tanya Jihoon pada Haram.

"Teknik KI Jeongwoo sudah sempurna, tapi energinya tidak bisa keluar dan membuatnya bisa membelah diri. Aku tidak mengerti apa penyebab energimu tidak bisa memancar tapi tidak ada solusi selain membuat tubuhmu mau mengeluarkan energi itu Jeongwoo-ya....Jihoon-ah bawa Jeongwoo masuk dan beristirahat Jihoon-ah"pinta sang guru yang diangguki oleh Jihoon.

Jihoon berjongkok di dekat sang adik.

Mengusap punggung Jeongwoo yang terasa panas. Sepertinya Jeongwoo kelelahan dan demam.

"Ayo masuk, istirahatlah....kita bisa lanjutkan berlatih saat tubuhmu membaik."ajak Jihoon yang diangguki oleh Jeongwoo. Jihoon pun membopong tubuh Jeongwoo dan membawanya ke kamar.

******

Kuil Shinwa, Wilayah Timur Jeoson

Yang mendapatkan bagian untuk mengambil buku 7 tahapan sayembara di Kuil Shinwa adalah Junghwan dan doyoung. Keduanya kini tengah mencoba untuk membuka pintu jendela belakang kuil dengan dua belati yang mereka bawa.

Grekk ...Grekk

Klek !

"kau duluan masuk...." ucap Doyoung pada Junghwan.

Junghwan pun melangkah lewat jendela, disusul Doyoung dibelakangnya. Keduanya kini mengendap-endap untuk mencari ruangan dimana sang penunggu kuil menyimpan buku itu.

Srak ! Srak !

"Kau dengar itu ?" Tanya Junghwan yang diangguki oleh Doyoung. Keduanya kini berhenti di depan patung pemujaan.

"Mereka semua sudah pergi kan ?" Tanya Junghwan pada Doyoung.

"Kau bisa lihat sendiri tadi semua penghuni kuil keluar untuk pemujaan."

"Lalu bunyi apa tadi ?"tanya Junghwan lagi.

"Mungkin tikus atau kucing. " balas Doyoung yang sebenarnya juga tak yakin dengan jawabannya sendiri.

"Sudahlah, lupakan...kita lanjutkan saja mencari bukunya." Ucap Doyoung. Keduanya kembali mengendap sembari membuka satu persatu ruangan.

Srekkkk

Srekkkkk

bunyi itu terdengar lagi.

Junghwan dan doyoung saling memandang.

Keduanya berbalik, namun tidak menemukan apapun.

Tap

Tap

Tap

Tiba-tiba banyak bunyi seperti deru kaki yang berlari mengelilingi kuil.

"Junghwan-ah...." lirih doyoung dengan wajah yang mulai memucat.

JOSEON || JEONGJAE (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang