~ 10 ~

182 32 2
                                    

Tidak aneh untuk melewati malam dengan mata terbuka dan menaruh kewaspadaan, tak menemukan pengubah bentuk sebagai sosok yang mudah disenangi.

Maka Jungwon tak mendapati apa yang dia lakukan di saat ini sebagai situasi yang asing, masih membuka mata tanpa memperlihatkan kantuk sekalipun hari telah berganti.

Jungwon mungkin memiliki waspada terhadap siapapun yang dia temui dan tidak menunjukkan sikap hangat, tapi dirinya bukan sosok tak tahu diuntung yang ingin mengusik Heeseung di tempat tinggal milik sang manusia.

Perlu melakukan bicara dan mengatakan terima kasih dengan benar sebelum dia melakukan pergi dan menjauh dari manusia ini, tak ingin sang manusia menanggung beban yang tidak perlu dengan hadir asing sepertinya.

"Kau terlambat" Jungwon menghentikan lamun saat dia mendengar suara pintu, mengatakan ini.

Mata Heeseung melebar seolah dirinya tidak diberatkan dengan kantuk sebelum dia mendengar Jungwon, menatap pengubah bentuk duduk dekat kaki dari tempat tidur.

"Maaf" Pun Heeseung mendudukkan diri pada sisi yang tidak jauh dari Jungwon

"Kau berusaha keras untuk menghindariku" Tidak berusaha memanjang pembicaraan

"Aku hanya," Heeseung merendahkan tatap mata, memandang jemari di pangkuan.

Jungwon tidak mengetahui mengapa lainnya kelihatan merasa bersalah untuk membenarkan katanya, sementara tak ada yang salah dengan tak nyaman Heeseung mengenai dirinya di tempat sang manusia.

"Terganggu?" Jungwon memilih kata mudah, biasa mendengar hal yang menyakitkan melebihi ini

"Bukan" Kepala Heeseung melakukan geleng, melebarkan mata dengan panik

"Kau memiliki hak untuk merasa terganggu dengan sosok asing di tempat ini" Jungwon tergelitik saat dia melihat ini.

Kerjap dilakukan oleh Heeseung, ekspresi wajah menunjukkan dia sadar dengan arah pembicaraan.

"Kau akan pergi?" Jungwon mungkin salah dalam mendengar sedih di bicara Heeseung

"Iya, aku telah memikirkannya" Bersikap mudah dengan memberi jawab yang ringan

"Kau memiliki tujuan?" Khawatir dapat ditemukan dari wajah manusia di sisinya

"Haruskah aku memiliki tujuan?" Jungwon tidak memikirkan lainnya perlu khawatir mengenai dirinya

"Tetap disini" Ragu, Heeseung mengulurkan tangan untuk meraih satu tangan Jungwon.

Jungwon meyakini dia memahami apa yang dikatakan oleh Heeseung, tapi dia tidak memahami situasi di saat ini dan hanya membiarkan sang manusia memegang tangan. Pandangan ditukar seakan Jungwon dapat membaca pikiran Heeseung saat dia memandang lainnya lebih lama.

Sayang dia tidak memiliki kemampuan membaca pikiran, hanya melihat sorot khawatir yang tidak dipahaminya. Manusia ini memiliki banyak kecemasan dan hal yang perlu dikhawatirkan, dan Jungwon bukan sosok penting lagi menguntungkan untuk menjadi salah satu khawatir.

Tapi Heeseung enggan melepaskan tangan hingga dia mulai tenggelam pada kantuk, menghasilkan Jungwon kembali bermalam di tempat ini.

@ catatan ~

aku ngga mikir kalo posisi tidur nyaman, tapi gemes buat mikir hee tidur sambil pegang tangan sama uwon.

INSOUCIANTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang