°sepintas kebahagiaan°

848 81 1
                                    

PERINGATAN :
Cerita ini mengandung typo yang bertebaran‼️

◇◇◇

"SUDAH CUKUP AKU TIDAK MAU PAPA TAMBAH MEMBENCIKU!!" ujar seorang gadis kecil sambil berlari pergi, lily dan felix hanya bisa menatap kepergian gadia itu

Athy kini berlarian tidak tahu arah, dan yang paling mengejutkan lagi ia melihat Lin sedang tertidur di ladang rumput hijau itu, "Lin?, hihihi lucu sekali adik ku ini" kata gadis itu aambil menoel-noel pipi Lin "ugh, kak athy?" Lin terbangun yeng kemudian mengucek-ngucek matanya sambil mengumpulkan nyawa. "Hah ka kakak??" Terkejut lin melihat athy yg kini mentap nya, "kamu ngapain tiduran disini?" Tanya athy pada Aulian.

"Ka kakak hiks aku mohon jangan beritahu papa klo aku bobo di siniii, hiks, nanti papa marah terus ngomel dan yg lebih parahhh nanti papa bakalan ngurung aku di dalam kamar lagiii!!!" isak Lin sambil memeluk athy "iya iya aku janji gakan kasih tahu papa, eheheh"

"kasih tahu apa maksud kalian?"ujar seseorang lelaki berambut emas d belakang mereka, sambil mengangkat putra kecilnya ke dalam pelukannya.

"pa papa!!?? hiks hiks hueeeee" tangis Lin pecah saat ia ketahuan oleh Claude "eh!!?? a adikku Lin jangan menangis nanti kamu sesak napas loh dan papa ga bakal marahin kamu cuman gara gara tiduran di tanah, cup cup cup" ucap athy gelagapan

"apa!? jadi kamu kabur hanya untuk tertidur di luar?, gimana klo kamu sakit hah!!?" ucap dingin claude yang menambah rasa takut Lin dan berusaha melepaskan diri dari gendongan claude meski itu semua adalah hal yang percuma saja


Kini Lin dibawa kembali kedalam istana ,lin yang dari tadi menangis kini ia telah tertidur bagaikan malaikat kecil, "papa, athy ga mau lin pergi" ujar athy entah merasa ada yang mengganjal di hatinya "aku tidak akan membiarkannya" saut claude pada athy yang kini tengah menepuk kepala emas kecilnya itu, dan kini kejadian kemarin seketika terlupakan oleh mereka yang terhanyut rasa sayang kepada Aulian

Kini banyak hari telah dilewati dengan bahagia, meski dengan adanya sedikit bumbu ke protektifan claude yang masih belum mereda " selamat yang muliaa pangeran, kini anda lebih baik jika terus seperti ini kemungkinan asma anda akan sembuh totall " ucap seorang dokter kerajaan kepada Aulian pangeran kecil itu

senyum yang tidak dapat terbendung kini meluap kegirangan, dan kini claude sudah merenggangkan ke overprotektivannya kepada Lin dan kini lin bisa bermain sepuasnya meski tetap ada jam untuk nya

POV AULIAN:

yeyyy sekarang aku bisa bermain sepuaskuuuuuuu, bahagianyaaa hehehe, kini Aulian Custodio de Alger Obelia akan menjadi anak yang sehatt heheheh "selamat adikku" ucap kakakku yg sangat cantik, aku hanya tersenyum bahagia dan tidak bisa berhenti tertawa

dan kini setelah semua itu kami bermain dan tertidur dengan nyanyian Athy yang terlihat dipaksakan oleh claude, aku hanya tertawa melihatnya dan tertidur

Keesokan paginya kak athy heboh karena ada pencuri  coklat yang mencuri coklatnya, dan karena itu juga kak athy mengajakku keruangan papa untuk meminta desert yang sangat enaakk

Kami sangat bahagia sebelum kejadian buruk menimpa, Athy yang sudah bertemu dengan lucas dan sebentar lagi adalah bagian athy muntah darah, entah mengapa aku tidak suka akan kejadian yang akan datang ini

POV AULIAN END:

"LIIIN!!?? KAMU LIHAT SI HITAM DISINI??" Tanya athy kepada adiknya yg sedang membaca buku "hmm?" bingung Lin sambil menatap peri yang berada di pundaknya, peri itu membisikkan Lin dimana si hitam berada "oh si hitam berada di taman belakang bersama kak lucas" sahut Lin pada athy, yang kemudian dibalas kata terimakasih sambil berlari oleh sang putri

'hmm aku bosan lama-lama berada disini' batin Lin dan beranjak pergi keluar perpustakaan istana, yang mana diikuti oleh sang pengasuh yaitu Luna

"hmm ruangan apa ini?" tanya Lin yang mana ia menemukan sebuah pintu besar di ujung istana utama , kini Lin tanpa basa-basi ia langsung mendorong pintu tersebut

Betapa terkejut nya ia menemukan sebuah piano berwarna putih besar yang terpampang nyata disepannya, ruangan itu bagaikan surga bagi lin yang mantan seorang pianis terkenal dan juga seorang musisi yang paling dicintai oleh para penggemarnya

Lin bergegas menuju piano cantik tersebut dan mencoba menekan tombol tuts  piano itu, yang mana membuahkan hasil bahwa piano itu bisa digunakan

Wajah Lin yang tidak bisa menyembunyikan wajah bahagia nya kini terlihat oleh sang pengasuh, "yang mulia?" Tanya Luna pada Lin, Lin yang tidak mendengarkan bergegas menaiki kursi itu dan mulai memainkan piano tersebut dengan lihai nya, dan yang pertama ia mainkan adalah lagu ciptaan bethoven-"pathetique" sonata No 8, luna yang berada disana terkejut bahwa sang pangeran malaikat kecil itu bisa memainkan piano dengan lihai nya seperti seorang profesional yang sudah menjalani kehidupan selama ini

lantunan suara piano yang begitu indah didengar seperti nada para malaikat kini terdengar di ruangan claude, " siapa yang memainkan piano itu?" Tanya claude dan dijawab oleh felix "saya kurang tahu yang mulia kaisar, apa butuh saya mengecek nya?" "Tidak, tidak usah nanti kita pasti akan mengetahui siapa dalang yang memainkan piano itu, sekarang kita hanya perlu menikmatinya" jawab claude kembali yang mana ini pertama kalinya claude merasa sangat damai dan tidak ada hal yang perlu ia pikirkan, ia seperti memakai narkoba yang membuatnya sangat candu pada suara piano itu

Di sebuah ruangan itu Lin telah selesai memainkan piano nya dan disambut tepuk tangan meriah oleh Luna, " yang mulia ayo mainkan satu lagu lagiiiii, saya sangat menyukai permainan andaa" seru luna pada Lin, dan diangguki semangat oleh lin

Kini Lin memainkan pianonya kembali, tapi kali ini berbeda, Lin membawakan lagu yang ia buat terakhir kali dan mulai bernyanyii

suara syahdu yang sangat memanjakan telinga sangat membuat damai orang-orang yang mendengarnya, kini tanpa sepengetahuan luna air matanya berlinang jatuh kebawah, ia seolah melihat seorang malaikat yang sedang menyanyikan lagu berkat untuk nya

suara syahdu yang sangat memanjakan telinga sangat membuat damai orang-orang yang mendengarnya, kini tanpa sepengetahuan luna air matanya berlinang jatuh kebawah, ia seolah melihat seorang malaikat yang sedang menyanyikan lagu berkat untuk nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I was suddenly reborn into the son of a tyrantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang