prolog

4 2 0
                                    

Hai. . .

selamat membaca
Semua. . .

Warning!
Typo bertebaran
.

.

.

"GAK ADA YANG BISA NGEHENTIIN GUE SAAT INI!!!!. "Azalea berteriak dengan lantang, sehingga beberapa orang yang berniat menghentikan aksinya pun terhenti.

"Hei, sadar! Lo sekarang ada di prom night sekolah, gue mohon jangan bikin ulah, lea."lovania berkata dengan nada agak memelas dan melangkah untuk menghentikan azalea yang sudah di kuasai oleh amarah.

Perdebatan kecil ini di saksikan oleh Elarina yang berada di samping loviana, ia juga salah satu sahabat Azalea yang hobinya cuma ketawa ketiwi gak jelas.

" maju selangkah, gue udah gak pandang siapa lagi yang bakal gue targetin selanjutnya."Azalia semakin tersulut emosi dan terselip sedikit kekecewaan di hatinya karna orang yang selama ini mendukung semua tindakannya sekarang sepertinya tidak lagi.

Padahal Lovania tau bahwa Azalea ingin membalaskan dendam besar yang selama ini mengubah hidupnya dan menghancurkan segala sesuatu yang telah ia bangun hancur berkeping-keping hanya dalam satu malam.

"Gue gak Terima semua yang lo katain lagi, gue gak bakal terpengaruh lagi, dan--" menunda beberapa detik lalu mengambil nafas pelan lalu menghembuskan kasar "dan gue harap kita gak bakal ketemu lagi" sambungnya sedikit lirih di dua kata terakhir.

"Gue juga gak berharap kita bakal sama-sama lagi. " kata salah satu di antara kerumunan yang sedang menonton pertunjukan di depan mereka, Areina yang merupakan dalang di balik hancurnya hidup Azalea.

Azalea berbalik dengan seluruh badan bergetar ia sangat ingin meluapkan semua emosinya tetapi ini bukan waktu yang tepat, ini adalah waktu dimana ia hanya sedikit meluapkan hanya 5% dari segala unek-unek yang ingin ia keluarkan.

"Areina salsabila olf,namamu sangat cantik namun, tak secantik hatinya, seluruh anggota tubuh mu juga sempurna namun, sepertinya sia-sia saja itu hanya pajangan tak pernah sekalipun dirimu berguna, dan satu lagi--" melihat ke arah di mana beberapa arah lalu kembali berkata,"dirimu memang berprestasi namun, otakmu tak pernah lo pakai buat berpikir untuk bertindak secara manusiawi. "Azalea berjalan ke hadapan areina lalu menepuk pundak areina dan tersenyum.

"lo itu pembully,yang sering mencacimaki, menyiksa, merundung, membela yang berkuasa demi popularitas, menyuruh yang lemah untuk tunduk dan bertekuk lutut kepada lo ein, lo itu bukan Tuhan apalagi malaikat. Jangan asal ngomong kalau hal itu ternyata adalah sesuatu yang membalikkan fakta. Ingat di sini kita diciptakan buat menjalankan perintah Tuhan bukan malah membuat mereka semua tunduk sama lo layaknya Tuhan yang harus di sembah. " jelas Azalea panjang lebar, rendah namun penuh penekanan.

Seluruh kerumunan yang mendengar nya ada yang membenarkan dan ada yang ragu dengan kata-kata Azalea.

"Matiin kamera kalian atau gue bakar semuanya tanpa terkecuali!!" berjalan ke arah satu cowok dan mengambil korek yang ada di tangan cowok itu.

"Tanpa gue hitung. " semuanya bergegas menyembunyikan headphone masing-masing.

Setelah semua aman tanpa kamera Azalea berjalan ke salah satu siswi lalu berkata. "Hapus! " siswi yang sedang mengotak atik hpnya segera mengarahkan pandangan ke Azalea.

"Kalau gue gak mau ? " seluruh siswa siswi di sana segera menutup mulut, tak percaya dengan apa yang di dengar mereka.

Tanpa basa basi Azalea menarik paksa hp siswi tersebut lalu berpura-pura kaget dengan logo iPhone yang tertera di HP yang sedang ia pegang.

"Kenapa? Gak mampu? " siswi itu tertawa kecil dengan muka mengejek. "Makanya jangan sok nantangin. " perkataan siswi itu membuat para penonton berbisik.

Azalea tersenyum tipis lalu mengambil korek yang tadi ia ambil di salah satu siswa.

Azalea menyalakannya lalu menatap ke arah siswi yang berani menertawakan serta mengejeknya. Membuka sebuah botol kecil yang ternyata berisi bensin.

Dia berjalan membelah kerumunan lalu melangkahkan kakinya sampai saat tiba di langkah ke tujuh dari kerumunan ia berbalik mengarahkan badan lurus ke arah siswi yang mempunyai HP yang sedang ia pengang.

Menuangkan bensin di atas HP yang sudah ia letakkan di atas semen lapangan.

"Mundur! " teriaknya dengan tekanan di sertai nada yang datar dan tenang.

Siswa siswi perlahan sedikit menjauh dari Azalea sekitar empat meter. Hal selanjutnya yang ia lakukan yakni menuangkan bengsin di atas hp siswi tadi kemudian membakarnya, hal yang lebih mengagetkan dan membuat semuanya ternganga tak percaya ketika ia melempar dua HP yang lebih mahal dari HP siswi tadi.

Setelah ledakan yang cukup besar tadi, Azalea melangkah kembali ke arah siswi yang masih sangat kaget atas apa yang Azalea lakukan.

"Iya nih gue keknya gak mampu. " dengan wajah yang ia buat memelas di paduka dengan muka yang agak putus asa,

Bikin drama indosiar keknya seru. . .Azalea membatin dengan sedikit tertawa dalam hati.

Masih kaget dengan apa yang Azalea lakukan siswi itu ingin segera marah namun dibuat bungkam kembali atas kata-kata Azalea.

"Eitssss jangan marah dulu, ini gue kasi duit segepok, yaaaa duit gue gak ada. Yaudah nih kartu aja , kalau duit gak punya gue. " di antara siswa siswi yang ingin pingsan mendengar setiap perkataan Azalea hanya dua orang yang siap untuk mengeluarkan suara cempreng mereka untuk menertawakan siswi yang di ajak berbicara oleh Azalea,dia adalah Elarina dan Lovania.

"Oh ya sandinya satu sampai sepuluh. " bisik Azalea tepat di telinga siswi itu, "abisin aja gak papa. " lanjutnya dengan kekehan kecil.

"Cabut! " katanya dengan Elarina dan Lovania.

.

.

.
Segitu dulu episode kali ini mohon di tunggu part selanjutnya...

Maaf yah kalau ada typo

Ada pertanyaan??

Thank you for Whaching.

two heart one feelWo Geschichten leben. Entdecke jetzt