The phantom

784 75 13
                                    

Hermione tidak tahu ini berkah atau kutukan ketika Draco mengetahui identitas nya. Lelaki itu tidak meninggalkan nya sejak sadar. semua kegiatan dari pekerjaan nya , makan mandi semua di lakukan dikamar rawat Hermione yang kini telah beralih ke kamar vvip rumah sakit sihir.

Daripada kamar rawat , ruangan ini lebih seperti apartement ukuran minimalis .

Jika Draco mendadak ada urusan dan harus meninggalkan nya . Maka keempat sahabat nya atau bahkan orangtua Draco sendiri yang menemaninya.

Draco makin posesif dan tidak membiarkan lelaki manapun merawatnya bahkan Harry dan Ron yang berkelahi karena melawan keegoisan nya.

Jika bukan karena ayah dari anak Hermione dijamin Draco akan mati sejak awal karena memisahkan Hermione dengan kedua saudara nya Harry dan Ron.

"love bagaimana keadaan mu?

"baik Draco...aku sudah baikan"

"bagus , cepatlah sehat kita akan menikah setelah nya" Hermione terkekeh mendengarnya . Draco melamar nya di hari kedua dia sadar dan itu cukup mengejutkan karena Narcissa dan Lucius membantu nya menjelaskan.

Belum lagi dukungan teman teman nya dan keengganan Harry dan Ron yang mau tidak mau harus menerima nya.

Sebulan berlalu begitu cepat , Hermione maupun Draco yang enggan , memutuskan merahasiakan hubungan mereka . Karena bagaimana pun Semua orang mengetahui hubungan Draco dengan gadis misterius itu , dan sangat mencurigakan mengetahui dia pacaran dengan seorang gadis yang adalah musuh nya selama bertahun tahun.

Yah meski teman yang sedepartemen dengan Draco mengetahui nya. dan mereka tutup mulut karena makanan melimpah setiap hari nya dari restoran ternama . makanan bisa menutup mulut siapapun.

"love aku bosan~~"

"jangan menganggu ku sialan!!"

"loveee~~~~"

Hermione bosan dengan sifat Draco yang kelewat manja . belum lagi yang mengidam adalah Draco. Sialan itu neraka karena sifat manja dan pemilih lelaki itu luarbiasa memusingkan.

Draco meletakkan kepala nya dipangkuan Hermione yang duduk disofa membaca berkas berkas . Nafasnya teratur dan Hermione tahu kekasih nya itu tertidur.

Mengusap surai lembut Draco , tersenyum merasakan kebahagiaan datang ke kehidupan nya. Betapa beruntung nya dia memiliki Draco.

Suara pintu menyadarkan Hermione ketika melihat Harry dan Ginny memasuki ruangan kantornya.

"betapa manja nya bayi sialan itu" Harry mencibir melihat Draco yang tertidur nyaman di pangkuan Draco.

Ginny hanya terkekeh dan kini keduanya mengambil tempat duduk disebrang Hermione dan Draco yang nyaman tidak terganggu.

"Hermione bagaimana?"

"Harry entahlah , aku masih agak takut kau tahu? disana banyak darah murni aku hanya-"

"Mione tenanglah , akan ada kami . setujui saja , ini demi nama baik kementerian kita dan buat dunia melihat betapa luarbiasa nya seorang Hermione Granger yang memiliki sisi terindah bahkan dengan darah muggle nya"

Hermione menghela napas berpikir , Draco mendukung setiap keputusan nya dan Hermione masih sangat takut.

Seminggu lalu Harry datang dan memohon untuk ikut dalam pesta sihir terbesar . Hanya sebagai tamu kehormatan kementerian dan tentu jika bisa sedikit memarmekan suara emas nya.

Tentu Hermione tidak mau , namun melihat betapa bersikeras nya Kingsley yang memohon pada Harry untuk menemukan gadis itu . Dan disinilah mereka , Hermione menatap Draco lagi.

The phantom of the opera (Dramione) Where stories live. Discover now