🐾12😾

422 62 15
                                    

Pangeran Lee

Minkyu berfikir, bagaimana keadaan Hanbin sekarang? Jujur, dia merindukan kucing manis yang setiap hari selalu meminta permen padanya.

Jungmo tiba-tiba datang sambil menangis, dia memeluk Minkyu dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang suaminya, "hiks.. sayang~" Minkyu yang asik melamun pun terkaget, lamunannya buyar seketika, di gantikan dengan perasaan cemas dan khawatir karena melihat istri cantiknya menangis.

"Ada apa sayang?" Tanyanya sambil mengusap punggung pemuda cantik itu.

"Hiks... Aku takut... Pangeran Lee, sudah sampai di sini. Aku melihatnya tadi.. aku tidak mau hal yang sama terulang lagi..." Minkyu yang mendengar bahwa pria itu telah kembali pun jadi panik juga.

"Kamu yang benar?" Jungmo mengangguk,

"Aku serius sayang... Aku takut..." Minkyu mendesah pelan,

"Aku akan menjagamu sayang..." Jungmo menggeleng,

"Bukan aku... Tapi... Hanbin..." Oke Minkyu juga khawatir sekarang. Dia berdoa, semoga Zhang Hao bisa menjaga Hanbin dan tidak membiarkan Hanbin bertemu dengan pangeran Lee.

.
.
.

Zhang Hao bingung dengan sikap Hanbin. Kucing kecil itu mengurung dirinya di kamar seharian. Zhang Hao mendudukkan dirinya di ranjang sebelah Hanbin. Saat ini Hanbin tengah tidur dengan posisi tengkurap di ranjang.

Zhang Hao membenarkan posisi Hanbin menjadi terlentang, dia mengamati lekat-lekat wajah manis itu. Zhang Hao tersenyum tipis, tangannya dia bawa untuk menyusuri wajah Hanbin.

Tanpa sadar, Zhang Hao memajukan wajahnya dan....

Cup...

Mengecup bibir Hanbin.

Hanbin yang merasa sesuatu memakan bibirnya pun membuka matanya, dan hal yang pertama kali dia lihat adalah Zhang Hao yang sedang menciumnya, melumat bibirnya dan sesekali menyesapnya.

Hanbin yang polos tentu saja tidak mengerti.
Hanbin memegang pundak Zhang Hao, dan ZhangHao berhenti dari kegiatan memakan bibir Hanbin.

Dia menatap Hanbin, "ada apa sayang?" Hanbin menggeleng, "Hao ngapain?" Tanyanya dengan tatapan polos.

Zhang Hao yang menyadari apa yang baru saja dia lakukan pun membenarkan posisinya, dia membaringkan tubuhnya di sebelah Hanbin, menghadap ke kucing manis nya itu.

Hanbin mengusap pipi Zhang Hao menggunakan tangannya, "Hao kenapa memakan bibir Hanbin? Nanti bibir Hanbin hilang... Nanti Hanbin gak bisa ngomong sama Hao lagi..." Hanbin berucap dengan wajah polosnya,

Zhang Hao memejamkan matanya, bagaimana bisa dia menodai kesucian anak manis yang sangat polos bak bayi baru lahir ini?

"Maaf sayang... Hamyangi terlalu menggoda, Hao tidak bisa menahannya lagi." Hanbin mengangguk, tapi wajahnya tetap sedih,

"Iya Hanbin memaafkan Hao... Tapi jangan seperti itu lagi ya Hao! Hanbin tidak mau bibir Hanbin hilang:(" yatuhan kenapa Hanbin sangat polos. Zhang Hao gak Kuwat:')

.
.
.

Sekarang Zhang Hao sama Hanbin lagi ada di toko hewan peliharaan. Hanbin bilang dia kangen sama kiming dan jungmo makanya setelah beribu-ribu drama akhirnya Zhang Hao memutuskan untuk mengajak Hanbin mengunjungi mereka.

"MOGUUUUUUUUU!!" Hanbin berlari dan menghambur ke pelukan Jungmo.

Jungmo tentu saja kaget, sejak kapan Hanbin jadi anak extrovert begini? Mungkin efek di lingkungannya memiliki banyak teman sehingga Hanbin menjadi kucing yang aktif.

Tidak seperti saat dia masih tinggal di sini. Hanbin selalu menyendiri, karena teman-teman nya yang sesama hybrid tidak mau mengajaknya bermain. Paling bermain hanya dengan Ricky.

"Mogu, binnie kangen mogu:(" Jungmo terkekeh, "mogu juga kangen binnie." Mereka berpelukan melepas rindu. Layaknya ibu dan anak yang telah lama berpisah.

Minkyu tampak cemburu. "Hanbin tidak merindukan aku juga?" Tanyanya dengan bibir melengkung ke bawah, membuat jungmo terkekeh geli. Demi apapun Minkyu nya terlihat begitu menggemaskan.

Hanbin terkikik geli, dia melepaskan pelukannya dari Jungmo dan menghampiri Minkyu. "Binnie juga kangen kiming!" Setelah berucap seperti itu Hanbin melepaskan pelukannya, dilihatnya Minkyu yang sedang tersenyum,

Kemudian Hanbin tersenyum jahil. "Tapi boong, wleee!" Dia menjulurkan lidahnya sebelum berlari dengan Minkyu yang mengejarnya sambil mencak-mencak. Jungmo terkekeh, begitu pun dengan Zhang Hao. Hanbin begitu menggemaskan tingkahnya pasti membuat siapapun gemas dan ingin menculik kucing lucu itu.

Jungmo menepuk pundak Zhang Hao. "Zhang Hao..." Panggilannya,

Zhang Hao menoleh, "iya ada apa?" Tanya Zhang Hao,

"Aku ingin bicara sebentar dengan mu boleh? Hanya kita berdua." Zhang Hao mengangguk, dia mengikuti Jungmo masuk ke ruangan Minkyu.

Tenang, mereka gak akan selingkuh kok😃

🥹🥹🥹

Hanbin menunduk saat seekor hybrid omega menatapnya tajam."guys lihatlah. Anak ini kembali lagi." Hanbin mundur perlahan saat ketiga hybrid omega itu maju dan mendekatinya.

"K-kalian... Jangan ganggu Hanbin, hiks..." Hanbin memeluk dadanya. Sedangkan ketiga hybrid itu malah tertawa,

"Hahahaha! Ternyata kau masih sama ya Hanbin. Dasar anak cengeng!" Ucap salah satu dari mereka yang di juluki ketua di antara mereka.

mereka bertiga semakin mendekati Hanbin membuat kucing manis itu ketakutan.

"Kalau begitu, seperti akan menyenangkan kalau-

-Hentikan..." Suara dingin itu terdengar,

Mereka menoleh ke sumber suara, seorang pemuda tinggi dengan topi jerami yang terpasang apik di kepalanya, menutupi wajah tampannya.

Tunggu dulu. Seperti nya Hanbin mengenal siapa itu. Hanya saja dia lupa.

Ketiga kucing kecil tadi langsung menegang saat melihat siapa yang datang.

"P-pangeran Lee?" Pemuda tampan itu tersenyum miring.

"Aku merindukanmu hamyangi..."

"Jeonghyeonie??..."

.
.
.
Hayooohhhh, ada hubungan apa lijung ma Abin? Terus apa yang di omongin Jungmo sama Hao?

Simak d next chapter ya!
Btw aku fast up soalnya biar cepet end, aku mau cepet pensiun. Mau jadi readers aja:')
Walaupun pasti nanti aku bakal kangen notip penuh:')
Tapi jadi author itu sangatlah ngeselin:')
Apalagi klo banyak utang gini:')

Kalau gitu Nana pamit undur diri, sekian
Salam tetet markutet 😝😜🤪

Oh My Cute kitty Donde viven las historias. Descúbrelo ahora