2.

687 54 4
                                    

Keesokan harinya, Wei Wuxian sudah berendam dari jam 6 pagi di air terjun tempat Wangji berendam semalam. Dia berpikir untuk sekalian membasuh luka-lukanya. Sedangkan Wangji sudah pergi entah kemana saat dia terbangun.

"Wei Ying, naik."

Wuxian yang mendengar suara Wangji langsung membalikkan badannya. Dia tersenyum saat melihat telinga Wangji yang memerah. Dia bergegas naik dan memakai hanfunya.

"Darimana saja, Lan Zhan?"

"Memberi makan kelinci."

Wuxian mengangguk. Dia merangkul bahu Wangji dan mulai berjalan kembali ke jingshi.

Di tengah perjalanan, mereka bertemu Jingyi dan Sizhui. Kedua murid Lan itu memberi salam pada mereka.

"Senior Wei, HanGuang-Jun."

Wangji hanya mengangguk. Wuxian tersenyum dan mengusap kepala kedua orang itu. Jingyi dan Sizhui yang merasakan usapan di kepala mereka tertegun.

"Kalian sudah tumbuh besar."

"Ah, Wei ghongzi, Wangji."

"Xiaozhang/Zewu-Jun."

Wangji dan Wuxian memberi salam pada Xichen. Tak lupa Jingyi dan Sizhui juga memberi salam.

"Sarapan kalian sudah ada di jingshi. Segera sarapan. Lalu kalian bisa ke ruanganku. Ada yang ingin aku bicarakan."

Wangji dan Wuxian saling berpandangan. Mereka bertanya-tanya apa yang ingin dibicarakan oleh pemimpin sekte Lan itu.

"Baik, Zewu-Jun/xiaozhang."

Xichen mengangguk. Pandangannya teralih pada Jingyi dan Sizhui.

"Jingyi, Sizhui, bukankah kalian berjanji pada tuan muda Jin untuk pergi berburu?"

Sizhui dan Jingyi saling berpandangan. Mata mereka terbelalak saat teringat janji mereka pada Jin Ling. Mereka terburu-buru pamit pada ketiga orang dewasa itu dan pergi ke kamar masing-masing untuk mengambil perlengkapan berburu sebelum menemui Jin Ling.

Xichen dan Wuxian tersenyum melihat itu. Wangji hanya memandang punggung kecil Sizhui yang menjauh.

"Lan Zhan, ayo."

Wangji tersadar dari lamunannya tentang Sizhui saat mendengar suara lembut Wuxian. Dia mengangguk dan berjalan kembali ke jingshi dengan Wuxian di sampingnya. Xichen tersenyum sambil menatap punggung sang adik sebelum melangkahkan kakinya ke tempat sang paman berada.

Sesampainya di jingshi, mereka melihat beberapa makanan sudah tersedia di meja. Mereka mulai duduk dan berdoa sebelum menyantap sarapan mereka.

Setelah makan, Wuxian menahan lengan Wangji saat tuan muda kedua Lan itu hendak membawa nampan berisi piring dan mangkuk bekas mereka makan ke dapur untuk dicuci. Wangji menatap Wuxian bingung. Wuxian hanya terkekeh dan mengambil alih nampan tersebut.

"Wei Ying..."

"Biar aku saja."

"Tapi-"

"Lan Zhan."

Mendengar suara tegas Wei Wuxian, Lan Wangji tak berani membantah lagi. Dia memilih untuk merapihkan tempat tidur mereka dan membersihkan bichennya.

"Lan Zhan, kau mau membersihkan bichen dulu atau kita ke ruangan kakakmu dulu?"

Wangji mendongakkan kepalanya dan melihat Wuxian sudah selesai mencuci piring dan mangkuk. Wangji meletakkan bichennya dan berdiri.

"Ke xiaozhang dulu."

Wuxian tersenyum. Dia mengangguk dan mulai membuka pintu jingshi. Wangji keluar lebih dulu dan diikuti oleh Wuxian. Mereka berjalan beriringan menuju ruangan pemimpin sekte Lan itu.

Our pretty HanGuang-Jun (Hua Cheng x Lan Wangji x Wei Wuxian)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang