Part 19

590 84 12
                                    

Ada lekukan samar di bibir dan gerakan pipinya, wajah kesal Jin langsung tersenyum setelah melihat Jungkook. Ia berjalan menuju Jungkook dan berhenti di sampingnya.

"Jungkook"

Ia menyebut nama itu dan Yugyeom berhenti berbicara dan menatapnya.

Yugyeom tampak terkejut karena ia mengenal Seokjin, ia pernah melihatnya bersama Jungkook sebelumnya. Ia tersenyum pada Jin namun Jungkook memutar matanya dan menatap Yugyeom lagi.

"Apa yang kita bicarakan?"

Yugyeom berkedip.

"Uhm.."

Jin meliriknya lalu kembali ke Jungkook.

"Jungkook, aku ingin bicara denganmu."

Yugyeom menatap Seokjin lagi tapi Jungkook tidak. Dia berpura-pura tidak mendengar suara yang lain.

"Ceritakan tentang keluargamu. Kau bilang kau punya adik laki-laki. Berapa umurnya?"

Seokjin merasa sakit hati ketika Jungkook mengabaikannya. Yugyeom dengan canggung tersenyum.

"S-Sepuluh"

"Ah, aku tahu. Jadi-"

"Kumohon, Jungkook."

Yang disebut namanya menggigit pipi bagian dalam, gusar lalu memelototi Seokjin saat dia memohon.

"Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi!"

Dia berkata dengan nada dingin saat dia akan berpaling-

"Tapi aku punya."

Yugyeom mengerti mereka berdua butuh waktu sendiri, jadi dia pergi untuk memeriksa pelanggan lain. Jungkook dengan kesal menatap Jin.

"Apa yang kau inginkan sekarang?!"

"Aku tahu kau membenciku tapi tolong dengarkan aku... Aku tidak tahu kenapa kau berada di pihak Kang dan apapun alasannya, aku merasa itu tidak benar."

Jungkook mengangkat sebelah alisnya saat Seokjin melanjutkan.

"Aku takut... Aku takut sesuatu akan terjadi padamu... Aku takut aku akan kehilanganmu."

Suaranya bergetar karena emosi tapi Jungkook tertawa kecil.

"Drama lain? Apa kau tidak pernah bosan berakting?"

Jantung Seokjin mulai berdebar-debar. Ia menggigit bibirnya, menahan diri untuk tidak meneteskan air mata. Dia kemudian menggelengkan kepalanya.

"Tidak... tidak pernah... karena inilah diriku yang sebenarnya. Aku tidak sedang berakting. Aku benar-benar peduli padamu dan aku akan selalu peduli."

Jungkook mendecih, mengertakkan gigi, berdiri lalu tiba-tiba mencengkeram leher Jin.

"Aku bersumpah akan membunuhmu jika kau tetap di sini satu menit lagi!"

Seokjin tersentak dan menatap mata Jungkook. Dia memegang pergelangan tangan Jungkook.

"Lakukan."

Jungkook terkejut.

"Jika kau percaya padaku, aku tidak akan berakting hanya saat aku mati, aku siap untuk mati."

Sejenak keduanya terdiam dan saling menatap satu sama lain. Jungkook masih tidak bisa melihat ketakutan di mata Jin.

"Kau masih tetap sama."

Jungkook berkata sambil melepaskan tangannya dari leher Jin. Dia kemudian mengejek.

"Baiklah. Kau ingin aku percaya bahwa kau tidak sedang berakting, kan?"

Seokjin tersentak. Jungkook mencolek pipi bagian dalamnya dengan lidahnya dan mengangguk berulang kali. Tiba-tiba dia memanggil Yugyeom.

The Mafia and His Love | Kookjin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang