please come back, darling

70 6 0
                                    

Berawal dari seorang ratu kerajaan vampir menghilang dan raja nya yang lenyap.

Sebenarnya ratu itu tidak hilang, tapi ia pergi ke dunia manusia yang dimana takdir terakhirnya ada disana.

Akan ada seorang keturunan campuran yang akan menaklukan para musuh atau menaklukkan kaum nya sendiri.

Saat ia beranjak dewasa, ia akan pergi ke dunia vampir dan mencoba memecahkan takdirnya yang belum terungkap.

Adanya sebuah pengkhianatan dari kaumnya yang mencoba membunuh nya, namun digagalkan oleh manusia, cinta pertamanya.

Tapi saat itu juga, ia kehilangan cinta pertamanya, dan sang ratu terbakar habis.

Tunggu.. Tidak terbakar, ia terjebak di ruang kesengsaraan, hanya ada bayangan hitam dan sumbu api yg semakin hari semakin membesar.

Tapi, lord of all creatures tidak menyukai hal itu, ia memberikan anugrah kepada sang ratu, sehingga bisa bebas dan menolong keturunannya.

Namun, dengan satu syarat, keturunan lainnya harus kembali ke tempat yang telah disediakan olehnya. Dengan berat hati, ia mengorbankan jiwa keturunan lainnya.

Akan ada peperangan besar antara bangsa vampir dan werewolves, karena adanya sebuah kebohongan besar diantara mereka.

--------

"I. . Ibu?"

"Apa yang kau lakukan disini?!!!"

"Aku sudah lelah bu, aku merasa sangat bersalah pada mereka, aku pantas mati"

"Tidak, anakku. Ini bukan saatnya kau begini, waktumu untuk pergi ke tempat itu bukan sekarang"

"Tapi bu, aku benar benar sesak, aku merasa menjadi beban mereka"

"Beban? Ini juga merupakan sebuah pengorbanan besar, ibu mohon kembali lah"

"Tidak bu, aku juga merasa sangat bersalah pada ibu, maafkan anakmu bu, anakmu telah melakukan dosa besar"

"Hey, jangan berkata begitu. Ibu tau, kau mencintai nya, cinta itu bukan dosa. Hentikan, kembali sekarang, ibu akan menemanimu kali ini"

"Maksud ibu?"

"Ya, ayo kembali"

Wajah Ni-ki terlihat muram dan bete tudebon, karena abang abangnya sedang memecahkan teka-teki takdir mereka.

Rasanya sangat bosan sekali jika bergabung dengan mereka, Ni-ki tipikal vampir yang tidak suka membaca dan tidak suka bertele tele, makanya, dia lebih memilih untuk pergi ke kamar Jay dan berbincang dengan Jay yang sudah menjadi mayat.

"Bang jay, kenapa lo kaya gini sih, lo ga sayang sama gua apa? Meskipun gua ngeselin, tapi gua orangnya imut dan baik hati, lo bakal rindu sama gua bang, berani beraninya lo ninggalin gua", oceh Ni-ki pada Jay yang sudah terbujur kaku.

"Ish, ni orang kalo gua pukul pake tungku yg ada dibawah bangun ga ya?"

"Demen amat lo bang sama tidur, gua aja kaga"

Ni-ki dari tadi mengoceh hebat dengan air mata dan ingus yang mengalir, bahkan hidung dan matanya kini memerah.

Saat sedang asyik mengelap ingus nya, Ni-ki dikejutkan dengan gerakan tangan Jay.

"E-eh?"

"Gu-gua ga salah liat kan?"

Tiba tiba secara perlahan Jay membuka matanya, "HA-HAH?! BA-BANG JAY?!", Ni-ki kaget.

Hembusan nafas Jay terdengar kembali, "WOAHH!!!!! BANG JAY IDUP LAGI!! BANG HEESEUNG!! BANG JAKE! BANG SUNGHOON! JUNGWON, SUNOO!!!", teriak Ni-ki sekencang mungkin dan sangat histeris.

"Ni-ki?!" Jake

"Weh si Ni-ki kenapa teriak begitu?" Sunghoon

"Ayo cepet!" Heeseung

Semuanya pergi menghampiri Ni-ki.

Saat sudah tiba dikamar Jay, betapa kagetnya mereka melihat oknum yang bernama Jay itu duduk dan mengelus kepala Ni-ki.

"HAH?!" all

"Bang, bang Jay mati suri", ucap Ni-ki sembari menatap abang nya satu persatu dengan air mata yang amat banyak.

"Ja-jay?" Jake menganga tidak percaya.

Terasa pelukan hangat yang diberikan oleh Heeseung, "bajingan, lo ngebohongin gua?", kata Heeseung sembari melepas pelukannya dari Jay.

Sang oknum hanya tersenyum manis, hal itu membuat Heeseung menangis kencang dan memeluk adik pertamanya dengan erat, " please, Jay, gua gamau kehilangan lo lagi, gua mohon jangan tinggalin gua dan adik adik lo"

Perkataan Heeseung berhasil membuat semuanya menangis deras, "gua ga bakal pergi lagi bang", suara Jay terdengar serak.

"Janji?", Heeseung melepaskan pelukannya.

Jay mengangguk, "makasih banyak"

Setelah Heeseung, kini giliran Sunghoon, "kampret lo ye, bagus lo nge prank begitu hah?"

"Yaelah, nangis mah nangis aja hoon, jangan ditahan", ucap Jay setelah melihat Sunghoon yang berakting menahan tangisannya, padahal hidung dan matanya sudah memerah.

"Sialan lo, sini *nj*g", dengan sedikit kasar Sunghoon menarik Jay kepelukan nya dan menangis deras disana.

"Kalo lo yang ngobatin gua pasti manjur kok hoon", perkataan Jay berhasil membuat Sunghoon terkekeh, begitupun yang lainnya.

Dan Jake, entahlah, dia terlihat berantakan, "Jake", panggil Jay.

Jake menangis paling kencang, tubuhnya ambruk di hadapan Jay, "JAKE!"

"Gua mohon maapin gua Jay, gua bener bener berdosa buat hal ini, gua udah bikin lo meninggal, maapin gua Jay, gua ga pantes disebut adik, gua mohon hukum gua seberat-beratnya, gua udah nyelakain lo, Jungwon sama Jae Na", ucap Jake panjang lebar dengan air matanya yang mengalir hebat.

"Jake", panggil Jay lembut, namun Jake tetap menangis.

"Gua ga pantes dimaapin, Jay"

















PT. 39 (kembalilah, sayang)
>>ITP.VMPR.VL-38

[NEW VER]

Note : jujur, author nulis ini aga nangis dikit, HIKS HIKS

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 25 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

In The Past - [Another World] : new verWhere stories live. Discover now