4.Pertolongan

129 73 83
                                    

Sejak kejadian hari itu, hari hari Damar di penuhi dengan rasa penasaran akan sosok Sasa, gadis kecil yang berani menyakiti perasaan nya hanya dengan bentakan kasar gadis itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sejak kejadian hari itu, hari hari Damar di penuhi dengan rasa penasaran akan sosok Sasa, gadis kecil yang berani menyakiti perasaan nya hanya dengan bentakan kasar gadis itu.

Berbeda dengan Damar yang di buat uring uringan dengan rasa penasaran nya kepada sosok Sasa, gadis itu malah tengah damai menikmati masa masa akhir jabatannya menjadi anggota OSIS, ya walau ia harus lebih bersabar saat nanti menjadi seorang Ketos.

Satu Minggu yang lalu anak anak yang dikirim untuk ke pertukaran pelajar sudah di berangkat kan, kini tugas gadis itu sudah benar benar selesai.

"Huft, Damainya hidup ini tanpa melihat wajah berkas berkas sialan itu".

Beberapa menit yang lalu bel pulang sekolah berbunyi, ini adalah pertama kalinya Sasa pulang tepat waktu semenjak menjadi Seorang OSIS.

Saat tengah mengeluarkan motor Scoopy miliknya, sekilas Sasa menengok bayangan seorang laki laki, postur badannya seperti kenal tak asing di ingatannya.

"Ah" gadis itu memekik pelan."Damar sialan itu? ck kenapa dia kesini,eh? kenapa dia jalan ke arah sini?" gumam gadis itu bingung.

Gadis itu menengok ke arah kanan dan kiri, menengok apakah ada orang di sana kecuali dirinya, 'sialan' umpatnya dalam hati saat menengok ke arah depan.

Laki laki itu sudah berada di depannya, mengekungnya di antara dirinya dan motor Scoopy abu abu miliknya.

"Mau kemana Lo?" Tanya Laki laki itu dengan wajahnya yang bisa di bilang terlalu dekat, ia bahkan bisa merasakan deru nafas laki laki di depannya.

"Siapa lo tanyak tanyak? temen bukan, sahabat bukan, apalagi sodara, minggir Lo, gue mau pulang!" Ujar Sasa tegas.

Hari ini adalah hari yang begitu indah, tepat sebelum laki laki bernama Damar itu hadir dan mengobrak-abrikkan harinya yang indah sentosa ini.

Tanpa bertanya lebih lanjut, laki laki itu melepaskan kekungannya kepada Sasa, gadis itu sempat terheran, saking herannya bukannya pergi gadis itu malah menatap Iris mata laki laki itu secara seksama.

"Kenapa lihat lihat, mau gue culik terus gue karungin Lo?" ancam Damar, laki laki itu tidak lebih dari lalat penganggu.

Mendengar ancaman dari sosok di depannya membuat Sasa segera pergi, gadis itu menjalankan motornya menjauh dari SMA tempat nya menimba ilmu.

Gadis itu terus berfokus kepada jalanan padat didepannya, melewati SMA BANGSA 10 yang terkenal dengan prestasinya di bidang seni.

Gadis itu tersenyum sebelum sebuah suara tampak menghentikan motornya.

"Ehhh ada anak SMA TUNAS NEGERI ni, ngapain lewat sini cantik" Ujar salah seorang mereka.

Sasa yang mendapati perlakuan tidak senonoh laki laki itu menggeram takut.

My Favorit Crush (REVISI) (HIATUS)Where stories live. Discover now