16.Bingung

86 42 11
                                    

Resah, khawatir, kesal, semuanya tercampur menjadi satu dalam diri Damar sekarang ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Resah, khawatir, kesal, semuanya tercampur menjadi satu dalam diri Damar sekarang ini.

Ia kesal, mengapa dirinya membentak Sasa tadi.

Khawatir, khawatir jika tak ada maaf untuknya.

Dan Resah, resah tak dapat meraih sosok itu kembali.

Ia sudah bertekat atas nyawanya untuk melindungi sosok Sasa mau bagaimana pun caranya.

Calon istrinya dan calon ibu dari anak anaknya.

Jujur ia sedikit geli jika mengingat sikap galak gadis itu, bagaimana ya jika nanti ia menjadi seorang ibu? Apakah gadis itu masih bisa se mengerikan saat ia bertugas menjadi ketua OSIS?.

Ia senang, senang saat gadis itu bergantung dengannya, senang, saat gadis itu hanya memprioritaskan dirinya, dan senang jika gadis itu cemas untuk dirinya.

'Biarkan aku mendominasi hidup mu Sasa' Batinnya.

Seperti tak rela jika gadis itu benar benar membencinya dan menolak perjodohan ini nanti.

Beberapa jam yang lalu ia sempat mengecek keadaan gadis itu di hall, namun ia tak menemukan nya.

Gadis itu sudah pergi, atau mungkin tengah menata lilin di lapangan saat ini? Entahlah.

Saking paniknya ia sempat berteriak dan memarahi salah seorang panitia saat tidak tau di mana keberadaan sang pujaan hati.

Salah seorang Panitia juga mengatakan bahwa Sasa sedang ingin sendiri, ia tak mau ada seorang pun yang mengganggunya tak terkecuali sosok Damar yang tengah mencarinya, membuat rasa bersalah dan emosinya tak dapat di bendung hingga meledak.

Untung saja Rafi dan Jax datang untuk menenangkan, setelahnya ia di bawa kembali ke Pos 1 guna mengecek beberapa yang kurang.

'Kau hanya milikku sayang'  senyum itu jelas menandakan seberapa ambisiusnya laki laki itu ingin memiliki gadis bernama Sasa itu.

Anak anak Pos 1 seakan menjadi saksi betapa mengerikannya senyum itu.

Senyum yang sama saat laki laki itu hampir saja menghabisi nyawa Erick Rio Gunawan.

Musuh bebuyutan sang kakak Dhanis, pada pertandingan Silat tingkat Provinsi.

Kembali kepada Sasa, gadis itu tampak menatap rapi lilin yang akan di gunakan anak anak saat hening nanti.

My Favorit Crush (REVISI) (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang