4. Hilang ingatan

674 158 21
                                    

Assalamu’alaikum🌷

Sholawat Dulu Yukk
اَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

• HAPPY READING •

Angin berhembus kencang menerpa wajah putih mulus itu, siapa lagi kalo bukan si pemilik senyum manis itu?

Ya, si pemilik senyum manis itu adalah Pangeran Tanah Shankara, lelaki yang selalu tersenyum ramah kepada semua orang, kecuali kaum Hawa ia akan dingin. Namun kali ini ia irit bicara dan tidak banyak senyum, siapa lagi kalo bukan karena bidadari nya?

Ya, sekarang Tanah berada dirooftop gedung utama Pesantren, ia ingin menenangkan pikirannya sejenak. Ia menatap senja, dan ia menjadi teringat Rain, istrinya itu menyukai hujan, senja dan fajar, dan sekarang pandangan yang di sukai istrinya itu ada di depan mata.

“Rain Senja Al Hawa, nama yang indah apalagi pemilik nama itu, sungguh indah melebihi senja dan fajar,” ucap Tanah, tersenyum manis, sangat manis melebihi gula.

“Gus,” panggil seseorang membuat membuyarkan lamunannya dan ternyata itu dewan pesantren.

“Iya?”

“Dipanggil Gus Bumi,” ucap dewan tersebut sembari menunduk takut. “Di mana?” tanya Tanah.

“Ya sudah, saya permisi Gus,” ucap lelaki itu.

“Jawab pertanyaan saya dulu!” geram Tanah, moodnya sedang tidak baik.

“Maaf gus, saya tidak mendengar,” ucap laki-laki itu ketakutan, kenapa banyak perubahan setelah istrinya amnesia?

“Bisa di ulangi lagi gus?” tanyanya.

“Di mana?” dingin Tanah.

“Di mana? Hm dimana apanya Gus?” tanya dewan itu, benar-benar membuat singa bangun, entah mengapa semenjak Rain mengalami insiden kecelakaan membuat ia malas berbicara.

“Mikir coba!” kesal Tanah.

“Di mana mikir coba? Kalo mikir ada di otak Gus,” ucapnya memberitahu dan membuat Tanah kesal, geram bercampur aduk, sungguh bisa ga sih ga usah terlalu polos!

“Di mana Gus Bumi!” kesalnya

“Oh bilang dong Gus dari tadi, anu Gus Bumi di Gedung utama pesantren,” jawabnya, kenapa ngga dari tadi?! Kenapa?!

“Ya sudah saya permisi dulu Gus,” pamitnya.

“Wassalamu’alaikum.”

“Eh iya wa’alaikumsalam Gus,” Jawabnya terkekeh, sungguh tidak merasakan dosa. “Astaghfirullah hal ‘adzim,” ucapnya geleng-geleng kepala.

Setelah itu dewan pun meninggalkan dirinya, ia pun segera menghampiri sahabatnya, ya Tanah memiliki sahabat namun kemarin dia tidak menghadiri karena ia sedang membantu abi nya operasi.

“Assalamu’alaikum, Gus,” sapa Bumi saat Tanah menghampirinya.

“Wa’alaikumsalam,” jawab Tanah masih datar.

MAS TANAHOnde histórias criam vida. Descubra agora