01. Awal Mula

4.2K 412 181
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Assalamualaikum👋

Halo! Ini cerita pertamaku, aku harap kalian suka sama ceritanya.

Buat pembaca, tolong baca ini dari bab awal ya guys. Jangan loncat² bab😣

Semoga terhibur dan moga kalian bisa mendapatkan ilmunya dari cerita ini.

Oke, bismillah! Let's Read.

Perlu diingat cerita ini masih banyak typo, banyak banget kekurangannya. Jadi mohon maaf sekali jika kalian bacanya terganggu. Nanti akan aku revisi, kalau lagi moodnya bagus🙏🏻

•••

_Bagian dari kesempurnaan kebahagiaan dunia adalah keluarga bahagia_

🌞🌞🌞

Suasana senyap di ruang makan sudah tak aneh lagi bagi keluarga yang satu ini. Hanya terdengar suara dentingan sendok dan garpu saja yang menggema ruangan. Memang sih, saat kita sedang makan dilarang untuk bicara, namun tidak semenegangkan ini karena melebihi tegangnya saat kedatangan guru killer masuk kelas.

Mereka memang memiliki rumah mewah, namun kemewahan ini tak berarti apa-apa sama halnya yang dirasakan oleh seorang gadis cantik bernama Dafiya. Lebih panjangnya Dafiya Rania. Sedih rasanya namun sudah terbiasa. Alasan sebenarnya itu karena ayahnya. Sikap ayahnya itu yang membuat suasana pagi seperti ini dan sebenarnya Dafiya selalu malas jika harus sarapan pagi bersama ayahnya. Ia merindukan keluarganya yang dulu.

Dafiya duduk dibangku SMA kelas 12. Ini merupakan tahap akhirnya di Sekolah, lalu sebentar lagi akan memasuki dunia perkuliahan yang tentunya akan berbeda saat Sekolah. Selama ia Sekolah di sanalah tempatnya untuk beristirahat dan bermain namun saat ketika pulang ke rumah rasanya berbeda dan ingin kembali ke Sekolah. Hanya karena ayahnya.

Soal ayah Dafiya yang saat ini, sebenarnya itu bukan ayah kandungnya, melainkan ayah tirinya. Ayah kandungnya sudah lama meninggalkan dirinya sejak masih kanak-kanak. Soal ayah tiri, Dafiya tak menyangka jika Pak Tama sebegitu tak sukanya dengan Dafiya padahal gadis itu tidak memiliki salah apa-apa padanya. Pak Tama selalu pilih kasih, ia selalu menomor satukan Ana yang merupakan anak kandungnya sendiri.

Yang lebih pedihnya Pak Tama selalu tak menganggap kehadiran Dafiya. Dhena yang merupakan ibu kandung dari Dafiya hanya bisa terdiam dengan hal tersebut, karena Dhena begitu mencintai Tama.

Terkadang sang ibu yaitu Dhena selalu bilang pada Dafiya untuk lebih bersabar menghadapi ayahnya tapi sampai sekarang Tama masih begitu selalu tak adil dengan Dafiya. Jadi, dari pada ia sakit hati lebih baik ia memilih untuk diam tak berucap sepatah kata apapun saat ada ayahnya.

Kebahagiaan keluarga yang bahagia itu memang pernah dirasakannya dulu, rasanya sangat bersyukur sekali bahkan hanya dengan merasakannya saja itu sangat beruntung. Namun saat ini semuanya berbeda.

Away to Guard [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang