dokter!!

952 73 4
                                    

   Saat ini jion hanya terduduk sambil menyender pada mommy nya, mereka dalam perjalanan ke rumah sakit setelah kemarin cakra sudah membuat janji dengan temannya....

"Jion mau apa nak? Kok diam aja? " Winda mengelus pipi putranya yang sedikit hangat....

"Mommy pulang, gak mau kerumah sakit" Lirih jion sambil memainkan gantungan yang ada di tas milik winda....

"Nanti hanya di periksa kok gak lebih, iyakan kan daddy? " Tanya winda sedangkan siwon hanya mengangguk sebagai jawaban....

"Nanti kalau sudah daddy janji bakal nurutin semua yang jion mau" Cakra juga ikut membujuk putra bungsunya yang semakin menunduk sedari tadi....

"Boleh makan es krim sama beli jajan kan dad" Jion menatap daddynya yang mengelus rambutnya....

"Boleh, asal kita pergi ke rumah sakit dulu" Cakra tersenyum menatap putranya yang mengangguk walau dengan lemas.....






   Kini sekarang cakra dan winda sudah berada di ruangan dokter psikolog yang tak lain adalah teman cakra sendiri....

"Lama kita tidak bertemu bram" Ujar cakra saat dirinya sudah duduk di depan temannya itu dengan jion yang berada di pangkuannya namun membelakangi bram sendiri...

"Bener, terakhir ketemu ya waktu nikahan kalian sebelum aku lanjut keluar negri" Bram menyiapkan apa saja yang di butuhin untuk memeriksa putra temannya itu....

"Anak pertama kalian? " Tanya bram sambil menatap jion yang masih memeluk cakra dengan arat bahkan wajahnya bersembunyi di dada daddynya tertutupi oleh jas yang di kenakan cakra...

"Tidak dia putra bungsuku anak pertama ku kembar" Wendy diam saja membiarkan mereka mengobrol sambil mengelus rambut putranya....

   Bram mengangguk mendengar penjelasan dari cakra sebelum kembali melirik ke arah jion...

"Hallo jagoan, boleh om kenalan gak? Om pengen liat wajahnya tampannya boleh? " Bram berusaha menarik perhatian jion agar mau melihat ke arahnya...

"Sayang om nya mau kenalan loh" Winda masih mengelus rambut putranya hingga jion berani menolehkan kepalanya ke arah dokter bram. ...

"Hai anak tampan, namanya siapa hhmm? " Ujar bram sambil tersenyum....

"Jion" Lirih jion dan kembali menyembunyikan wajahnya di dada bidang daddynya....

"Aku akan memeriksanya dulu cak, baringkan dulu putramu di sana" Ujar bram sambil berdiri dan cakra mengikuti dari belakanh....

  Cakra membaringkan putranya dengan hati hati walau jion menolak awalnya....

"Bisakah kalian menunggu di luar, kalian bisa memantaunya dari kaca itu" Bram menunjuk kaca yang ada di ruangan tersebut....

"Mommy" Jion memegang tangan winda agar tidak meninggalkan nya....

"Sama om dokter dulu ya sayang, mommy dan daddy tunggu di luar" Mau tidak mau mereka meninggalkan jion, untung saja putranya tidak jadi menangis karena bram berhasil membujuknya....

"Jion kelas berapa" Ujar bram sambil mulai memeriksa terlebih dahulu kondisi jion...

  Bram selain psikolog dia juga dokter anak di rumah sakit tersebut....

"Kelas 1 sma " Lirih jion menatap kegiatan bram yang memeriksa kondisinya....

"Waahh udah besar dong" Ucap rama dan jion hanya mengangguk...

"Jion takut sama dokter gak? " Tanya rama menyiapkan vitamin agar di minum oleh jion karena tubuhnya sedikit hangat untuk urusan obat nanti saja....

"Takut, kalau di suntik" Jawaban jion sontak membuat dokter bram langsung tertawa....

"Coba buka mulutnya" Perintah dokter bram dan jion hanya menurut karena jion berpikir mungkin om dokter mau memeriksa mulutnya juga....

  Dokter bram yang melihat itu langsung memasukkan vitamin yang tadi dia siapkan dan segera membungkam mulut jion...

"Di telan sayang" Pinta dokter bram saat mengetahui jika jion tidak menelan vitamin tersebut....
Hingga akhirnya jion menelan vitamin tersebut....

   Jion awalnya hanya mengernyit aneh merasakan vitamin tersebut....

   Dokter bram membantu jion untuk duduk dan dirinya duduk di depan jion....

"Jion ada yang di takutin tidak, kalau dokter ada" Ujar bram menatap jion yang juga ikut menatapnya...

"Apa? " Tanya jion penasaran...

"Jion jawab dulu bari dokter akan cerita, kan dokter dulu yang nanya" Bram mulai memancing jion untuk menceritakan ketakutannya....

   Jion hanya menunduk sambil memainkan jarinya....

"Jangan gitu, nanti tangan jion luka loh" Bram memegang kedua tangan jion agar tidak kembali menyakitinya...

"Jion gak mau cerita, dokter janji gak akan bilang siapa siapa" Bram masih berusaha meyakinkan anak di depannya ini....

  Jion ikut memandang dokter bram dengan mata yang sudah berkaca kaca sekarang....

"Tidak tau hiks, daddy hiks daddy hiks suara itu hiks" Jion menutup telinganya dengan erat seakan akan dirinya mendengar kembali suara tembakan tersebut....

"Oke tidak apa apa hhmm kan ada dokter disini, di sini aman gak ada suara itu lagi oke hussty" Dokter bram membawa jion ke pelukannya menyembunyikan wajah jion di dadanya sambil mengelus punggung jion yang bergetar...

"Jion mau suara itu hilang kan? " Tanya dokter bram sambil menunduk melihat jion yang mengangguk lemah di pelukannya....

"Kalau jion mau suara itu hilang, jion harus lawan dong, kalau jion terus takut suara itu gak akan pernah hilang nanti, jion mau kan mengikuti saran om dokter? " Bram masih berusaha menenangkan jion yang masih sesenggukan tersebut.....


   Setelah menunggu beberapa lama hingga jion kembali tenang dan sekarang jion tengah tertidur karena kelelahan sehabis manangis juga kondisi tubuhnya yang demam...

  Dokter bram memanggil kembali cakra dan winda yang sedari tadi memperhatikan dari luar hingga menjelaskan apa yang harus mereka berdua lakukan sebagai pengobatan nanti.....



JiondraWhere stories live. Discover now