Chap. 345 - Good and Evil [1]

82 13 2
                                    

< Bab. 345 - Baik dan Jahat (1) >


Guardian of the Mandala merupakan sosok rasi bintang yang begitu misterius. Tidak seperti rasi bintang lainnya, ia jarang muncul di saluran. Bahkan jika pun dia masuk, dia jarang mengirimkan pesan. Dia biasanya memilih inkarnasi dan memberikan atribut 'reinkarnasi' kepada inkarnasi yang dipilihnya.

Nirvana yang sekarang ada di depanku adalah salah satu dari reinkarnator itu.

「 (Kau tidak tahu seberapa buruk efek dari reinkarnasi itu. Tidak perlu lagi ada yang menjadi reinkarnator.) 」

"Bukan tugasmu untuk memutuskan hal seperti itu, Nirvana."

Pada saat yang sama, aku melirik ke arah Yoo Sangah. Dia belum memahami situasinya dan sorot matanya masih kosong. Mungkin dia sedang mencoba untuk memahami konteks percakapan ini di dalam kepalanya.

「 (... Bukankah wanita ini sudah memiliki sponsor?) 」

"Tidak lagi. Aku meminta kepada Dionysus untuk memutus koneksi antar dia dan sponsornya saat peristiwa Gigantomachia."

「 (Apakah Olympus memang sepasif itu? Berapa banyak biaya yang kau bayarkan untuk probabilitas sebesar itu?) 」

Aku mengangkat bahu. Aku tidak bisa menguraikan rincian kesepakatan yang aku buat dengan Dionysus. "Baca saja sendiri lewat dinding ini. Lagipula, kau pasti akan membaca tentang semua yang aku lakukan. Sebelum itu, jawab pertanyaanku. Di mana sponsormu saat ini?"

「 (Aku dimakan oleh dindingmu kemudian ikatanku dengannya putus. Aku tidak tahu di mana dia sekarang. Hanya saja ...) 」

Nirvana menatapku dan melanjutkan perkataannya,

「 (Aku pikir kau mungkin sudah mengetahuinya?) 」

Pada kenyatannya, yang ia katakana memang benar. Pertanyaan yang aku berikan pada Nirvana hanyalah upayaku untuk mengubah perkiraanku menjadi sebuah keyakinan.

"Yoo Sangah-ssi. Jangan khawatir. Orang-orang ini, mereka tidak seburuk yang terlihat–"

Aku tidak bisa menyelesaikan perkataanku. Tubuhku terasa menyusut dan aku dikeluarkan dari perpustakaan secara paksa. Yoo Sangah yang terkejut mengulurkan tangannya kepadaku hendak mencoba menjangkauku tetapi tubuhku sudah berhamburan terlebih dahulu ke dalam percikan api.

「 Kim Dok ja yang ti dak tahu ma lu. 」

Itulah kata-kata terakhir yang dapat aku dengar.

***

「 " ... Dokja-ssi masih belum bangun?" 」

「 "Iya." 」

「 "Tiga hari sudah ..." 」

Perlahan aku terbangun dan aku mendengar sebuah suara seperti terjatuh. Sensasi tidak nyaman yang tidak bisa diungkapkan dengan baik mendorongku secara sekaligus. Apa yang seharusnya aku katakan? Rasanya seperti aku sedang disiksa oleh serangan listrik.

「 "Bahkan belut listrik pun tidak berfungsi ... apa-apaan ini?" 」

「 "Bagaimana dengan Sangah eonnie? Tubuhnya tiba-tiba menghilang ..." 」

Berkat suara yang samar, aku kira kira dapat mengatahui apa yang sedang terjadi.

... Sialan, aku sudah tidak sadarkan diri selama tiga hari. Kesadaranku memang telah kembali tetapi tubuhku tidak dapat bergerak sama sekali.

[Tindakan kamu dalam mencegah kematian rekanmu membuatmu terjebak dalam pemeriksaan probabilitas yang tidak masuk akal.]

[Kondisi kamu saat ini menderita akibat badai probabilitas.]

Pembaca yang Tahu Segalanya [Vol. 03]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang