౿ ׂ ִ ⏳ 𝓣he 𝓢urvivor; 𝗧𝗟 ⁀ ˳ ⊹⠀⏱
ㅤㅤㅤㅤ─── Takdir menjadi
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ satu-satunya pengarah.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ Membawa kehidupan sang
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ wanita menuju suatu tempat
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ dengan orang-orang baru yang
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ikut hadir membawa cerita.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ buk...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
AKUmemandangi belakang punggungmu Punggung kokoh yang menjadi tempatku bersimpu Punggung kokoh yang mengangkut beribu kisah suka maupun duka
Hey, sayangku...
Bisakah engkau berhenti berlari mengejar sesuatu yang tabu? Sesungguhnya, aku sudah lelah bertumpu Bertumpu pada harapan palsu
Hey, cintaku
Bisakah engkau melihatku, Seperti aku yang melihatmu? Bisakah, kau mencintaiku, Seperti aku yang mencintaimu?
Sanggupkah dirimu, menungguku, Seperti aku yang selalu menunggumu?
Kau tidak akan pernah bisa.
Karena kau, bukanlah diriku.
Kau tidak akan pernah menjadi diriku, kekasihku.
Punggung tegap, karya [Name] A. Soerachman.
[Name] Arum Soerachman, seorang wanita berusia 24 tahun yang sukses memonopoli perhatian dunia atas hasil karyanya.
Banyak yang bilang bahwa wanita itu adalah seorang jenius. Tidak sedikit karyanya yang diterjemahkan ke bahasa lain.
[Name] digambarkan sebagai seorang wanita bersurai hitam panjang ──yang selalu dikuncir dengan gaya two buns di bawah──dengan mata berwarna kuning.
[Name] bilang mata kuningnya itu adalah sebuah genetik dari keluarga ayah. Dia bahkan menceritakan, kalau ibunya jatuh cinta kepada ayahnya karena mata kuningnya.
Tidak jarang jika banyak remaja yang menyukai wanita ini. Bahkan selain para remaja, para orang dewasa juga menyukainya.
"Puisinya sangat menyentuh!"
"Ah~ ketika mendengar puisinya, rasanya aku ingin menangis!"
"Setelah mendengar puisi 'Anakku, Duniaku', aku jadi ingin memeluk anakku. Tapi tidak bisa, karena aku sedang bekerja waktu itu!"
"Masterpiece nya? tentu saja 'Kekasihku sang Pria Hebat'! Itu yang terbaik!"
Begitulah kata orang-orang.
Pujian, pujaan, terlontar ke arahnya. Tak jarang juga wanita itu mendapatkan masalah dari puisi yang dia kerjakan, tapi apa dia akan berhenti?
Jawabannya, tentu saja tidak.
Dunia yang sebelumnya berjalan lancar, tiba-tiba berubah dalam sekejap. Kehancuran terjadi di mana-mana, monster bermunculan, dunia telah menciptakan peraturan baru.