WAKTU habis. Dengan begitu, unicorn ini milik [Name] sekarang. [Name] mengangguk bangga, bahkan ketika dia menyilangkan kedua tangan dan menumpu kakinya, kedua kaum adam bisa melihat cahaya berkilauan.
Dia bangga. Itu batin keduanya.
"Nona, anda yakin menghabiskan koin sebanyak itu hanya untuk makhluk lemah seperti itu?" tanya pria itu ragu.
[Name] menatapnya, "iya. Soalnya dia menggemaskan."
Aku mana tega mengabaikan makhluk selucu itu.
"Teteh mah gitu, ada yang lucu dikit langsung dislebew." Cemooh Sho, cemberut.
[Name] mencubit kedua pipi Sho dengan kesal, "Sho. Kamu tidur di lorong malam ini."
"Huh?!"
Ting!
Tiba-tiba di atas kepala [Name] ada sebuah notifikasi. Itu sebuah gambar bintang berwarna emas, mirip seperti cap.
Sho menatap ke arah tanda itu. "Teteh masuk sekte."
[Name] menjambak rambut Sho yang berantakan itu.
"Itu penanda," pria itu berucap, "sebagai penanda bahwa anda sudah bersepakat."
"Oh." [Name] mengangguk, lalu menatap ke arah Sho. "Tuh, teteh gak pernah masuk sekte."
Sho menjulurkan lidahnya.
[Name] menatap orang itu, "sepertinya anda sudah sering pergi ke tempat perlelangan."
"Ya? lelang senjata. Tidak pernah ke lelang makhluk magis." Dia menjawab, "ini pertama kalinya."
"Saya juga." Balas [Name], menatap ke arah lelang yang masih berlanjut.
Ada banyak sekali makhluk-makhluk magis yang sangat menggugah. Namun anehnya, sepanjang acara itu berlangsung, pria itu hanya diam. Seolah-olah dia hanya mengamati.
Ketika acara sudah selesai, [Name] berdiri. Menyuruh Sho untuk tetap diam di sana bersama Gratus.
Ketika [Name] berdiri, pria itu juga berdiri. Menghalangi jalur keluar sang kaum Hawa, "saya penasaran satu hal."
"Silakan." Namun dibalas dengan tenang.
Dari balik topengnya, [Name] dapat melihat sorot matanya yang seperti menyelidikinya. "Siapa anda?"
Kenapa aku tidak bisa melihat profilmu?
[Name] diam beberapa saat. Dia lalu mengulas senyum, "saya? saya adalah-"
"Kepada para pengunjung yang sudah berhasil memenangkan hewan tertentu, silakan merapat!" suara itu memotong pembicaraan mereka berdua.
"Saya harus pergi." [Name] langsung pergi, berjalan keluar dari sana. Dia harus pergi ke panggung, di mana orang lain sudah berkumpul.
YOU ARE READING
THE SURVIVOR ; the lines
Fanfiction౿ ׂ ִ ⏳ 𝓣he 𝓢urvivor; 𝗧𝗟 ⁀ ˳ ⊹⠀⏱ ㅤㅤㅤㅤ─── Takdir menjadi ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ satu-satunya pengarah. ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ Membawa kehidupan sang ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ wanita menuju suatu tempat ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ dengan orang-orang baru yang ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ikut hadir membawa cerita. ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ buk...