24. Sebuah serangan

5.3K 321 2
                                    

Hii

Hii

HYYY

👋👋👋👋

Gaje nya maaf, cus langsung aja baca jangan lupa kasih komen
Dan vote karena itu wajib
Garis bawahi
Wajib

*

*

*

*

Laura dan Dilan tampak terdiam mendengar ucapan terakhir Rangga di satu sisi dia tidak ingin mengumbar tentang keluarga itu tapi di sisi lain seakan Laura menyuruhnya menjelaskan semuanya agar semua orang tau kalau dirinya sekarang bagian dari keluarga Charturion Sedikit menghela nafas dan kembali menatap datar Rangga yang saat ini terlihat menunggu jawabannya.

"Bu-.. "

"I-iya itu benar, Dilan putra ketiga dari nyonya Anate dan Tuan Leuwis" Potong Laura cepat dengan wajah menyakinkan sang calon suami

Dilan hanya diam mengantup kedua bibir nya entahlah dia tidak bisa berbicara lagi sekarang seakan ada rasa nyaman tersendiri saat seseorang menyebut nya bagian dari keluarga seseorang selama ini dia tidak pernah mendengar seseorang mengatakan dia berasal dari keluarga mana dan siapa orang tua nya.

"Ohoo, benarkah waw sungguh beruntung saya karena bertemu dengan pewaris keluarga Charturion" Seru Rangga dia menepuk nepuk pundak Dilan. "Suatu kehormatan Tersendiri bagi saya, tuan muda Dilan" Ucap Rangga sedikit menundukkan Kepala nya di hadapan Dilan yang saat ini tengah kebingungan dengan tingkah Rangga saat Laura menyebutnya bagian dari keluarga itu.

"Kau tidak perlu sampai seperti ini Rangga karena kita sama sama manusia. Aku cukup risih kalau kau seperti itu lagi" Ucap Dilan dia sedikit mengangkat kedua bahu Rangga dan mensejajarkan wajah mereka.

"Ah maaf aku hanya sedikit terkejut saja karena selama yang aku tau keluarga Charturion sangat tertutup tentang keturunannya".

Dilan terdiam dia mencerna ucapan Rangga barusan wajar saja Yohan menganggap seperti bawahan saat di depan publik dan di depan orang banyak dia seperti menghindari dirinya dan malah seperti antara karyawan dan bos yang bekerja dalam satu perusahaan.

Puk!!

Sebuah tepukan di bahunya menyadarkan Dilan dari lamunannya
"Hey, are you okay" Tanya Rangga pelaku yang menepuk bahu Dilan

Dilan mengerjap dan menggelengkan Kepala nya "ayo sekarang kita masuk, di luar dingin karena memang cuaca sedang Dingin" Titah Rangga dia merangkul pinggang Laura dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam gedung diikuti Dilan yang mengekori di belakang nya.

Rangga dan Laura naik ke podium dan duduk di sana dengan di sebelah kanan dan kirinya para tamu mereka akan melakukan foto bersama di sana juga ada Anate yang berdiri tepat di sebelan ibu Rangga. Sedangkan Dilan dia hanya duduk di kursi yang agak jauh dari podium untuk berfoto dia sangat malas jadi dia hanya memilih menjauh tanpa orang lain sadari.

"Tuan muda, anda tidak seharusnya melukai tangan mu" Ucapan seseorang mengagetkan Dilan dari lamunan nya dia berbalik dan menatap Jashon dan Andrik yang berdiri tegap di belakangnya saat ini entah sejak kapan itu.

DILANO DERALAN C. (End) Where stories live. Discover now