Gadis Tidak Penting

472 82 13
                                    


Sakura menghilang dan tindakannya membuat Sasuke semakin kacau. Seharusnya malam ini ada suara rintihan manja dari Sakura kala ia berada di bawah tubuhnya. Rencananya gagal, dia gagal menyalurkan gairahnya yang menolak untuk ditunda.

"Sial!" umpat Sasuke.

Terpaksa ia menuju ke kamar mandi dan main sabun sendiri di sana. Setelah itu ia akan mengurus Sakura yang seolah mempermainkannya. Pikiran itu terbesit karena Sakura mendadak muncul di kolam lalu menghilang begitu saja. Sudah jelas Sakura berniat mempermainkannya.

Dan itulah yang terjadi. Sakura saat ini memang bersembunyi di ruang kerja Sasuke. Tempat yang tidak mungkin pria itu datangi jika mencarinya. Seandainya ia ketahuan, Sakura bisa saja berdalih ingin belajar.

'Astaga, jantungku serasa meledak karena tegang,' batin Sakura.

Saat ia mendengar Sasuke berteriak memanggilnya, Sakura begitu tegang. Namun ia juga merasa begitu puas melihat pria itu menderita saat mencarinya. Gadis itu mulai merasakan kepuasan bisa membalas sakit hatinya pada Sasuke.

"Ternyata perasaan saat berhasil membalas perbuatanmu itu sangat menyenangkan. Aku mulai bersemangat melakukan hal lain dan membuatmu merasakan apa yang aku rasakan Sasuke," guman Sakura.

Muncul setitik keberanian untuk memberontak. Ia ingin bermain keras agar Sasuke kembali tertarik dengannya. Hanya ada satu hal harus ia lakukan untuk melancarkan niatnya yaitu bekerja di perusahaan Sasuke agar bisa bertemu dengannya setiap hari.

"Tapi pasti sulit kalau aku meminta pekerjaan pada Sasuke, " lirih Sakura.

Gadis itu pun memutar otak agar niatnya bisa terwujud.

"Mungkin aku bisa meminta bantuan Sasori untuk mencarikan aku kerja di perusahaan Sasuke. Ah tidak-tidak, meski aku diterima di perusahaan kecil yang berada di gedung milik Sasu saja sudah cukup."

Ia hanya harus bertemu dengan Sasuke saja. Sakura berpikir jika dia berada di gedung yang sama dengan Sasuke maka gadis yang bernama Karin tidak akan leluasa menemui Sasuke.

"Benar juga, itu rencana bagus."

Tekad Sakura menyingkirkan Karin dari sisi Sasuke sudah bulat. Ia tidak mau lagi berdiam diri dan pasrah menunggu perintah Sasuke. Kali ini ia akan bertindak.

Usai memutuskan apa yang harus ia perbuat, Sakura mulai mengintip ke arah luar. Kamar nenek Chiyo adalah tujuan utamanya sekarang. Sakura ingin tidur bersama nenek Chiyo agar Sasuke tidak bisa mendapatkan apa yang ia inginkan.

Hanya saja suara Sasuke yang memanggil dirinya masih bisa ia dengarkan. Padahal beberapa saat yang lalu situasi mulai hening.

"Sakura, dimana kamu!?" teriak Sasuke yang masih mengelilingi rumahnya. Pria itu terus mencari keberadaan Sakura dengan memeriksa kamar, taman, gudang, dapur dan rooftop.

"Apa gadis itu kabur?" guman Sasuke.

"Saya akan mencari di lantai satu Sasuke," ucap nenek Chiyo. Dia keluar dari kamar setelah mendengar Sasuke yang berteriak memanggil Sakura. Entah apa yang terjadi sehingga gadis itu tidak terlihat dimana pun.

Sasuke menyetujui niat nenek Chiyo.

"Ya, cari di kamarnya lagi dan ruang kerja ku. Aku akan mencari di halaman depan dan  gazebo," perintah Sasuke.

Entah apa yang dirasakan Sasuke sekarang, dia benar-benar membenci hal merepotkan  ini. Namun hati kecilnya merasa takut kalau Sakura pergi dari sini. Meski keberadaan gadis itu tidak penting tapi ia tidak membenci pemandangan yang gadis itu sajikan. Memangnya siapa yang bisa mengabaikan wajah Sakura yang selalu mencuri perhatian mata-mata pria yang ia lewati.

Sasuke pun berjalan ke arah halaman depan dan ruang garasi mobil. Sedangkan nenek Chiyo tiba di ruang kerja Sasuke.

"Lho Sakura, kamu ada di sini? Kami mencarimu sejak tadi," kata nenek Chiyo lega. Ia juga mengira kalau Sakura kabur dari rumah.

"Stth jangan keras-keras. Aku memang sengaja menghindari Sasuke. Aku tidak mau lagi dijadikan budak seksnya, " bisik Sakura.

" Hah?!"

"Nek, Sasuke hanya baik kalau mau begituan. Setelah itu dia akan kembali kasar dan dingin. Aku sudah tidak sanggup diperlakukan seperti itu Nek," jelas Sakura.

Baru pertama kali nenek Chiyo melihat mata Sakura yang bersinar karena memiliki tujuan. Keinginannya menghindari Sasuke agar tidak menjadi sebuah objek yang menjijikkan cukup membuatnya tersentuh. Tidak ada alasan menolak hal baik, setidaknya ini bisa menjadi langkah kecil Sakura untuk bertahan saat ia tidak lagi diinginkan oleh Sasuke. Entah Sakura sadar atau tidak tapi Sasuke yang sedang mengejar gadis bernama Karin sudah terdengar dimana pun.

'Kasihan kamu Saku,' batin nenek Chiyo.

Sebuah permintaan kecil dari Sakura tidak akan ia abaikan. Nenek Chiyo mengangguk dan tersenyum menenangkan.

"Kalau begitu Sakura langsung ke kamar ku saja. Tadi Sasuke sudah memeriksa ke sana jadi dia tidak mungkin memeriksa kamar nenek lagi," ucap nenek Chiyo.

"Terima kasih Nek."

Sakura segera berdiri dari posisi jongkok. Dia keluar dari ruang kerja Sasuke dan menuju ke kamar nenek Chiyo.

'Lihat saja, aku akan membuatmu kembali tertarik padaku. Dan aku akan membuat gadis itu dihina semua orang karena menjadi jalang yang mendekati tunangan orang,' batin Sakura.

Untuk sementara, Sakura tidak berniat menujukkan diri di depan Sasuke. Saat ia merasakan rasa rindu, Sakura akan menghapusnya dengan menatap Sasuke dari jauh. Ia ingin tahu apakah Sasuke menggila saat ia bersama pria lain, atau cemburu saat ia tersenyum pada laki-laki yang ia temui. Rasa terbakar akibat cemburu yang ia rasakan, sangat menyiksa. Sakura ingin membagi rasa itu pada Sasuke meski sedikit.

Sesampainya Sakura di  kamar berukuran dua kali tiga meter yang nenek Chiyo tempati, Sakura segera menutup pintu kamar. Dia mulai mendengarkan percakapan Sasuke yang datang dari arah depan.

"Bagaimana nek? Apa kamu menemukan Sakura?" tanya Sasuke.

"Tidak. Aku rasa Sakura berkunjung ke rumahnya, tadi pagi ia sempat mengatakan niatnya pada nenek, " bohong nenek Chiyo.

Sasuke menutup mulutnya, jika itu yang terjadi maka ia tidak perlu lagi mencari Sakura.

"Sudah malam tapi berkeliaran. Seperti gadis ngak bener," gerutu Sasuke. Dia melangkah ke tangga untuk beristirahat. Emosinya jelas tidak stabil karena hasratnya tidak terpenuhi. Uring-uringan akan menjadi bagian dari dirinya nanti.

Nenek Chiyo menggelengkan kepala mendengar gerutuan Sasuke. Dalam hati ia mencibir Sasuke yang mengatakan hal itu.

'Bukannya kamu sangat suka bergaul sama gadis ngak bener, tapi kenapa sekarang sok suci?' cibir nenek Chiyo dalam hati. Sepertinya Sasuke amnesia kalau ia selama ini menyukai kehidupan malam. Bisa dikatakan  kalau Sakura adalah satu-satunya gadis yang masih perawan, yang ia incipi. Namun pria itu mencibir Sakura seperti gadis tidak bener, mungkin pria itu perlu diingatkan  kembali masa lalunya.

Tbc

Not You.Where stories live. Discover now