[BAB 9]

421 33 8
                                    

(6 bulan kemudian)

Suara lonceng menandakan acara sakral tersebut akan segera dimulai. Angin laut yang bertiup disertai dengan hawa sejuk di pagi hari yang menyegarkan membuat suasana disana begitu tenang. Ombak laut yang berlarian kearah tepian pantai dengan suara deburan ombak sebagai saksi dari dua insan yang segera disatukan tersebut.

Ditempat itu, hanya ada beberapa teman dan kerabat dari kedua belah pihak pengantin. Sungguh suasana yang begitu tegang, keduanya tidak ada hentinya merapalkan doa supaya acara yang akan mereka lalui berjalan lancar.

Fourth membuang nafasnya dengan perlahan, mencoba mengatur debaran jantungnya yang berdegup dengan kencang. Pandangannya ia bawa ke arah laut dengan ombak yang berdebur dengan terumbu karang. Pelaminannya sudah berdiri tegak di tengah pantai disertai dengan para tamu undangan yang duduk di depan altar mereka.

Fourth mendudukkan dirinya untuk mencoba menenangkan dirinya dari pikirannya yang berlarian kesana-kemari. Hari ini, dirinya akan resmi menjadi pasangan seseorang atau mungkin menjadi pasangannya untuk selamanya.

"Fourth..."

Dirinya yang merasa di panggil segera menolehkan kepalanya untuk melihat sosok yang sangat ia hafal suara bahkan lekuk tubuhnya. Gemini menatap bride miliknya yang menggunakan tuxedo putih dengan rambutnya yang ditata sedemikian rupa, oh omeganya begitu manis.

Omega itu juga tidak kalah takjub, alphanya menggunakan tuxedo putih senada dengan bunga rose merah yang mekar di saku jasnya. Gemini terlihat begitu gagah dengan balutan tuxedo yang membalut dirinya dengan dada bidang yang siap mendekap omeganya.

Tidak mau membuang waktu, dirinya ingin segera menggandeng tangan lembut itu untuk segera bersanding disampingnya. Genggaman itu kian erat seraya dengan melodi musik yang menggiring mereka dengan indah.

Langkah demi langkah mereka lewati bersama dengan angin laut yang menerpa mereka, membelai helaian rambut keduanya. Langkah mereka seakan begitu berat, namun keduanya sama-sama memiliki tujuan yang sama. Sosok alpha dan omega yang akan segera disatukan.

Entah sejak kapan moon goddess menakdirkan dirinya dan Gemini menjadi pasangannya mate. Oh kini benar-benar tidak ada jalan keluar, jiwanya sudah terjerat satu sama lain. Fourth dan alphanya akan merapalkan janji suci.

Fourth kini menatap alphanya yang sungguh, luar biasa tampan. Tubuhnya yang gagah berdiri tepat dihadapannya, menatapnya dengan lembut bersama manik coklat yang berkilauan itu. Suasana saat itu perlahan menjadi begitu hening, seluruh atensi dan sorotan mata tertuju pada mereka berdua di sebelah pendeta.

Keduanya diminta untuk sama-sama menggenggam tangan satu sama lain. Degup jantung Fourth benar-benar tidak bisa tenang, kali ini keduanya benar mengikat janji suci di hadapannya semua orang, dihadapan moon goddess.

"apa kau bersedia menerima Fourth Nattawat dalam keadaan susah maupun senang, sakit ataupun sehat? Bersedia untuk menjadikan Fourth pasangan hidupmu?"

Gemini tampak mengeratkan genggaman tangannya. Ia menarik nafas dengan cepat dan langsung mengucapkan kalimat itu dengan tegas.

"Saya bersedia, Saya akan menjaga Fourth dalam keadaan susah maupun senang, sakit ataupun sehat. Bersedia untuk menjadikan Fourth omegaku"

Seperti ada sengatan listrik yang menyengat keduanya, Pendeta kali ini beralih ke arah Fourth untuk mengucapkan janji yang sama.

"Saya bersedia. Sampai akhir hidupku akan ku abdikan jiwa dan raga milikku untuk alphaku"

Tepat saat kata itu selesai terucap, Fourth mengangkat wajahnya agar melihat sosok alpha yang sekarang resmi telah menjadi suaminya itu. Alphanya tersenyum lembut ke arahnya, dengan perlahan wajah tegas itu mendekat dengan mata yang tertutup menyambut omega yang kini menjadi istrinya.

ENMESHED -GEMINIFOURTH-Where stories live. Discover now