Kim Arjuna

411 11 0
                                    

Leona sudah duduk sekitar 3 jam semua badannya terasa pegal.
Tangan dan kakinya masih terikat.

Lalu seorang pelayan masuk membawa makan malam untuk Leona.
Pelayan itu juga tidak basa basi, hanya beberapa kalimat yang keluar dari mulutnya " jikalau nyonya sudah selesai makan jangan sungkan untuk memangil saya".
Lalu dia keluar dan mengunci pintu nya lagi.

" dasar manusia di rumah ini sama seperti tuannya".
Leona tidak ingin memakan makanan itu karena merasa sangat kesal.

" kemana sih si duda itu jam segini belum pulang dia pikir gue peliharaan nya di borgol segala".
Leona merepet sesekali mencoba membuka borgol dengan jepitan di rambutnya.

Usaha Leona membuka borgol hampir berhasil namun Kim pulang tepat waktu.
Suara seorang membuka pintu terdengar jelas oleh Leona, namun dia tidak peduli itu siapa.

" Bagus,, kamu memang cerdas nona, aku shalut pada mu".
Ucap pria yang sedang mengendong bayi yang mungil.

Leona tidak lagi melanjutkan misinya dia memalingkan wajahnya. Tidak ingin menatap Kim.

Kim Taehyung duduk di sofa yang berada di samping Leona.
Dia juga tidak menatap Leona lagi Kim sibuk memberi susu untuk bayi nya.

Leona menoleh kearah Kim yang terlihat sangat menyayangi anak semata wayangnya itu.

Kim menyadari Leona sedang memperhatikan nya.
" Apakah kamu kenyang dengan menatap kami"?.

"Kenyang apa nya"!.
Leona geram.

" trus"?.
Tanya Kim dengan dingin.

" loh punya otak kagak"?.
Leona sudah tidak sabar.

" menurut loh"?.
Kim bertanya kembali.

" heh duda, gue bertanya kepada loh , kenapa loh tanya balik,"?.
Leona tidak tahan lagi dengan sikap Kim.

Kim tidak ingin berdebat dengan wanita di ranjang nya itu.
Kim menyudahi anaknya minum susu karena anaknya sudah melek.

" Sayang kamu tidurnya dulu ya papa masih ada urusan dengan bocah itu ".
Ucap Kim saat menidurkan bayinya di ranjang bayi.

Leona yang kesal sesekali menarik tangannya yang di borgol hingga tangan kirinya memerah.

Kim duduk di samping Leona dan berbisik di telinga Leona.
" jangan berisik baby Kim baru tertidur".
Dia membuka borgol tangan Leona yang kiri. Namun Kim tidak membuka borgol kaki Leona. Dan meletakkan kunci borgol kaki di meja.
Setelah itu Kim keluar.

" maunya dia apa sih".
Ucap Leona yang sangat kesal.

Leona mencoba meraih kunci borgol namun usaha nya gagal karena kunci nya terlalu jauh.

Tidak lama kemudian Kim kembali ke kamar. Leona menatap kim yang membawa kotak obat menuju kearahnya.
Kim menaruh kotak obat itu di samping Leona.
" obati tangan mu jangan sampai infeksi".

Lalu kim duduk kembali di sofa.

Leona tidak menyentuh kotak obat itu dia hanya melamun, membayangkan bagaimana cara dia keluar dari kamar itu.

Kim mengamati Leona.
" tunggu apa lagi "?.
Leona tidak mendengar pertanyaan dari Kim.
Leona masih duduk melamun dengan wajah yang lesu.

Kim muak dengan tingkah laku Leona yang menurut nya keras kepala. Lalu kim menghampiri Leona dan mengambil tangan Leona.
Leona terkejut dan menarik tangan nya.

Kim menatap Leona dengan tatapan tajam.
" sini tangan mu".
Kim menarik tangan Leona dengan paksa lalu mengoles obat di tangan Leona.
Leona tidak ingin melihat apa yang di lakukan Kim untuknya karena Kim sudah memperlakukan nya dengan buruk.

Tampa pamit Kim keluar dan membawa makanan yang sudah mendingin. Leona hanya bisa pasrah.

Tidak lama Kim kembali membawa bubur hangat untuk Leona.
Leona bersikeras tidak ingin makan namun Kim sangat murka.

" jika kamu ingin mati jangan disini, rumah ku tidak Sudi menerima mayat wanita jalang seperti mu".
Bentak Kim pada Leona.

" aku juga tidak ingin mati di rumah orang tidak punya hati seperti kamu".
Cetus Leona dengan suara lemas.

Kim merasa dia sudah bersikap baik kepada Leona namun Leona masih keras kepala jadi Kim terpaksa melakukan nya. Dia mencampuri obat tidur dalam bubur Leona di depannya.

" jangan, jangan lakukan itu duda jahat".
Ucap Leona saat Kim memborgol kedua tangan Leona.

Lalu kim memasukkan bubur itu kedalam mulut Leona. Leona ingin memuntahkan namun Kim menutup mulut Leona dan bubur hangat itu masuk dengan lembut di tenggorokan Leona.

Leona hanya bisa menangis.
2 suapan bubur berhasil lolos ke perut Leona. Hingga membuat mata Leona berat.
Leona berusaha untuk tidak memejamkan mata nya namun obat tidur itu terlalu efektif hingga membuat Leona tidak bisa menahan kantuknya.

Melihat mata Leona yang sangat memperhatikan kan Kim melepaskan borgol di tangan dan kaki Leona dan merebahkan badan Leona di ranjang empuk miliknya, Kim juga menyelimuti Leona dengan selimut hangat nya yang membuat Leona tertidur pulas.

Melihat Leona sudah terlelap Kim mengambil bayinya dan keluar meninggalkan leona beristirahat.

******

Duda anak 1( mafia Kim).Where stories live. Discover now