D u a p u l u h d e l a p a n

12.1K 881 18
                                    

Leon berjalan menuju kamar nya untuk menemui Lio dan Allan.

clek

Allan menoleh ke arah pintu,"kak?" panggil nya, Leon mendekat ke arah Mereka.

"kalian mau pulang atau di sini aja?" tanya Leon menatap Allan.

"Pulang ajaa kak aku udah 4 hari ga pulang." Leon mengangguk.

"ayok gue anter." ia menggendong Lio yang sedang tertidur di kasur.

Allan mengikuti leyon dari belakang," kakak duluan ya aku mau nemuin temen temen kakak dulu." Leon menatap Allan ia mengangkat alis nya seakan bertanya kenapa.

"Nanti aku kasi tau." celutuk Allan.

"Gue make mobil jadi nanti nyusul aja." ujar Leon, Allan mengangguk.

Allan segera berlari menuju ke ruangan temen temen Leon yang sedang berkumpul.

"ekhemm.." dehem Allan membuat semua mata tertuju padaa nya.

Allan meresa sedikit gugup di tatap oleh mereka semua,"a-anuu..a-aku mau ngucapin terima kasih sama kalian sebagai balasan nya a-aku ngundang kalian makan malam di rumah aku." ujar Allan menduduk.

mereka semua terdiam masi mencerna apa yang di maksud sama Allan, Allan menelan ludah kasar ia takut ajakan nya akan di tolak samaa mereka semua.

"Ekhemm..."dehem Tomi membuat Allan mengangkat kepala nya.

"Gue mau...kalian gimana?" tanya Tomi pada temen temen nya.

mereka semua seperti berpikir sebelum semuanya mengangguk," kita mauuuu!!" seru mereka semua.

membuat allyan tersenyum lebarr menatap mereka semua,"terimakasih semuanya aku pulang dulu." pamit Allan dengan senyum yang tak lepas dari wajah nya.

ia berjalan keluar  menuju mobil Leon ia masuk mobil itu masi dengan senyuman membuat Leon heran melihat nya.

"Lo kenapa?" tanya Leon.

Allan menggeleng,"Gak papa, oh iyaa kita mampir ke minimarket sebentar ya aku mau beli bahan masakan soalnya aku bakal masak banyak malam ini" Leon menaikkan sebelah alis nya.

"untuk apa lo masak banyak banyak?" tanya Leon.

Allan menoleh," aku ngundang temen temen kakak makan malam bersama di rumah." Leon melotot kan matanya.

"Gak! gak! enak ajaa! mereka bisa makan di luar lo ga perlu capek capek masak." Allan mencabik kan bibir nya.

"Gabisa aku udah terlanjur ngundang mereka, kakak ga bisa main batalin begitu ajaa."oceh Allan.

Leon menghela nafas," mereka gatau rumah lo di mana." Allan menataap sengit Leon.

"Ucup tauuu dia kan pernah ke rumahh. kakak Kenapa sihh aku kan cuma ajak makan bukan ajak yang lain." kesel Allan.

"Sabar Leon nanti klo dah official  lo boleh  kurungg dia sepuasnya." batin Leon menjerit.

Leon mencengkram erat stir mobil nya,"Terserah lo aja." Allan menyerngit heran ada apa sama Leon pikir nya.

"ah aku chat Tian sama Sean aja kali ya untuk bantuu aku masak malam ini." batin Allan, ia mengeluarkan handphone nya mengetik sesuatu di sana lalu kembali memasukkan ke saku.

Leon hanya melirik apa yng sedang Allan lakukan pokok nya ia tidak akan pulang malam ini ia akan tetap di rumah Allan pikir nya.

****

Leon menatap lyio yang sedang tertidur di kursi belakang,"Lan lo jangan lama lama belanja nya kasian Lio." celutuk Leon.

Allan mengangguk ia turun dari mobil tanpa menoleh ke arah Leon sedikit pun mungkin masih marahhh pikir Leon.

leon mengehela nafas berat melihat punggung allan udah ilang di balik pintu minimarket itu.

"Gue takut cinta gue bertepuk sebelah tangan." gumam Leon.

"Gue telpon Noel aja kali ya minta saran soalnya Noel kan orang tua nya spesial."Leon segera menghubungi Noel.

tutut

"Halo"

"Kenapa bos? apa terjadi sesuatu?" tanya Noel dari seberang sana.

"Gue mau ngomong sama lo, lo dimana?"

"Gue lagi di taman markas ngudut."

"Sama siapa?"

"Sendirian."

Leon menarik nafas ia mencengkram handphone nya, "Kaya nyaa gue suka sama Allan!." Ujar Leon membuat hening di seberang sana.

"Haloo... Noell." panggil Leon.

"eehh...iya bos..terus kenapa masalah nya? tinggal konpes aja." saran Noel.

"Gue takut di tolak terus kalo dia nganggap gue gay gimanaa? ntar dia jijik."

"Ya gimana yaa gue juga gatau sih."

"tapi gue rasaaa dia ga bakal gituu dehh gue yakin pasti lo di terima." lanjut Noel

Leon menimang nimang saran Noel,"Iya gue harus konpessss masalah terima ga terima itu urusan nanti dan untuk masalah gay gue bukan gay tapi hanya Allan lover." Celutuk Leon meyakinkan diri nya ia akan menemukan waktu yang pas untuk konpessss dengan Allan.

"Makasi Noell...gue tutup dulu."

"Iya bos semangat!"

Tututtut

Panggilan itu di matikan Leon menatap lamat handphone nya,"Okeh gue harap hasil nya ngaa mengecewakan."

Allan keluar dari minimarket ia mengetuk jendela mobil Leon,"Kak ini taro di mana?" tanya Allan membuat Leon terkejut.

"Semoga dia ga denger." Batin Leon.

Leon turun dari mobil nya ia membuka bagasi,"Taro sini ajaa." Allan mengangguk ia meletakkan belanjaan nya di sana.

hari sudah soree ia akan segera memesak saat sampai di rumah nanti pikir allan.

***
Disini lain seorang yang sedang di cari samaa Leon sedang mengamasii barang barang nya iyaa diaaa Icha diaa tidak mau menemui Leon lagi karenaa merasa dirinyaa yang bodoh kemaren menampakkan diri di depan ucup.

"Gue harus kabur dari negaraa ini sumpah gue udah ga punyaa dekengann." celutuk Icha.

"Stiven bodohh itu....Ck! andaii nya diaa dengerin kataa gue."omel ichaaa, ia sedang memasukan baju nya asal ke koper.

"Okee gue harusss pergi sekarang.....gue udah ga mau berurusan sama Leon...ck!" ia berdiri menggeret koper nya keluar rumah itu.

***
TBC

Si ichaa ini udah bikin masalah eh bukan nya tanggung jawab malahh kaburrr emng dajjal sekalii ku tengok;)

Ciuuu cemuaaa celamat membacaa-Lio

ALLEON [BxB] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang