24. spekta

1.1K 159 3
                                    

setelah satu Minggu menghadapi ujian semester akhirnya semuanya bisa bernapas lega dan bisa bersantai selama dua pekan kedepan. dalam waktu dua minggu itu beberapa orang merencanakan liburan, jalan-jalan, healing, atau berdiam dirumah saja menghabiskan waktu libur.

Nabila, Anggis, dan Edo juga merencanakan itu. mereka berencana akan liburan bersama ke Bali dan menginap di rumahnya Anggis di minggu kedua waktu libur mereka, sementara di minggu pertama mereka habiskan untuk bersantai saja.

"Paul beneran ternak ayam?" tanya Nabila masih tak percaya dengan cerita Anggis.

saat ini mereka bertiga berada di kamar Anggis sambil maskeran wajah.

Anggis mengangguk, "tanya aja nanti sama kak Paul langsung."

"kok ada ya bule pelihara ayam, melokal banget." komentar Edo.

"nah makanya itu aku gak percaya." seru Nabila.

"di Bali juga kak Paul suka ikut lomba adu ayam hias tahu."

"seriusan?" Nabila masih tak percaya. pasalnya muka Paul tak mencerminkan sosok pemelihara ayam apalagi sebagai tukang adu ayam. sangat jauh dari bayangan Nabila.

"serius weh, nanti tanya aja langsung ke orangnya."

"lo kan deket sama dia nab, masa gak tahu sih." ucap Edo.

"ya aku gak sampai nanya hewan peliharaan dia lah." balas Nabila.

fakta baru yang diketahui Nabila. gadis itu jadi penasaran dengan sosok Paul lebih jauh lagi.

***

sepulang dari rumah Anggis, Nabila dijemput Paul pakai motor kesayangannya. penjemputan ini bukan karena Nabila meminta tapi Paul sendiri yang datang kerumah Anggis saat tahu Nabila ada di rumah Anggis.

sebelum mengantar Nabila pulang, Paul membawanya ke angkringan langganan Paul. tepatnya angkringan milik Dimas sahabatnya.

"waah datang-datang udah bawa pacar aja nih." seru Dimas menggoda.

Paul tersenyum sipu menanggapinya.

sementara Nabila seperti mengenali wajah laki-laki itu, entah dimana ia pernah melihatnya tapi yang jelas wajah itu seperti tidak asing diingatan nya.

"kamu pilih aja nab yang mana." kata Paul, sambil terus mengobrol dengan penjual nya.

Nabila mengangguk, ia tak peduli dengan obrolan dua pria itu antara Paul dan temannya. gadis itu lebih tertarik dengan makanan yang terjual disini karena banyak pilihan. Nabila tanpa sungkan ia mengambil semua menu yang ada di hadapannya untuk meminta di bakar.

Paul terkekeh melihat piring itu penuh dengan makanan angkringan, "mau sekalian jagung juga nab?" tawarnya.

"boleh deh." jawab Nabila.

"minumnya mau apa?" tanya Dimas.

"es teh jumbo aja biar banyak dan hemat." jawab Nabila apa adanya.

"gak mau es jeruk nab?"tawar Paul.

"boleh juga." jawabnya.

"yaudah es jeruknya dua sama es teh jumbo satu ya bro." seru Paul yang diangguki oleh Dimas.

"yuk nab." ajak Paul meraih tangan Nabila untuk duduk mengambil tempat.

serendipityWhere stories live. Discover now