20. SAVE ME

15 2 0
                                    

Terima kasih atas hadirnya jiwa lain dalam kesendirian ini.

-Lio Nyxbara-

***

Inter-school Competition hampir mencapai puncaknya, sejumlah perlombaan sudah memunculkan nama pemenang. Begitu juga voli, tim Permata Bangsa masuk ke final. Mereka berhasil mengalahkan sekolah yang memiliki tipe serangan licik yang membuat lawan cidera, beruntung dari seluruh anggota tidak ada yang terluka walau kelelahan.

Kini, voli putra diberikan waktu istirahat sebanyak 30 menit sebelum memulai pertandingan terakhir. Babak final melakukan lima set, di mana tiap set menjadi penentu bagi tim. Lawan terakhir di final perlu diawasi sebab memegang kejuaraan umum voli putra secara dua tahun berturut-turut. Entah bagaimana Permata Bangsa bertemu dengan Garuda Indonesia sebagai penutup.

Tidak mudah mengalahkan Garuda Indonesia yang memiliki sebutan Raja Lapangan, bukan sekadar julukan melainkan sesuatu yang patut dijadikan panutan. Cara tim Garuda Indonesia bermain sungguh sportif seolah lawan dibuat terkesan oleh permain mereka. Siapa pun akan terkesima melihat Garuda Indonesia, ditambah sejumlah pemain memiliki kemampuan terbaik dalam bidangnya.

Lio tidak bisa menyangkal, pertama kali melihat Garuda Indonesia adalah pembantaian halus. Lawannya bermain cukup mulus tanpa celah dibarengi pisau bermata dua yang siap melukai siapa pun dan membantai tanpa ampun. Ia mengakui Garuda Indonesia adalah lawan yang tangguh.

Kini, semua pemain tengah diberikan arahan untuk melawan Garuda Indonesia, setelah sebelumnya latih tanding bersama. Lio tidak menyangka akan bertemu Taka – kapten tim semasa smp di waktu seperti ini. Taka tampak lebih tegas dan berwibawa, Lio masih saja menghormati seniornya itu. Lio tidak takut melawan Taka di lapangan meski seniornya itu kapten voli putra Garuda Indonesia, ia tahu kalau Taka akan bermain dengan baik.

"Kita akan menggunakan kartu terbaik di waktu yang sulit, jangan terbawa emosi sebab Garuda Indonesia mampu membaca situasi melebihi tim lain. Kekalahan pada latih tanding saat itu biarlah berlalu. Jadikan hari ini balas dendam untuk meraih kemenangan, kita bisa menggunakan berbagai posisi penyerangan." Pelatih melirik ke arah Lio. "Kau pasti paham bagaimana tugasmu sebagai tosser, kan?"

Lio mengangguk mantap. "Baik!"

Semua pemain siap dengan posisinya. Pelatih menciptakan gaya bermain voli yang sesuai dengan kemampuan masing-masing individu agar memudahkan sekaligus mencapai hasil maksimal tiap serangan. Namun, mereka juga berlatih sebagai tim.

Deno tersenyum bangga, ia senang bisa membawa teman-temannya menuju final. Di akhir masa putih abu-abunya, ada sesuatu yang bisa dibanggakan suatu saat nanti. Ia memberikan sedikit nasehat kemudian pelatih menyuruh mereka menuju lapangan utama.

"Baiklah, sudah saatnya menuju kemenangan. Kerahkan semua usaha dan kemampuan terbaik kalian demi Permata Bangsa. Kita pasti menang!" Deno mengangkat kepalan tangan. "Permata Bangsa!"

"Gem Defense!"

Setelahnya, mereka memasuki lapangan penuh gemerlap cahaya dan sorak-sorai penonton. Bahkan, tiap sekolah memiliki pemandu suara atau pendukung yang menyanyikan lagu kebangaan sekolah masing-masing. Hal ini membuat pemain merasa gugup sekaligus mendapat dukungan penuh.

Sementara itu, Lio melihat Taka dari jauh. Kali ini, ia bukan bermain bersama seniornya menuju kemenangan melainkan menjadi lawan.

"Jangan sungkan melawan gue sepenuh hati," kata Taka menghampiri Lio.

Lio mengangguk patuh. "Lio bakal melakukan apapun demi kemenangan."

***

Setelah bermain tiga set, Permata Bangsa menang sekali. Jika di set empat kalah maka harapan menang makin tipis. Final membuat semua anggota kelelahan sehingga pergantian pemain dilakukan sesering mungkin untuk menjaga stamina, begitu pun Lio. Ia merasa sakit teramat di kepala, bukan kelelahan biasa melainkan sebuah pemberontakan di dalam tubuhnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 21, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Save Me [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang