TOGETHER - 2

2.9K 625 80
                                    

Siang ini, Lisa dengan serius masih berkutat dengan pekerjaannya di dalam ruangannya, terkait jabatannya di perusahaan milik keluarga angkatnya, dia dan Jennie sebenarnya setara, tidak ada sebutan yang cocok, direktur? CEO? Intinya mereka pemimpin yang mengurus segala hal-hal penting di perusahaan dan keduanya tentu memiliki banyak anggota di bawah mereka.

Ruangannya memang terpisah dengan ruangan Jennie, padahal Jennie sendiri tidak mempermasalahkan jika mereka berada di dalam ruangan yang sama sekaligus agar dia bisa membantu Lisa karena bagaimanapun Jennie yang sudah terlebih dahulu mengurus perusahaan dibandingkan Lisa.

Lisa menolak karena dia ingin ruang pribadi sekaligus agar dia bisa lebih berkonsentrasi bekerja, jika berada di ruangan yang sama, dia yakin kakaknya itu tidak akan berhenti mengoceh!

Sama halnya dengan kamar pribadi mereka, keduanya tidur di kamar yang sama sampai lulus dari sekolah dasar, dengan alasan yang berbeda dulu, Lisa meminta kamar pribadi pada orang tua angkatnya karena Jennie mendengkur dalam tidur dan itu mengganggunya.

Tentu saja kenyataannya tidak seperti itu, kala itu Lisa hanya ingin bersikap jahil untuk membuat Jennie merasa kesal, dan karena kedua orang tua mereka merasa kedua putri angkat mereka sudah cukup dewasa dan membutuhkan ruang masing-masing, jadilah kamar mereka terpisah meski masih bersebelahan.

Pada dasarnya, Eomma dan Appa memang selalu bersikap adil dengan Jennie dan Lisa, saat Lisa mendapatkan kamar baru yang dirombak habis-habisan, Jennie juga mendapatkan renovasi pada kamarnya, hal ini tentu saja membuat kakak adik tak sedarah itu merasa senang karena keduanya sama-sama mendapatkan kamar baru.

Pada hal kecil sekalipun Appa dan Eomma selalu bersikap adil, makanan, mainan pakaian, sepatu, ponsel, apa yang Jennie inginkan maka Lisa juga akan mendapatkan yang sama, begitu juga sebaliknya.

"Lisa."

Lisa menoleh sekilas pada seorang gadis berambut pirang yang masuk ke dalam ruangannya setelah mengetuk pintu, gadis jangkung itu berdecak pelan karena seseorang itu membiarkan pintu ruangannya terbuka begitu saja.

"Aku akan menutup pintu nanti, aku hanya akan sebentar." Lisa berdehem saja, yang di hadapannya ini adalah Park Chayeoung, putri tunggal dari Uncle Park yang tak lain adalah orang kepercayaan Appa.

Lisa mengenal Chayeoung sudah lama sekali, mungkin sedari dia dan Jennie mulai tinggal di rumah keluarga Song selama satu bulan, itu pertemuan pertamanya dengan Chayeoung karena Chayeoung mengikuti ayahnya, mereka berkenalan dan bermain bersama saat itu, bahkan sampai sekarang, mereka menjadi teman baik.

"Aku sudah memberitahumu sebelumnya jika aku akan pergi ke Sydney selama satu bulan, bukan?" Lisa menganggukkan kepalanya, tanpa menatap Chayeoung, tangan kanannya tetap bergerak untuk mengerjakan pekerjaannya.

"Hem, itu artinya aku tidak bisa membantumu selama satu bulan ini." Lisa mengangguk lagi, Chayeoung berdecak pelan karena Lisa tidak memberikan respon, menyebalkan.

Sebenarnya, bukan Jennie saja yang merasakan perubahan gadis berponi yang dulunya begitu riang dan ceria ini, namun Chayeoung juga, sebagai seorang teman yang mengenal Lisa saat Lisa bahkan masih berusia empat tahun kala itu, tentu Lisa yang sekarang sudah sangat berbeda dengan Lisa yang dulu.

"Tidak masalah, aku bisa mengurus semuanya sendiri." Balas Lisa sambil melirik Chayeoung sekilas karena teman kecilnya ini sudah terlihat kesal dengannya.

"Tidak mungkin, aku adalah asisten pribadimu, kau membutuhkan seseorang untuk tetap membantumu di kantor selama aku tidak ada." Lisa menghentikan gerakan tangannya, setelahnya dia berpikir sebentar.

"Lalu? Kau memiliki solusi?" Tanya Lisa pada asisten pribadinya, Jennie yang menunjuk Chaeyoung untuk menjadi asisten pribadinya, alasannya? Karena Jennie tahu jika Lisa sulit bekerja sama ataupun berbaur dengan staff mereka yang lainnya.

TOGETHER - JENLISA [G×G]Where stories live. Discover now