Masih merasa terjebak, Taehyung memutuskan untuk mengikuti alur pekerjaan barunya sebagai pegawai dalam Castil megah itu sambil pelan-pelan akan mencari celah untuk melarikan diri.
Suara bisik-bisik berdengung di belakang tubuhnya, mereka mungkin mengomentari banyak, mengenai kedatangnnya. Mencuri pandangan atau berdebat soal apakah dirinya akan cukup kuat bersaing disana untuk bisa memiliki celah menjadi salah satu pelayan pribadi seniman Jeon-ya Taehyung baru menyadari jika alasan berkumpulnya para gadis-gadis ini selama bertahun-tahun itu bukan sebuah 'penjara' yang diciptakan oleh hirarki bangsawan Jeon, melainkan tujuan mereka sendiri dari awal.
Memulai peruntungan dalam mendekati si pewaris tunggal-yang tentu, terdengar mustahil. Selain betapa terisolasinya pria itu juga karena mencoba mengankat derajatmu dengan menikahi bangsawan adalah sebuah tindakan mustahil yang bahkan belum pernah terjadi.
Eh-atau menjadi sesuatu yang lebih 'tersembunyi' para bangsawan memang dituntut pada sikap yang harus menjujung tinggi attitude, kewibawaan, moral dan lain-lainnya lagi. Tetapi perjalanan kisah cinta mereka cukup buruk jika tidak ingin disebut amburadul dan jauh dari moral yang biasanya ditampilkan.
.
Salah satu jenis wewangian yang paling umum adalah Floral. Bahkan ini merupakan jenis pertama yang Taehyung pelajari aromanya. Manis, lembut membelai hidung dan juga khas. Bagian kelopak yang cantik juga memberinya esensi warna, yang putih lebih lembut, yang biru lebih segar atau yang kuning yang kadang memiliki aroma paling khas hingga cenderung netral tidak berbau.
Tentu saja bunga disini merupakan rare yang belum pernah ia jumpai-kebun milik orang kaya memang berbeda.
Taehyung berhati-hati menyentuh mereka semua, mengabaikan satu dua goresan yang telah didapatnya saat hari pertama kerja bukanlah apa-apa, mungkin hanya bagian dari perkenalan kecil. Tetapi bagusnya ia mulai memahami jenis tanaman apa yang punya sisi 'nakal' yang cukup mengganggu.
Mereka bahkan punya Daphne! Tumbuh subur bersembunyi dalam semak-semak yang lebat. Nyaris tidak dapat diraihnya jika saja penciumannya tidak cukup lihai mengenali.
Dengan mengandalkan penciumannya yang unik, naluri Taehyung mendekat pada dinding samping menara. Sesuatu menariknya hingga ia melupakan larangan keras untuk mendekat. Ada sebuah bunga merambat pada celah batu yang menjadi pondasi menara. Batang rambat yang hijau terang itu memiliki bunga kecil yang menggantung, putiknya berdiri kokoh sementara dua kelopaknya justru terulur ke bawah.
Benarkah ini sumber bau itu? Tangannya yang menyentuh permukaan kasar menara menyadarkan, Taehyung celingukan takut tertangkap basah. Tetapi kosong-dia sudah sejauh ini dan berarti ini kesempatannya, Taehyung memetik beberapa bunga itu tergesa namun tetap dengan kelembutan, tidak apa-apa melanggar sedikit, toh dia tidak rugi ketika celemek kecil yang menggantung dipingganya kini penuh dengan bunga itu.
Taehyung bergegas, cekikan kecil karena rasa senang. Bunga liar pertamanya yang langka! Dia mengambil mangkuk sedang yang mengeluarkan bunyi cukup mengganggu ketika bersentuhan dengan permukaan meja. Sebelumnya ia siapkan dua kain katun yang menjuntai keluar dari mangkuk itu.
Hanya ada benda-benda sederahan untuk saat ini. Bukan masalah besar, ini adalah alat-alat pertamanya saat datang ke kota sebelum akhirnya ia memiliki alat-alat lain yang efesien-benda-benda itu tentu saja tertinggal dikediamannya dalam tas. Taehyung menekan sediki kelopak bunga itu, berusaha mendapatkan sarinya sambil membasahinya sedikit demi sedikit. Terakhir ia tuangkan air hangat hingga setengah mangkuk setelah memberikan pemberat. Selesai. Dia hanya perlu menunggu hingga esok hari.
Tolong maklumi perilakunya yang ini. Dia hanya tidak tahan ketika ia menemukan aroma sekuat itu yang membiusnya untuk mengambil-mencuri- dari kebun bangsawan Jeon. Dia selalu tidak sabar menunggu eksperimennya. Tetapi ketika ia mencium bekas aroma yang tertinggal ditangan, ia agak menyerit. Ia hirup sekali lagi untuk memastikan.
