Resign

12.4K 440 137
                                    

Req by cutiesllt



Suara bisik-bisik langsung terdengar ketika ia melangkah pasti. Jungkook berdecak tidak nyaman. Ia tidak habis pikir dengan orang-orang yang berbisik membicarakan orang lain dengan tujuan agar si objek tidak mendengarnya, tetapi sebaliknya, perilaku mereka menunjukkan dengan terang-terangan apa yang tengah mereka lakukan.

Meskipun memuakkan, Jungkook akan memaafkan mereka. Karena hari itu, untuk pertama kalinya Jungkook datang. Wajar jika mereka seketika sibuk berbisik mengenai bos besar mereka yang baru saat penyambutan untuknya pertama kali.

Alasan yang dapat dimaklumi, toh itu bukan sesuatu yang benar-benar buruk. Bos besar mereka yang baru yang tadinya dibayangkan mereka seorang pria paruh baya, bertubuh tambun dan setengah rambut yang telah terkikis oleh waktu. Tetapi mereka mendapati seorang pemuda dengan aura membumbung sarat akan kearoganan, wajah dengan bentukan rupawan dan tubuh yang terawat apik. Ternyata gambaran yang selama ini mereka lihat dan bayangan mengenai sosoknya bukanlah bualan belaka dan bahkan, jauh dari ekspetasi mereka.

Jeon Jungkook seperti menggebrak gagasan mengenai kesempurnaan yang tidak mungkin dimiliki siapapun.

Tiga bulan genap Jungkook mengambil alih salah satu perusahaan swasta di dekat Jamsil. Perusahaan yang awalnya terancam bangkrut sebelum berpindah kepemimpinan ke tangan besi Jungkook. Dan ini pertama kalinya ia datang berkunjung setelah sebelumnya urusan kepemimpinannya ia limpahkan pada wakilnya.

Ada banyak hal fatal terjadi di dalam perusahaan dan Jungkook harus bekerja sedikit lebih banyak daripada biasanya karena hal itu. Ia harap dapat mengerti seluk beluk perusahaan yang kini dikelolanya lebih baik lagi mengingat ia telah mendepak keluar direktur perusahaan ini.

Saat itu pintu ruangannya diketuk selepas beberapa karyawan baru saja memberikan sambutan kecil-kecilannya untuknya. Jungkook berdehem memberikan izin masuk. Dilihatnya seorang pria melongok melalui pintu ruangannya dan Jungkook mempersilahakannya mendekat.

Jungkook memperhatikan cara berjalan pria itu yang baginya cukup menarik, ia mengenakan celana jeans abu-abu ketat yang membungkus kaki jenjangnya, kemeja putih yang dimasukkan ke dalam celananya sehingga membuat Jungkook dengan jelas melihat pinggang ramping dan pinggulnya yang terayun seksi.

Pria itu duduk setelah Jungkook memepersilahkannya, akhirnya pikiran anehnya ketika melihat bentuk tubuh itu mulai mengabur. "Maaf Sajangnim, ada sesuatu yang perlu saya sampaikan,"

"Nama saya Taehyung, saya ketua tim divisi marketing. Saya tahu bukan tugas saya untuk mengajukkan diri seperti ini, namun mengingat keadaan perusahaan yang kacau akhir-akhir ini jadi saya merasa harus turun tangan juga," katanya menjelaskan. Pria yang bernama Taehyung ini adalah salah satu orang yang masih bertahan dengan perusahaan dan nampak peduli dengan kondisi tempatnya bekerja. Dan Jungkook sungguh mengapresiasi itu.

Lengan kurus itu mengulurkan sebuah map berwarna biru gelap. Jungkook kembali memperhatikan jemari pria itu yang lentik, tangannya bahkan dililit gelang tipis berwarna silver yang menawan. Jungkook membuka map itu yag berisi keterangan tentang kondisi perusahaan terakhir kali. Ini akan sangat membantu Jungkook dan ia benar-benar berterimakasih.

Sambil terus membaca data dalam genggaman tangannya Jungkook memperhatikan pria dihadapannya. Menarik. Jungkook tidak dapat menahan senyumannya. Ia melirik sekilas pada pemuda berambut cokelat dengan sedikit gradasi perak yang lima detik lalu juga melirik padanya namun segera menundukkan pandangannya. Jungkook tidak dapat melihat jelas wajahnya tadi pagi karena banyaknya orang yang harus ia temui.

Tetapi kini ia dapat melihat dengan jelas segalanya. Mimik manis yang terbentuk di kesempurnaan wajahnya yang menawan tak bisa membuat Jungkook mengalihkan mata sedikit saja. Bibirnya terlihat paling menggiurkan, ia berwarna merah dan penuh. Bulu matanya begitu lentik ketika mengerjap ke arah Jungkook dan bahkan dengan kurang ajarnya kelopak mata itu menjadi sayu saat bertemu pandang dengannya. Setiap perkataan yang Jungkook lemparkan akan dibalas dengan suaranya yang cantik dan dalam-beberapa kali tanpa sengaja gigi-giginya yang rapi menggerit bibir bawahnya sendiri gugup.

Plus-minus-plusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang