Bau basah masih menguar tercium setelah gerimis kecil turun membasahi tanah pekuburan yang gersang.
Kelima gadis kakak-beradik keluarga Natio sedang jongkok mengelilingi sebuah makam yang baru saja ditutup satu jam lalu.
Kelima gadis itu berderai airmata dalam khusyuknya mereka berdo'a.
Si sulung bernama Melody Laksani mengusap lembut batu nisan diatas makam itu.
Nama sang bunda, 𝗝𝗲𝘀𝘀𝗶𝗰𝗮 Veranda terukir disana.
"Bahkan belum lama bunda pergi aku udah kangen bun. " Gumamnya dalam isakan.
Melody sangat hancur dengan kematian sangat bunda lantaran ia tak banyak menghabiskan waktu bersama karena giat belajar dinegeri orang.
Veranda menyembunyikan sakitnya dari semua orang dalam hidupnya.
Hingga tiba ia merasakan waktunya didunia hampir habis ia mengumpulkan semua putri tercintanya.
Kepada Melody, ia berpesan :
"Tolong jaga adek-adek kamu ya kak. Mereka sekarang hanya punya kamu. Jadi kakak yang baik, penuh kasih sayang dan cinta. Temani sampai mereka menemukan bahagia mereka ya. "
Melody hanya mampu menggenggam erat lengan Veranda bersama derai airmatanya dan mengangguk lemah saat itu.
Dan adik-adiknya terisak disisinya.
Melody merangkul adik keduanya Shania Gracia yang menangis sesenggukan meski suaranya pelan.
Lalu diposisi yang berseberangan, sang kakak kedua Shani Indira berada diantara kedua adik paling kecil diantara mereka berlima yaitu Azizi dan Christy.
Dengan lembut membelai kepala mereka yang merebah didada Shani.
Melody terisak melihat dua adik terkecilnya itu.
"Kalian kuat ya.. Mulai sekarang... Kakak akan menjadi ibu untuk kalian. " Ucapnya terbata-bata lalu memeluk empat adiknya yang menghampirinya.
****
𝓚𝓪𝓴𝓪𝓴 𝓢𝓾𝓵𝓾𝓷𝓰, 𝓜𝓮𝓵𝓸𝓭𝔂 𝓛𝓪𝓴𝓼𝓪𝓷𝓲
KAMU SEDANG MEMBACA
Green Flash Melody
Random𝙺𝚊𝚞 𝚋𝚎𝚛𝚋𝚊𝚞𝚛 𝚋𝚎𝚛𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚓𝚒𝚗𝚐𝚐𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚌𝚊𝚑𝚊𝚢𝚊 𝚂𝚎𝚗𝚓𝚊 𝙰𝚙𝚊𝚔𝚊𝚑 𝚛𝚊𝚜𝚊 𝚜𝚊𝚔𝚒𝚝𝚖𝚞 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚛𝚎𝚍𝚊? 𝙰𝚔𝚞 𝚝𝚊𝚔 𝚒𝚗𝚐𝚒𝚗 𝚊𝚔𝚞𝚒 𝚛𝚊𝚜𝚊 𝚜𝚊𝚔𝚒𝚝𝚔𝚞 𝚂𝚎𝚙𝚎𝚛𝚝𝚒 𝚔𝚊𝚝𝚊𝚖𝚞, 𝚑𝚊𝚕 𝚋𝚊𝚒𝚔 𝚊𝚔𝚊�...