Perjanjian Semu Gunung Sumbing

Bab 17

Mas Aziz namanya, ia kemudian bergegas untuk mengusahakannya sesuai yang diminta oleh ibunya lesmana. Dan ssetelah beberapa waktu, mas aziz kemudian menemukan fakta bahwa apa yang diucapkan adi merupakan sebuah kebenaran, lesmana melakukan ritual pesugihan, namun ada satu fakta lain yang membuat adi merasa sangat terpukul, yaitu fakta bahwa ritual tersebut membutuhkan seorang tumbal untuk keberhasilannya, dan lesmana memilih sosok adi untuk dijadikan tumbalnya.

Mendengar hal tersebut adi sangat lemas. Ia kemudian merasa sangat kecewa kepada lesmana, selama ini ia dengan setia menemani lesmana melakukan ritual dari rumah ki ageng hingga melakukan ritual sampai di gunung sumbing, namun balasan yang didapatkannya hanyalah kekecewaan, teman karibnya sendiri dengan tega menjadikan dirinya sebagai tumbal demi keuntungan sendiri, adi merasa lesmana sangatlah kejam.

Adi kemudian menanyakan kepada mas aziz apa dampak yang akan terjadi pada dirinya, mengingat ia sudah melihat foto dirinya di atas sesajen milik lesmana.

"Perjanjian antara lesmana dan penghuni sumbing hanyalah perjanjian semu, mereka hanya ingin menyesatkan lesmana ke jalan yang tidak benar, makhluk itu bahkan menginginkan lesmana untuk menjadi budak di dunia mereka, perantara awalnya berasal dari sosok dukun yang kalian temui sebelumnya yang merupakan seorang abdi dari makhluk itu" ucap mas aziz

Adi pun teringat ucapan pendaki tersesat yang ditemuinya saat perjalanan menuju pos sebelumnya, pendaki tersebut pun mengatakan hal serupa bahwa ia bertemu makhluk sumbing yang memintanya untuk menjadi sosok penting di dunianya, hingga akhirnya ia bisa berhasil dari jeratan makhluk itu dan kembali ke jalur yang benar.

Mendengar semua hal yang diucapkan oleh mas aziz, mendadak adi pun merinding seketika, ia tidak akan bisa melupakan insiden tersebut, dan ia pun tidak akan pernah melupakan kekecewaannya kepada lesmana.

Setelahnya, adi pun memilih untuk pulang lebih dulu, sementara lesmana di bawa oleh ibunya ke rumah sakit yang jauh lebih besar, lesmana mengalami koma, dan berhasil sadarkan diri setelah tiga bulann terbaring di atas keranjang, setelahnya ia sangat amat menyesali perbuatannya dan berubah menjadi sosok yang jauh lebih baik dari sebelumnya, insiden tersebut menyiratkan banyak pembelajaran hidup dalam diri adi dan terutama lesmana, bahwa perbuatan menyimpang akan selalu mendapatkan balasannya.