3

209 11 4
                                    

~0o0~

Pagi pun tiba, Kinara si gadis mungil sedang bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Kinara bercermin menatap dirinya yang sudah rapi dengan seragam yang pas di tubuh mungilnya.

Setelah dirasa selesai Ara berjalan menuju dapur untuk menyiapkan sarapan untuknya.

Kinara jagonya dalam hal memasak. Sejak dini Ara suka hal-hal yang berhubungan dengan memasak. Dahulu ibunya gemar sekali dengan memasak, tak heran Ara pun mengikuti jejak sang ibu. Mengetahui sang anaknya itu pandai memasak sang ibu pun mengajari Ara berbagai macam jenis masakan. Ia juga di ajarkan mandiri oleh kedua orang tuanya.

15 menit kemudian, Kinara sudah siap untuk berangkat sekolah. Ara juga tak lupa membawa bekal makanan yang ia masak tadi nasi goreng.

Kinara sudah tiba di sekolahan, Ara  meletakkan tasnya di bangku belakang, kemudian Ara pun duduk ia menghembuskan nafas. Tidak ada teman yang mau duduk dengannya.

Tak lama guru pun masuk menandakan pelajaran akan dimulai.

***

Bel istirahat sudah berbunyi siswa-siswi keluar kelas langsung cepat-cepat menuju ke kantin.

Hanya Kinara yang masih berada di dalam kelas. Tak lama Ara membawa bekalnya menuju ke taman belakang yang jarang di lalui oleh murid-murid sekolah. Ia tak mau dituduh sebagai pencuri saat ada barang yang hilang.

Ara tak sadar bahwa Jazziel telah mengamatinya dari tadi saat ia keluar kelas.

"Mau menghindar, huh." Ucap Jazziel

Ara kaget saat mendengar suara Jazziel, ia pun berbalik dan melihat wajah seram laki-laki itu.

"Nggak a-aku----"

"Terus kenapa lo, kesini"

Jazziel tau gadis didepannya itu akan mengelak, namun sebelum itu terjadi ia pun sudah memotong ucapan gadis itu.

"Lo ga lupa kan apa yang gue omongin kemarin."

"A-aku ga mau kak, k-kalo ini berhubungan sama masalah kemarin aku benar-benar minta maaf"

Kinara menundukkan kepalanya ia tak berani menatap mata Jazziel yang menatapnya tajam.

Jazziel langsung mengepalkan tangannya, urat-urat di lehernya pun ikut menonjol, matanya menatap nyalang menandakan bahwa pria itu sedang marah sekarang.

"Ngomong apa lo!" Ucapnya marah

Kinara tak menjawab iya tau betul bahwa Jazziel sangat marah.

Plak

Jazziel menampar Kinara sangat kencang, bahkan gadis itu sampai jatuh ke rumput. Pipi putih Kinara berubah menjadi kemerahan sudut bibirnya juga berdarah.

Kinara syok mendapatkan tamparan dari laki-laki didepannya itu, ia tidak menyangka bahwa sosok Jazziel sangat kasar.

"Lo masih ga mau, hm?"

"Mau lagi?"

Kinara menggelengkan kepalanya, Ara terdiam memikirkan bagaimana caranya agar tidak membuat semua menjadi lebih rumit lagi, pipinya terasa sakit ia tak mau menambah luka di wajahnya.

SERAPHICWhere stories live. Discover now