5

254 17 6
                                    

~0o0~

Pulang sekolah Kinara langsung pergi bekerja, Ara lupa mengabari Jazziel. Disini lain Jazziel sudah uring-uringan mengamuk karena Jazziel sudah menghubungi Kinara namun tidak aktif.

"Awas lo Kinara tunggu hukuman lo!" gumam Jazziel dengan senyum miring.

Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, Kinara berjalan menuju rumah karena malam semakin larut.

Setibanya di kamar, Kinara menjatuhkan tubuhnya ke tempat tidur. Memandangi langit-langit kamar. Tiba-tiba Kinara terbangun dari tidurnya saat mengingat sesuatu. Ia mengecek hpnya, saat melihat ternyata mati. Kinara bergegas mencari charger untuk mengecas, kemudian Kinara membuka WhatsApp dan melihat banyaknya telfon dari Jazziel. Lalu ia membuka kolom chat.

Jazziel

Ke aprt skrg.

Kinara melihat itu pun tanpa babibu langsung menuju ke apartemen Jazziel, ia tidak bisa berpikir jernih yang ada di otaknya sekarang hanya memaki dirinya yang begitu bodoh sudah membangunkan singa yang tertidur.

Sebuah tangan menarik lengan Kinara dengan kasar.

Jazziel langsung mendorong Kinara ke dinding, mengunci pergerakan gadis itu. "Kemana aja loh! Hah!! lupa sama tugas lo, hmm?" Kinara menelan ludah dengan susah payah. " Mau menghindar, huh?"

Kinara menggelengkan kepalanya, nafas Ara memburu, air matanya mengalir, dua tangannya bergetar hebat, ia sangat ketakutan, Ara tak pernah membayangkan Jazziel akan semarah ini.

Jazziel menaikan kedua alisnya, menunggu Kinara menjawab," Kok diem?"

Hening

"NGOMONG!!!" Teriak Jazziel

Tangisan Kinara langsung pecah. Mendengar itu pun emosi Jazziel tak terkendali ia benci melihat gadis menangis.

Plak

Bukannya berhenti Kinara menangis bertambah keras merasakan kebas di pipi kanannya.

Plak
Plak

Sekarang kedua pipinya memerah dan sudut bibirnya mengeluarkan darah.

"AMPUN KAK"

Teriak Ara sembari memeluk kaki Jazziel.

"DIEM ANJING!"

Teriak Ziel sembari menendang Ara.

Jazziel menarik rambut Ara, dan melihat wajah cantik Kinara yang masih terlihat ada lebam-lebam di tambah tamparan keras tadi menambah luka baru di wajah Kinara.

"Berani lo meninggikan suara lo di depan gue?! Ha! Udah berani sekarang! Ga mau nurut sama gue?! Lo itu babu gue! Gue berhak atas diri lo, dan ingat lo itu cuma cewe miskin yang kapan aja bisa gue cabut beasiswa dan buat hidup lo sengsara. Paham lo!!!"

"Kak, sakit ...." Lirih Kinara
Jazziel langsung melepaskan jambakannya. Kinara menatap sendu lelaki itu.

Jazziel memejamkan mata mengepalkan tangannya meredamkan emosinya yang masih membara. Lalu pergi ke kamarnya meninggalkan Kinara yang masih menangis.

Kinara menangis tergugu, ia ingin pulang namun, saat Kinara membuka pintu keluar. Kinara tidak tau bahwa saat masuk tadi, tanpa sadar Jazziel membanting pintu dengan kuat otomatis pintu terkunci.

Malam pun semakin larut dalam keheningan lama-lama mata Kinara memberat ia terlalu lelah karena menangis sejak tadi.

Tanpa sadar ia tertidur dengan menekuk lutut dan menyandarkan tubuhnya di pintu, menumpu kepalanya ke dua tangannya di atas lutut.

Jam 12 malam Jazziel keluar dari kamar, Ia baru mengingat bahwa Kinara masih di apartemennya, saat mencari di ruang tamu tidak ada ia mengeram frustasi dan Ziel melihat ke arah pintu keluar ia mendapati seorang gadis mungil yang terlelap dalam tidurnya.

Tanpa sadar ia mengulurkan tangannya mengelus rambut Kinara yang tadi ia jambak. Jazziel mengangkat tubuh mungil Kinara ke kamar, setiba dikamar perlahan-lahan Jazziel meletakan tubuh Kinara dengan hati-hati ke kasurnya. Ia memandangi wajah cantik Kinara lagi-lagi ia menyakiti gadis itu.

Jazziel pun naik ke kasur, menarik tubuh Kinara dan memeluknya, tak lama Jazziel terlelap ikut tertidur.

________________________________

Yuk votment yang banyak, biar
cepat up 💙

Maaf banget, karena mungkin banyak kata-kata typo yang berterbangan

Makasih semuanya yang udah mampir 🥰

SERAPHICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang