15.Di Tolak

88 45 8
                                    

"LEPASINNN DAMARRRR!" Teriak Sasa yang masih berada di gendongan laki laki itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"LEPASINNN DAMARRRR!" Teriak Sasa yang masih berada di gendongan laki laki itu.

Damar seakan tuli dengan keadaan gadis itu.

Ia tetap melanjutkan kegiatannya menggendong Gadis itu hingga langkahnya terhenti di sebuah Hall yang tampak luas.

Masih tak mau menurunkan nya membuat Sasa terus memukul brutal punggung laki laki itu sambil sesekali memohon.

"Damar lepasin gue atau gue laporin Lo ke Pak Sudrat!" ancamnya pada sang Laksana.

Jujur ia lelah jika harus terus memukul punggung laki laki itu tapi mau bagaimana lagi,ia merasa risih.

"Damar lepasin gue" Suaranya terdengar sendu.

Tepat setelah suara gadis itu merendah, ia turunkan nya tubuh gadis itu dari gendongannya.

Menatap lekat wajah gadis itu yang sudah mulai terisak.

"Cengeng" ujarnya sinis.

Sasa hanya diam,entah kenapa ia tak pernah bisa melawan laki laki di depannya ini.

Ia akui bahwa kini laki laki itu terlalu mendominasi dirinya.

"Gue benci sama Lo" Matanya tampak memperlihatkan kilat kemarahan.

Damar hanya diam, mengamati setiap hal yang bisa ia amati dari wajah indah di depannya.

Di sentuh nya kecil sudut mata itu.

"Sorry" Ujarnya,entah sudah ke berapa kali laki laki itu mengucapkan kata 'Sorry' 'Maaf' dan teman temannya.

Ia,Muak.

"Gue muak lihat wajah lo..gue muak sama tingkah lo yang se enak nya nyentuh gue..gue.. ga suka lo tidur di pundak gue..gue nggak suka lo Apus air mata gue..gue nggak suka sama tatapan lo yang seakan mengatakan bahwa lo suka sama gue...gue bukan mainan yang cuma di mainin abis itu di buang..gue benci sama cowok cowok kayak Lo!" gadis itu berlari pergi menjauh dari sosok Damar.

Ia melangkahkan kakinya menuju Hall, melihat kearah kakak kelasnya mantan Wakil Ketua OSIS itu, Kak Maria.

Jujur Maria agak kaget dengan keadaan Sasa sekarang ini.

Wajahnya sembab dan tampak seperti orang habis menangis.

Namun ia dapat menutupi ekspresi wajah terkejutnya itu kala tak melihat sosok Damar di samping gadis itu.

My Favorit Crush (REVISI) (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang