[ Tiga Puluh Satu ]

6.8K 460 75
                                    

Haii, sebelum masuk kedalam cerita silahkan Follow akun aku terlebih dulu ya, dan jangan lupa votmen nya

Follow akun Ig: @axcyq_ , @wattp_adpanda

Follow akun tiktok: @istrieunwoo

Peringatan: terdapat banyak typo, harap diberi tanda/maklum

Sebelum kalian baca cerita ini, aku mau ngasih tau, kalau semua yang berkaitan dari cerita ini cuma khayalan aku, fiksi semata, kalau kurang masuk akal maklumin karna ini cerita sesuai keinginan ku, dan imajinasi ku sendiri.

Ambil bagian positif nya aja, bahkan part ini ada pembahasan tentang dewa, dan sekali lagi aku tekan kan ini cuma fiksi dimana semua bisa terjadi, dan sesuai keinginan ku, kalau kalian gak suka gak usah dibaca dan silahkan buat cerita sesuai keinginan kalian.

Aku bilang ini cuma jaga-jaga siapa tau nnti ad yg komen "kok kaya gini gak masuk akal blablabla" aku malas ngejelasin jadi ku kasih tau diawal, kalau ini semua hanyalah cerita buatan ku ya otomatis sesuai yg aku mau, oke semoga paham dan ambil sisi positif nya aja.

Selamat Membaca><


Dua hari berlalu sejak kejadian dimana Carey di penggal di hadapan rakyat, ia mati di tangan putra kecil nya Renan.

Sekarang anak kecil itu tinggal di istana untuk sementara waktu, ia diajarkan tata krama layaknya bangsawan, sebab dirinya adalah penerus satu-satunya keluarga Carey yang tersisa

"Renan!"

Renan yang sedang berlatih pedang pun berhenti, ia menoleh ke asal suara yaitu Calista.

"Kakak" serunya berlari kecil menuju Calista

Hap

"Dapat" ucap Calista memutar tubuh kecil itu, sedangkan pemiliknya tertawa riang

Sedangkan tak jauh dari situ, kedua kakak laki-laki Calista merasa cemburu melihat sang adik dekat dengan orang lain

"Anak kecil itu menyusahkan" cibir Alger menahan kesal

"Bersabarlah sebentar lagi anak kecil itu kita usir" ucap Kenza yang tak kalah kesal

Keduanya mendekati Calista yang asik bercanda

"Princess"

Calista menoleh mendapati kedua kakaknya tengan cemberut, ia terkekeh lalu mengajak keduanya untuk bergabung

"Bagaimana latihan mu?" Tanya Kenza basa basi

"Baik yang mulia" jawab Renan sedikit canggung

"Kak! Jangan memasang wajah dingin mu itu, kakak menakutinya" tegur Calista

Kenza berusaha sabar, ia melunakkan sedikit wajahnya agar tersenyum

"Nahh good, gini kan kakak itu tampan, kak Alger juga harus senyum"

Dengan kaku Alger tersenyum, ia sedikit melirik sinis kearah Renan, ia tersingkir karna anak kecil itu!

"Kakak-kakakku sangat tampan" puji Calista dengan jujur

Soul transfer of ancient timesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang