Part 19

1.8K 92 0
                                    

Sudah seminggu lebih Rio melakukan aksinya. Tapi percuma aja, Ify tak luluh juga. Rio sedikit putus asa. Ify.. Bisa-bisa gue gila karena lo! Pagi ini, Rio menstarter mobilnya menuju kost Ify. Pokonya, Ify harus mau! Titik! Rio berani mengorbankan harga dirinya demi mendapatkan gadis yang ia sukai.

"Mmm, permisi.." Ucap Rio ramah.

Beberapa menit kemudian, muncul seorang cewek dari dalam rumah. Rio tersenyum senang. Sementara cewek itu mendadak kaget. Dia lagi dia lagi.. Batin cewek itu.

"How are you Fy? Rio disini rindu sama Ify.." Kata Rio semanis-manisnya.

"Ya. Mau apa kamu?" Tanya Ify dingin.

"Mmm, mau nggak Ify ikut jalan-jalan ke taman sama Rio? Kali ini aja Fy. Rio akan buktiin kalau Rio mencintai Ify dengan tulus."

"Sorry. Aku sibuk."

"Yah.. Kalau gitu nunggu Ify nggak sibuk."

Rio mencoba bersabar. Ia yakin kali ini Ify bakal luluh. Rio yakin sekali.

"Gue selalu sibuk. Sana, lo pergi! Nggak ada kerjaan aja lo."

"Rio emang lagi nggak ada kerjaan, hehehe.." Cengir Rio.

"Nggak Rio. Ify kan udah bilang, Ify nggak bisa nerima cinta Rio. Apa Rio nggak bosan ngejar Ify? Banyak lho Yo cewek cantik di luar sana.."

"Tapi nggak secantik dirimu, sayang.." Kata Rio sembari mencubit pipi Ify.

"Kurang ajar lo!" Bentak Ify menepis tangan Rio.

"Fy, ayolah. Terima cinta Rio. Rio pengin Ify bilang kalo Ify cinta sama Rio. Ayolah Fy, Rio mencintai Ify dengan tulus."

Putus asa! Rio berlutut menyentuh kaki Ify. Ify diam aja. Kali ini, Rio nggak bisa dibiarkan.

"Nggak Yo. Lo pergi sana!" Ify mencoba melepas tangan Rio di kakinya.

"Nggak Fy, Nggak! Rio cinta Ify. RIO CINTA IFY. POKOKNYA IFY HANYA MILIK RIO !!!" Bentak Rio. Tuh cowok putus asa. Seluruh kesabarannya hilang entah kemana. Kini, setan-setan dipikiran Rio menyuruhnya untuk segera melakukan itu. Mumpung tempat ini lagi sepi.

"Ehem.." Kata seorang cowok yang baru saja datang.

***

Bulan purnama tampak terang menghiasi gelapnya malam. Rio, termenung seorang diri di taman bunga. Ia ingat kejadian tadi. Hampir saja ia melakukan hal itu. Tapi, Debo datang dan langsung menghajarnya. Rio maklum. Perbuatannya tadi sudah keluar batas.

Tuhan, apa yang harus gue lakukan agar Ify suka gue? Salah satu cara ya itu tadi. Cara yang nggak baik. Tapi, apa ia mampu melakukannya? Apa Rio berani merusak Ify? Nggak Yo, nggak! Itu perbuatan buruk. Tapi...

Argh! Kepalanya menjadi pusing. Setan-setan merayunya untuk melakukan itu. Sementara malaikat membantah rayuan setan.

"Ayolah Rio, lo pasti bisa. Lo kan pengin Ify jadi milik lo?" Rayu setan.

"Jangan Yo, kasian Ify. Kamu harus mengerti perasaannya." Bantah Malaikat.

"Rio.. Jangan dengerin malaikat itu. Lo harus bisa melakukan itu. Tadi lo hampir berhasil, tapi ada pacar cewek itu. Coba pacar cewek itu nggak ada, Ify bakal jadi milik lo saat ini!"

"Rio, kalau kamu nurutin rayuan setan, apa jadinya kamu? Apa orangtuamu mau menerimamu lagi? Tentu saja tidak. Mereka malu padamu.."

"Kalau orangtuamu mengusirmu, ya pergi aja ke tempat lain. Bawa Ify ke suatu tempat yang bagi lo aman, dan lo bisa tinggal bersama Ify selama-lamanya."

Princess From Village Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang