chapter 1

9 2 3
                                    

Suasana malam yang dingin seorang wanita dan laki-laki sedang berlari menelusuri hutan yang rimbun, dua pasangan tadi berlari menelusuri jalan setapak yang hanya disinari oleh cahaya rembulan, bayangan pohon pohon besar membuat suasana di sana tegang di ikuti suara anjing dan para prajurit yang mengejar mereka, suara tapak kaki kuda terasa sangat memacu adrenalin.
Mereka berdua terus berlari jauh hingga tidak terdengar lagi suara para prajurit yang mengejar mereka.
Namun tiba-tiba suara tapak kaki kuda membuat si pria dan wanita tadi bersembunyi di semak semak.
Terdengar suara tapak kuda berhenti di dekat semak semak pasangan tadi bersembunyi."Sepertinya kita telah ke hilangan jejak putri." Ucap prajurit yang berhenti di sana.
"Cari terus!!!, kita harus menemukan putri kalo tidak raja akan murka." Terdengar suara seorang pria yang berteriak kencang,
Semu prajurit pun pergi melanjutkan pencarian mereka.
Pasangan yang bersembunyi tadi ikut pergi saat prajurit sudah pergi jauh dari tempat persembunyian mereka.
.
.
.
Pasangan tadi terus menelusuri hutan lalu beristirahat sebentar di bawah pohon rindang.
"Maaf kan saya." Ucap pria yang bernama Eric Lyeandres kepada wanita yang bersandar di bahunya.
"Kenapa kau meminta maaf?."tanya wanita tersebut yang tidak lain dan tidak bukan seorang putri di sebuah kekaisaran yang sangat terkenal, yang bernama Helen Van Cluster Alexander putri satu-satunya di kekaisaran tersebut, putri yang di kenal cerdas, cantik, dengan mata bagai kan berlian berwarna biru, rambut pirang yang berkilau seperti emas, kulit lembut bagai kapas, suara indah yang memikat, bersifat malaikat putri yang sangat sempurna, semua terpikat oleh kecantikan putri tersebut, dunia seperti berputar padanya saja, namun sayang dia malah jatuh cinta pada prajurit biasa bahkan prajurit ini tidak punya bakat dalam sihir, wajah standar biasa, dia bahkan pernah gagal dua kali saat mendaftar menjadi prajurit, anak yatim piatu bisa di bilang dia berasal dari rakyat biasa, siapa yang akan mengizin kan seorang manusia rendahan seperti nya bersama dengan seorang malaikat tidak bukan malaikat namun dengan seorang dewi.
Tapi sayang seorang dewi ini sudah terpikat dengan kegigihan seorang manusia rendahan yang bisa di bilang tidak pantas bersama nya.
Siapa yang bisa melarang cinta?, tidak ada, cinta itu buta dan tidak bisa di larang bahkan di halangi oleh siapa pun.
"Maaf karena saya, putri harus ke hilangan semua yang putri miliki." Lirih Eric merasa bersalah.
"Ini keputusan ku." Ucap helen serius bangun dari sandaran eric lalu menatap Eric yang menunduk dengan intens.
"Anda mungkin akan menyesal telah memilih saya." Ucap Eric dengan nada lirih.
"Aku sudah siap akan hal itu." Jawab Helen serius lalu memegang pipi Eric membawa nya untuk melihat ke arah dirinya.
"Saya tau mungkin hidup saya akan sulit, tapi bila itu bersama mu, aku sudah siap akan resiko tersebut." Seru helen meyakinkan Eric.
Eric yang mendengar ucapan helen langsung memeluk erat helen seolah olah akan menjaganya selama nya.
Api unggun yang di nyala kan oleh helen mengunakan sihir nya seolah olah menyinari pasangan itu dengan rasa hangat dan lembut.
Eric melepas pelukannya lalu menatap kembali ke arah Helen dengan penuh cinta dan terjadi lah ciuman penuh cinta.
Rembulan yang bersinar terang di malam itu seolah-olah menatap dua pasangan di bawahnya bintang bintang yang bersinar terang seperti terpaku dan sesekali berkedip.
Malam itu berlalu dengan indah.
Di pagi hari mereka melanjutkan perjalanan mereka hingga di siang hari sampai di sebuah desa kecil yang terlihat tidak terlalu banyak penduduk, tertulis di papan yang terlihat lusuh di samping jalan menuju arah masuk desa kecil tersebut sebuah kalimat "forbidden village" yang artinya nya "desa terlarang".

*Disebut desa terlarang karena mempunyai sebuah larangan yang sangat pantang untuk di langgar yaitu pantangan di mana "saat mulai sore sampai jam 5 pagi jangan pernah keluar dari rumah dan mendekati hutan atau tidak akan pernah bisa melihat rumah lagi" pantangan ini lah yang membuat desa ini di namakan desa terlarang, desa yang sangat lumayan terkenal karena desa ini tidak termasuk kedalam wilayah kerajaan mana pun, bisa di bilang desa ini di pimpin oleh kepala desa saja, penduduk yang sangat ramah dan baik hati jarang ada orang luar yang memasuki desa ini karena alasan takut akan larangan yang ada di desa tersebut.*

.
.
.
.
.
Tujuh tahun kemudian.....

"Dimitry!!, ayo masuk, ini sudah malam." Panggil Helen kepada anaknya yang sedang bermain ayunan di halaman rumah.
"Iya ma." Jawab anak laki-laki tersebut sambil turun dari ayunan, lalu berlari kecil menuju ibunya helen.

Semua orang dewasa terlihat terburu buru dan bergegas masuk ke rumah sambil membawa anak mereka masing-masing.

Helen dan anaknya yang bernama Dimitry Lyeandre memasuki rumah sederhana mereka saat masuk mereka langsung melihat Eric yang sedang duduk di ruang tamu sedang menghidupkan tungku api yang ada di sana.

"Ayo makan." Ajak Helen kepada Eric, Eric langsung memberhentikan kegiatannya lalu berjalan ke arah putra dan istrinya yang saling bergandengan tangan.
"Ada apa?." Tanya Eric kepada helen yang terlihat pucat.
"Aku sedikit merasa pusing dan mual." Jawab helen sambil mengurut dahinya.
"Apa kau sakit?." Tanya eric lagi khawatir.
"Apa mama sakit?." Ikut bertanya kepada helen.
"Tidak sayang, mama masih kuat." Jawab Helen sambil memperagakan seolah-olah memperlihatkan otot tangannya mengunakan lengan kiri lalu tangan kanannya berpegangan dengan tangan Dimitry.
Eric tertawa lalu mendorong lembut punggung Helen ke arah dapur.
"Baiklah pangeran, ratu harus makan agar selalu sehat." Seru Eric Sambil tertawa bahagia meringankan suasana di sana.
Dimitry dan helen pun ikut tertawa.
Keluarga yang sangat harmonis dan bahagia.
Hari hari berat terlewati dengan mudah dan indah di keluarga tersebut.
.
.
.
Saat sedang duduk di ruang keluarga Eric, Helen dan Dimitry saling bersanda gurau seperti biasanya.
"Oh ya.... putra kita sudah masuk umur 7 tahun bukan kah besok akan ada tes sihir untuk menentukan mereka punya mana apa tidak." Seru Eric mengingatkan.
"Wah pangeranku ini sudah besar saja." Seru helen seolah olah membanggakan Dimitry.
"Iya dong." Seru Dimitry membanggakan diri nya.
"Saat aku besar aku akan melindungi mama dan papa." Ucap Dimitry bangga.
"Kita sudah punya ksatria muda di rumah ini." Ucap Eric ikut membanggakan putra nya itu.
"Oh ya papa temenin mama ke healer buat dj periksa." Ucap Dimitry menjeda perkataannya. "Aku bisa pergi sendiri untuk memeriksa kekuatan sihir ku." Lanjut Dimitry seolah olah dewasa.
"Hemmm, baiklah." Jawab Eric setuju.
"Ehh tapi Dimitry masih kecil." Ucap helen tidak setuju.
"Biar kan saja agar putra kita dewasa." Ucap Eric.
Helen pun pasrah dan meng iyakan walo hatinya gundah.

Ke esok harinya eric dan helen pergi ke kota yang dekat dengan desa karena di desa tidak ada healer.

"Wahh selamat bu, Ibu sedang mengandung dan sudah memasuki usia kandungan 1 bulan, anaknya sehat." Ucap healer wanita yang sudah memeriksa Helen tadi.
Eric dan Helen saling pandang mencerna ucapan sang healer, lalu tersenyum bahagia setelah mencerna dengan baik ucapan sang healer.

Beda lagi dengan Dimitry dia sangat syok karena dia sama sekali tidak punya bakat dalam sihir jangan kan sihir mana nya saja tidak ada.

"Hahahaha lihat lah, kau sama sampah seperti ayah mu itu."
"Rakyat biasa menikahi seorang putri dan putra nya menjadi seorang rakyat jelata seperti ayahnya."
"Lucu sekali hahahahahah."
Ejekan demi ejekan di lontarkan oleh anak anak yang se umuran dengan Dimitry, Dimitry tidak punya teman karena alasan ibu nya yang mantan Putri sebuah kekaisaran.
Saat dia ingin berteman dengan anak seumuran nya dia selalu di ejek karena itu dia lebih memilih bermain ayunan yang di ikat di pohon depan rumahnya.
"Ayah ku tidak sepengecut itu." Bantah Dimitry tidak terima ayah nya yang sangat gagah dan perkasa baginya di hina.
"Apa kata mu?!." Ucap salah satu anak laki laki yang mengejek dan mentertawakan nya.
"Ayo bertarung." Tantang Dimitry.
"Siapa takut." Jawab anak laki-laki yang main keroyok.

Akhirnya anak anak itu pergi ke arah hutan dan berhenti di sebuah lapangan yang membatasi hutan dan wilayah desa.
Pertarungan antar anak anak pun terjadi awalnya yang menang Dimitry namun karena anak anak lain main keroyokan akhirnya Dimitry kalah dan jatuh pingsan karena terkena serangan sihir angin salah satu anak laki-laki yang mengeroyoknya.
Mereka yang telah membuat Dimitry pingsan pergi tanpa bertanggung jawab.
.
.
.
Dimitry pun sadar kan diri namun saat dia bangun langit sudah gelap dan tidak terlihat sinar mentari.
"Ukhhh sakit sekali." Ringis Dimitry Sambil berusaha bangun.
"Ya ampun aku harus segera pulang." Monolog Dimitry kaget saat sadar kalo hari berganti menjadi malam.

"Hmm hm hmmm.. na hemm" terdengar suara senandung indah dari hutan belakang Dimitry.
Tanpa sadar Dimitry melihat ke belakang dan melihat sebuah bungga yang bersinar indah di tengah kegelapan hutan angker tersebut.
Tanpa sadar perlahan kaki nya melangkah menuju ke arah hutan, tatapan nya sudah kosong seperti orang terkena hipnotis.

Suara senandung semakin terdengar indah seolah memikat si pendengar untuk mendekat.

[TBC]

lost child Where stories live. Discover now