chapter 3

1 0 0
                                    

Dimitry mengikuti aslan si singa dan tringkel si peri sampai ke sebuah pohon yang sangat besar hingga besar nya sampai hampir dua menara kastil.

"Wowww." Seru Dimitry resflek kagum saat melihat pohon besar yang daun nya bercahaya indah menyinari sekitar daerah pohon tersebut, itu sangat mengagumkan apa lagi dengan serangga yang bersinar terbang di sekitar pohon tersebut.

Krekk!

Suara pergerakan aneh terjadi di depan pohon tersebut.

"Kenapa kau selalu tidur?." Tanya aslan kepada sesuatu yang bergerak tadi.
Sesuatu yang bergerak tadi perlahan bangun dan memperlihatkan wajah nya yang tidak lain adalah seekor naga hitam.
"Ada gerangan apa engkau kemari Aslan?." Tanya sang naga.
"Aku sedang ada perlu dengan pustaka mu." Jawab Aslan yang di angguki oleh tringkel.
"Hemm, apa ini berhubungan dengan anak manusia yang berada di belakang mu?." Tanya si naga Sambil melihat ke arah Dimitry.
Dimitry langsung bersembunyi di balik aslan.
"Tring." Jawab tringkel.
"Aku terlalu tuli untuk mendengarkan jawaban dari mu tringkel, enyahlah atau aku yang akan membuat mu lenyap." Ancam sang naga kepada sang peri.
"Tringgg!!!!." Teriak tringkel sambil terbang bersembunyi di rambut lebat Aslan, lalu sedikit mengintip sang naga yang sangat mengerikan itu.
"Jangan menakuti tringkel, iya si anak manusia ingin kembali ke dunianya, mungkin saja ada caranya di sana." Jawab sang singa Aslan dengan santai.
"Hemmm."  dehem sang naga lalu mencondongkan kepalanya kearah Dimitry, hingga sangat dekat dengan Dimitry.
Dimitry yang takut langsung memundurkan kepalanya, namun kepala sang naga semakin dekat dengan wajahnya.
"Hmmm halo nak nama ku draco." Ucap sang naga memperkenalkan diri.
Dimitry yang takut pun hanya diam tak berani menjawab, Namun dia berusaha menjawab karena sang naga tidak pergi pergi dari hadapannya bila dia tidak menjawab pertanyaan nya lebih dulu.
Dengan rasa takut Dimitry menjawab "a-aku di-dimitry." Ucap Dimitry menjawab dengan suara bergetar dan gagap.

Gruhhh!!

Suara sang naga menghela nafas panjang hingga membuat rambut Dimitry terbang mengikuti arah nafas naga.
"Kau sangat berbeda nak." Seru sang naga lalu kembali menarik wajahnya tegak.
"Bagaimana?." Tanya aslan kepada sang naga.
"Baiklah tapi dengan satu syarat dia harus menjadi murid ku, dan harus menjadi pemimpin hutan ini." Ucap sang naga memberi syarat.
Aslan sang Singa diam sejenak berfikir. "Dia masih kecil." Ucap sang singa sedikit ragu.
"Aku akan bertanya langsung pada anak itu." Ucap sang naga menatap Dimitry dengan ujung matanya.
"Nak aku akan mengajarimu cara kembali ke dunia mu namun syaratnya kau harus menjadi murid ku dan menjadi pemimpin hutan ini." Ucap sang naga menjade sejenak. "Aku tidak mau mengajari seseorang tanpa bayaran." Lanjut sang naga.
Dimitry terdiam sejenak berfikir. "Baiklah." Jawab Dimitry setelah beberapa detik berfikir keras. Dimitry memikirkan ucapan helen ibunya tentang dimana tidak ada yang gratis di dunia ini.
"Tring tring tringg." Seru sang peri khawatir.
"Diam kau serangga." Seru sang naga kesal dengan suara tringkel.
Aslan hanya bisa menghela nafas akan keputusan Dimitry.
"Kalo begitu aku akan melatih mu bela diri dan pedang." Ucap sang singa.
Dimitry hanya mengangguk sebagai tanda iya.

Swung.....

Tiba-tiba sang naga berubah menjadi seorang pria dewasa namun ada ekor dan wajah nya di tutupi dengan topeng aneh yang berasal dari kayu namun ukiran kayu nya terlihat sangat aneh.

Draco sang naga tidak banyak berbicara lalu menuntut aslan, tringkel dan Dimitry ke arah pohon besar yang ada di hadapan mereka.

Gret!! Trek!!

Suara pergerakan kulit pohon itu terdengar, tiba tiba terbuka lah sebuah pintu besar dari pohon itu.

Dimitry seketika langsung kagum saat melihat isi pohon yang penuh dengan buku tersusun dengan rapi dan indah, cahaya yang muncul dari batu sihir yang di pajang di samping rak rak buku, buku yang menutupi seluruh dinding pohon, di atasnya terdapat cahaya daun pohon yang masuk, ada beberapa rak yang dililit oleh tumbuhan liar yang bergerak menjaga buku.
Anehnya lagi lantai yang di injak oleh Dimitry juga sangat indah seperti granit, bukan seperti bayangan Dimitry yang mungkin saja tanah.

Setelah melihat isi pohon yang mengagumkan. Dimitry, aslan dan tringkel di suguhi segelas air putih dan satu keranjang buah namun buah yang ada di sana terlihat sangat aneh, karena belum pernah Dimitry lihat di dunia manusia, karena Dimitry sangat lapar dia langsung memakannya.

"Baiklah Dimitry, panggil saja aku draco dan itu Aslan serta serangga nya tringkel." Seru draco sang naga memperkenalkan dua makhluk yang ada di sampingnya.
Dimitry hanya mengangguk sebagai tanda mengerti.
"Baiklah kita akan memulai dari mana, kamu mempunyai mana yang berbeda dengan manusia lain dan nama mananya dark mana, biasanya manusia mempunyai mana pure atau sering di sebut mana murni, Mana murni manusia biasanya lebih ke positif karena itu saat batu sihir yang tercipta karena mana murni positif tidak bisa menangkap dark mana yang bisa di bilang mana negatif, dan presentase untuk manusia memiliki dark mana hanya 0.001 persen bisa di bilang dalam seratus ribu manusia hanya 1 orang yang mempunyai dark mana." Seru sang naga menjelaskan.
"Lalu kalo begitu kenapa saya bisa mempunyai dark mana?." Tanya Dimitry bingung.
"Dark mana bisa di turunkan dari gen namun jarang, karena kebanyakan anak yang terlahir dari orang tua dark mana akan memiliki mana pure positif, saat anaknya memiliki mana pure positif dia berarti sudah memberhentikan keturunan dark mana negatif." Jawab alsan menjelaskan.
"Tring tring." Seru tringkel tiba-tiba.
"Hemm, dulu saat kerajaan kuno, banyak yang mengunakan dark mana namun ketika kerajaan kuno runtuh banyak yang tidak mengunakan nya lagi, karena dark mana memakan jiwa sang pengguna." Ucap draco.
"Lalu bagaimana dengan ku?." Tanya Dimitry bingung, bagaimana kalo nanti dark mana membunuhnya lalu siapa yang akan pulang.
"Dark mana tidak akan memakan jiwa pengguna bila sang pengguna tidak punya perasaan, nafsu dan keserakahan." Ucap Aslan.
"Asal kamu bisa menahan keserakahan mu, maka kamu akan baik baik saja." Ucap sang naga.

Dimitry hanya mengangguk mengerti.
.
.
.
Setelah draco menjelaskan tentang dark mana, dia juga mulai memberi tau dasar dasar menggunakan sihir.

Satu Minggu pun berlalu.
Namun rambut Dimitry perlahan memutih, saat di tanya kenapa rambutnya memutih, draco menjawab karena paparan sinar bulan dan black mana hutan mengubah warna rambut Dimitry.

Setiap hari Dimitry di ajari membaca, belajar sihir, belajar bela diri serta pedang, lalu dia akan duduk santai di atas batang pohon pustaka milik draco sambil memulih kan lukanya mengunakan kekuatan tringkel, perlahan Dimitry mengerti dan bisa mendengar jelas suara tringkel, tringkel berbicara seperti manusia biasa namun akan terdengar seperti suara lonceng bila insting mendengar seseorang tidak bagus.

[TBC]

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 02, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

lost child Where stories live. Discover now