05

435 46 12
                                    

Hayo mau sampai kapan jadi silent readers?

Jangan lupa like & komen buat nyemangatin aku lanjutin ceritanya ya...

Happy Reading.

◡◡◡◡◡◡◡◡◡◡◡◡◡◡◡◡◡◡◡◡◡◡◡◡◡◡

Luka seperti itu sebenarnya bisa saja Mark sembuhkan, mungkin Tuannya ingin bermain dengan Jaemin lebih lama.

"Kakek dan Boojae mereka itu orang yang seperti apa?" Tanya Jaemin.

"Seperti manusia" Jawab Mark acuh.

Satu pukulan melayang ke kepala Putra Mahkota Arandel itu, bukannya kesakitan justru tertawa benar - benar maniak. Jaemin yang kesal menjadi diam sedangkan Mark tidak perduli.

Setelah seluruh kebutuhan mereka sudah selesai disiapkan, Mark berganti pakaiannya menjadi setelan casual namun yang membuat Jaemin meringis adalah tunangannya itu memakai celana panjang karena sudah kewajiban bagi anggota keluarga kerajaan berpakaian seperti itu.

Membayangkan bagaimana sakitnya luka itu akan menempel pada celana tersebut membuat Jaemin bergedik merinding, Mark menuntun Jaemin untuk menaiki kereta kuda berwarna hitam dengan lambang serigala khas Putra Mahkota Kerajaan Arandel.

Kereta kuda dan para Rions yang mengawal mulai berjalan keluar dari istana menuju kota Hallstatt yang menjadi tujuan mereka.

Jaemin berdoa saja didalam hatinya agar perjalanan melelahkan ini berjalan dengan mulus tanpa banyak drama penyerangan.

❥ ✰ ┊F E A R L E S S
◡◡◡◡◡◡◡◡◡◡◡◡◡◡◡◡◡◡◡◡◡◡◡◡◡◡

Selama perjalanan yang Mark lakukan hanya terlihat seperti tertidur namun sebenarnya Putra Mahkota itu sedang mengacaukan rute dan penglihatan para assassin maupun mata - mata yang mengikuti mereka.

Iringan Kereta Kuda berhenti di atas sebuah bukit yang berada di dalam hutan helvetian, hutan yang terletak diluar gerbang pusat Kerajaan Arandel ini merupakan tempat yang biasa dipergunakan untuk mencari buruan, kayu, dan kebutuhan lainnya.

Setelah memasang barier disekitar mereka agar tidak terlihat, Mark membuka matanya dan Jaemin bisa melihat iris mata Putra Mahkota itu berwarna merah terang bagaikan darah segar, tidak ada iris hazel maupun amber yang biasanya. 

"Kenapa kita berhenti?"

"Tidak ingin menikmati waktu lebih leluasa?"

Jaemin menatap heran pakaian casual khas barat yang Mark berikan kepadanya.

"Pakai, agar tidak terlalu mencolok." Perintah Mark.

Luke mengetuk pintu perlahan.

"Yang Mulia, semua sudah siap silahkan turun"

Baru saja Mark akan beranjak dari duduknya, Jaemin menahan tangannya.

"Mau kemana kau?" Tanya Jaemin tidak suka.

Mark menaikkan satu alisnya.

"Tentu saja keluar dan berpindah ke kereta kuda satu lagi, apa kau ingin aku di sini dan memperhatikan tontonan gratis pemuda manis yang berganti baju? Aku ini Putra Mahkota yang bermoral." 

"DASAR KEPARAT MESUM!!!"

Suara bantingan pintu mengalihkan perhatian para Rions yang sedang berdiskusi dengan pihak lainnya, tampak Putra Mahkota mereka yang baru saja ditendang keluar.

Luke berdehem, sadar dari lamunan mereka para Rions yang berbaju biru gelap  dan pasukan lain yang berbaju hitam mereka adalah Rought, pasukan rahasia milik Mark.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 20 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

FEARLESS  ❥ ✰ ┊MARKMINWhere stories live. Discover now