chapter 7

893 87 3
                                    

⚠️ rawan typo



"kenapa gue ga pernah ngerasain getaran begini waktu bareng pacar gue, malah gue merasakan perasaan aneh ke orang yang jelas-jelas gue benci selama ini"

"apa ini yang disebut karma? bahkan gue ga pernah berfikir kalau gue akan merasakan hal beginian, gue selama ini selalu menepis perasaan aneh yang menjalar dihati gue"

hanni terus berkutat dengan pikirannya sendiri, apalagi setelah kejadian tadi, tetapi perasaan denial kembali lagi menguasai dirinya.

"tapi lu ga boleh oleng gitu aja han, ah ya kali lu bisa luluh sama si miskin itu, masa selera lu makin jatuh sih suka sama orang yang latar belakangnya aja ga jelas"

gadis mungil itu terus bergumam kecil, sesekali memukul kepalanya pelan karena pusing memikirkan masalah yang datang tiada henti.

sementara disisi lain, minji dkk memenangkan turnamen basket hari ini, itu jelas membuat perselisihan diantara kedua team.

"u're just lucky, nanti juga lu bakal kalah dan tunduk sama gua" ucap yujin tepat didepan minji sambil menatap remeh.

minji diam memandang yujin dengan perasaan ingin membenturkan wajah bajingan itu sekarang juga karena telah berani menyakiti hati hanni, kalau bukan karna turnamen mungkin yujin sudah habis-habisan ditangan nya.

"lu terlalu banyak berhalusinasi."

******

hanni memilih enggan untuk berbicara ataupun memberikan alasan kepada yujin, bahkan yujin pun tidak peduli ketika hanni mendiamkan nya.

ia benar-benar sudah tidak peduli sekarang dengan hubungan mereka kedepannya bakal seperti apa, lagian yujin juga ga bakal peduli balik ke dirinya.

sekarang dirinya masih di perpustakaan, ia sedang menunggu minji sambil sesekali memainkan hpnya agar tidak terasa boring.

"hanni"

yang dipanggil lantas berdiri dan menatap orang itu dengan tatapan sinis seperti biasanya.

siapa lagi kalau bukan kim minji dwijaya, seorang gadis jangkung yang dengan lancang memeluknya secara tiba-tiba, gadis yang tidak sopan sudah membuat jantung Hanni ingin lompat dari tempatnya akhir-akhir ini.

"gue tau habis ini gue bakal dikatain karena meluk lu tanpa izin, nah sekarang katain deh biar gue dengerin" ucap minji.

hanni memperhatikan baju minji yang sudah berganti menjadi flanel dan juga celana jeans.

sementara minji memilih duduk sambil melihat hanni yang masih menatapnya tidak senang.

gadis mungil itu berdiri tepat didepan minji, beberapa detik mereka bertatapan sampai tiba-tiba hanni menendang tulang kering minji.

"AWWW ANJING" ceplos minji sambil memegang kakinya yang ditendang hanni.

belum selesai dengan tendangan dikakinya, minji harus merasakan jeweran di telinga nya.

"lu bener-bener ya, main asal meluk orang, ga sopan banget main peluk-peluk, lu nyari kesempatan dalam kesempitan kan? mana lu sempet remes pantat gue, bajingan dasar mesum"

yang dijewer mengaduh kesakitan sambil memegangi tangan hanni

"aduhh han, itu gue beneran ga sengaja karna degdegan, gue kira dibelakang lu empuk-empuk ada bantalan kursi, ternyata AWWW AWW"

MY PHAMDonde viven las historias. Descúbrelo ahora