chapter 16

848 72 0
                                    

⚠️ rawan typo




"aseli, tau gini gue jaga emosi bae ketimbang nurutin nih bocil mungil" batin minji.

minji sedari tadi mendengus kesal karena hanni, bagaimana tidak, hanni meminta balon warna warni dengan harga yang mahal, minji mengira balon itu hanyalah 10ribu, ternyata.

"sayang, serius harganya 500ribu? untuk balon doang?" tanya minji lagi, hanni mengangguk senang karena balon impian sudah ada didepan mata.

gadis jangkung itu izin ke hanni untuk memeriksa dompetnya sebentar.

"waduh pas pasan 500ribu, mana ini gaji gue kemarin baru di tf sama bos, kacau kacau"gumamnya, kini ia memijit keningnya karena pusing.

hanni melihat minji yang masih berdiri membelakanginya.

"sayang, udah selesai" panggilnya, minji kaget dan segera membalikkan badannya.

"eh udah kok, kamu jadi beli balonnya? yang ini memang ga mau sayang?" tanya minji sambil menunjuk balon yang mungkin harganya cuman 35ribu.

gadis mungil berponi itu menggeleng pelan, pilihannya tetap dengan balon yang harganya setara upah kerja sampingannya sebulan.

mau tak mau minji membelikan balon untuk hanni, yang dibelikan merasa bahagia sambil memeluk minji erat.

"makasih sayaanggg" ujar nya dengan raut wajah bahagia.

"iya sama sama sayang" ujar minji dengan nada lesu.

"habis sudah gajiku"

******

"sayangg antar aku ke mall lagi dong"

terdengar suara memohon dari telepon yang dipegang minji sekarang, sementara minji baru saja selesai mengangkat beberapa barang termasuk karung beras dll.

"hahhh, bentar lagi ya sayang, aku baru istirahat ini habis angkat karung beras, nanti kalau kerjaannya udah kelar kita ke mall yaa" jawab minji ngos-ngosan.

"kan kamu sendiri yang bilang mau nurutin aku, berarti gak ada bantahan"

minji mengusap kasar wajahnya, ia terduduk dengan nafas memburu, sedikit ada rasa menyesal kenapa ia memberi kesempatan kepada hanni untuk meminta beberapa permintaan.

"iya aku tau sayang, tapi aku kerja dulu boleh? aku cari duit dulu yaaa, kalau ga diselesaikan sekarang nanti bos nya marah loh ke aku"

"terserah deh, aku ngambek sama kamu"

*tut

sambungan telpon pun terputus, minji memilih untuk menaruh kembali hp disakunya, ia berpikir mungkin untuk membujuk hanni bisa nanti saja.

setelah 4 jam minji bekerja, gadis itu langsung pamit untuk pergi ke rumah hanni, dengan motornya ia melaju kencang sambil memikirkan bagaimana cara membujuk hanni.

minji tidak sempat berganti baju, bahkan baju yang ia pakai sekarang masih ada sisa sisa tepung yang menempel karena tadi mengangkat beras, tangannya ketika mengangkat beban berat wajib dikasih tepung agar tidak luka.

ya walaupun tetap aja ada luka lecet sedikit.

setelah beberapa menit perjalanan minji sampai dirumah hanni, ia mengetuk pintu dan pelayan dirumah hanni mempersilahkan minji untuk masuk.

MY PHAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang