VII

411 57 2
                                    

Agensi berhasil membuktikan bahwa Rose bersih dari dugaan tidak berdasar oleh oknum oknum tidak bertanggung jawab. Rose juga menghubungi teman temannya yang ada di Amerika untuk meminta maaf karena sedikit mengganggu mereka. Beruntung teman temannya juga bersih dari tes dan mereka mengkhawatirkan karir Rose yang baru saja akan naik. Rose bisa bernapas lega karena ia mendapat respon positif dan banyak sekali dukungan dari penggemarnya. Ia berpikir untuk memberikan sebuah hadiah kecil kepada penggemarnya. Rose memiliki beberapa arsip videonya menyanyi di studio milik Lisa dan ia akan menguploadnya ke Youtube malam ini.

{-}

Rose sedang disibukkan dengan gaun dan segala rupa aksesoris untuk premiere nya besok. Teman temannya akan hadir dan ada seseorang yang akan ia temui. Siapa lagi jika bukan Jeon Jungkook, semalam saat mereka sedang bertelepon Jungkook mengajak bertemu saat disana. Lamunan mengenai bagaimana ia akan bertemu Jeon Jungkook buyar karena stylist nya bertanya tiba tiba.

"Bagaimana? Apakah sudah pas dibadanmu? Rose? Hei?!"

"Ahh mianhae eonni, iya sudah ya. Perutnya sudah pas."

"Kau ini diet atau bagaimana? Ini bahkan sudah kecil dan kau membuatku kerja lembur lagi mala mini untuk mengecilkan bajumu."

"Maaf eonni... hehehe." Ucapnya dengan santai, pasalnya Rose mengecil lagi.

"Kau harus membelikanku bulgogi jika film mu laku keras."

"Siap! Apakah sudah? Aku boleh kembali ke kamarku?"

Rose pun segera kembali ke kamar hotelnya, untuk segera tidur untuk acara besar esok. Tak lupa sebelum itu sudah seperti alarm, pada pukul 10 malam Jungkook akan menghubunginya. Kali ini panggilan suara.

"Halo"

"Hi, bagaimana fitting bajunya?" Sapa Jungkook dari seberang panggilan.

"Sudah, kata stylist badanku mengecil lagi"

"Sudah kubilang apa, pinggangmu itu tak lebih besar dari sejengkal tanganku."

"Darimana kau tahu? Kau hanya melihatnya saja Jungkook hahaha"

"Makan yang banyak. Ada restoran baru di dekat Sungai Han, ingin mencobanya tidak denganku?"

"Iya ayo. Kau ada dimana Jungkook?"

"Ada di kamar hotel."

"No way!"

"Iya, aku bersama Taehyung hyung. Lantai 14, Lotte Hotel."

"No way! Aku juga."

"Hahaha iya aku tahu. Aku juga melihatmu masuk kamar, aku boleh masuk ke kamarmu tidak?"

"Memang tidak apa kau kemari?"

"Justru itu aku bertanya, aman tidak? Hahaha tapi jika kau merasa tidak nyaman it's okay Rose. Aku baru saja membeli tteok, mandu, jaa-"

"Iya boleh, cepat. Kamar 1432!" Rose segera menutup panggilan sepihak dan mengganti celana pendeknya menjadi celana Panjang.

Di lain kamar Taehyung yang menatap sang adik rasanya ingin menampar wajahnya. Pasalnya Jungkook tertawa puas selepas menutup sambungan telepon.

"Kau benar benar gila kook."

"Enyah hyung, aku ingin ke kamar Rose." Ucapnya dan dengan Gerakan yang tergesa gesa ia membawa semua pesanan makanannya ke dalam satu dekapan.

"Gila adikku satu ini, kukira aku yang lebih gila tapi kau lebih gila. Jika tau seperti itu aku tadi menginap di hotel yang sama dengan Jennie. Loh mau dibawa kemana manduku! Yak!"

{-}

Jungkook dengan sigap mengelap saus merah yang ada di sudut bibir Rose, Wanita itu seperti tidak makan berhari hari, ia bahkan langsung menerkam makanan begitu Jungkook masuk ke dalam kamarnya tanpa menyapa Jungkook.

"Kau kapan terakhir kali makan?"

"Apa maksudmu Jungkook?"

"Habisnya kau lucu, ini ini minum. Pelan pelan."

"Woah ini benar benar enak Jungkook."

"Iya aku tahu."

Setelah makan, mereka menyempatkan waktu untuk menonton satu episode drama yang sedang mereka ikuti sampai jam 1 pagi. "Kurasa ini sudah cukup, kita menonton lagi besok. Kau harus istirahat untuk acara besar besok. Ingat, jangan gugup. Kau sudah lihat sendiri ada banyak orang yang mendukungmu."

"Iya Jungkook, terima kasih sudah menemaniku."

"My pleasure."

Rose tersenyum, mengantar Jungkook sampai di depan pintu. Namun sebelum Jungkook benar benar membuka pintu, pria itu dengan gerakan cepat menarik Rose dan membawa gadis itu ke dalam dekapannya. Rose mematung, tak membalas pelukan Jungkook karena otaknya bekerja sangat lambat. Tak lama dari itu Jungkook melepaskan Rose dan mengusap kepala Rose, kemudian ia benar benar pergi meninggalkan Rose yang masih saja mencerna apa yang baru saja terjadi.

{-} 

Yuhuuu apa kabar? Maaf baru up teman teman. Enjoy!! 

Jejaknya juseyooo

Terima kasih...

The Best Is Yet To ComeWhere stories live. Discover now