XXXIII

300 44 8
                                    

Tentang perkataan Taehyung beberapa jam yang lalu kepada Rose berhasil membuat gadis itu terjaga malamnya, Rose tertidur saat sudah pukul 4 pagi padahal dia sudah ada janji dengan teman teman 97 nya. Siang ini mereka berencana karaoke di tempat bibi Jihyo yang baru saja membuka karaoke family di daerah Ilsan. Rose terpaksa bangun karena ia harus mampir bertemu dengan interior designer sebelum pergi ke Ilsan.

Jennie yang sudah bangun terlebih dahulu dari Rose tengah memasak sarapan untuk dirinya dan juga Rose.

"Morning!" Sapa Jennie begitu melihat presensi Rose yang sudah rapi.

"Eonni, kau tidak perlu repot repot demammu sudah turun?"

"Sudah"

"Tentu saja, sudah bertemu pacar pasti langsung sembuh hahaha" Goda Rose sambil menggulung lengan kemejanya, berniat memakan apel dan mencucinya terlebih dahulu.

Jennie menggaruk tengkuk. "Soal semalam, maaf ya?"

"Iya eonni, lagipula Tae oppa ada benarnya"

"Tidak, tapi intinya dia tidak sopan."

"Sebaiknya jangan dibahas."

"Oke arraseo, ini makan sarapanmu dulu baru kau boleh pergi. Kau mau kemana by the way?"

"Bertemu interior designer lalu pergi bersama 97 girls"

"Oke, hati hati. Nanti malam aku pulang ke rumah ibu."

"Okei."

{-}

Jihyo sudah sampai terlebih dahulu di tempat karaoke milik bibinya. Baru buka 2 hari jadi masih sepi, ia mengundang teman perempuannya untuk datang. Namun kali ini hanya Rose, Mina dan Lisa yang bisa datang.

Rose adalah yang paling terakhir datang diantara yang lain. Rose membawa beberapa kudapan dan beer untuk mereka.

"Yes! Aku rindu alkohol" pekik Mina dan segera membuka satu kaleng bir dengan cepat. Semuanya berjalan menyenangkan, bahkan sudah sampai 2 jam mereka bernyanyi dan tidak ada yang berniat berhenti. Lalu tiba tiba pintu terbuka dan segerombolan orang datang.

Jihyo ingin mengumpat saja sekarang. Ia memang bertukar kabar pada Bambam jika hari ini ia akan berkumpul dengan girls squad. Tapi Jihyo tidak akan menyangka jika Bambam dengan tanpa berdosa mendatangi mereka, bergerombol pula. Lisa bahkan yang ada disana ingin kabur, sebab ada Jeon Jungkook.

Bambam terkejut karena ia melihat Rose disana, berdiri dan ekspresi wajahnya sangat tegang.

"Bambam gila!" Umpat Jihyo.

Mina justru bersorak senang mengajak para pria untuk segera bergabung, terlalu terselimuti euphoria hingga tidak sadar jika ada dua sejoli yang sudah putus dan bertemu dengan situasi tidak pas.

Rose berusaha abai, dan mencoba menikmati situasi yang entah kapan akan terhenti. "Jika tidak nyaman pulang saja. Aku habisi Bambam setelah ini" bisik Jihyo.

"Tidak apa, tenang saja."

Rose menolak menyanyi karena ia tidak sedang dalam mood yang baik, yang lain tentu saja menyadari itu. Apalagi Mingyu dan Yugyeom yang merasa jika hawa di dalam ruangan ini begitu dingin, melebihi pendingin.

1 jam berlalu, Rose merasakan gejolak perut yang tidak enak. Ia pun segera pergi ke toilet.

"Ck! Kenapa harus sekarang, ini bencana." Keluhnya, karena tiba tiba saja datang bulan. Jangan tanyakan bagaimana perut Rose sekarang, sangat sakit.

Rose keluar dari bilik kamar mandi berjalan gontai menuju room karaoke berniat untuk pulang. Pandangannya bahkan kabur, entah efek datang bulan yang membuatnya seperti ini. Yang jelas ia ingin pulang.

The Best Is Yet To ComeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang