19

28.1K 1.6K 15
                                    

Hening menyelimuti kamar bernuansa biru muda

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hening menyelimuti kamar bernuansa biru muda. Beberapa mainan berserakan di lantai. Di atas kasur yang empuk terdapat Ervan yang saat ini sudah bangun dari tidurnya.

Tidak langsung bangkit dari acara tidurnya, melainkan masih dalam posisi berbaring terlentang. Memandang langit langit kamarnya yang penuh hiasan. Nyawanya belum terkumpul sempurna.

Setelah melamun cukup lama, Ervan bangun dari tidurnya. Memandang sekitarnya. Sepi. Hanya ada dirinya di sini sendirian, di kamar yang luas ini.

Melihat jam di dinding, ternyata sudah jam 8 malam. Berapa lama ia tertidur?

Segera Ervan beranjak dari tempat tidurnya. Keluar kamar untuk menemui keluarganya.

Ceklek!

Pintu terbuka, Ervan keluar dari kamarnya. Celingukan melihat samping kiri kanannya. Sepi. Hanya ada maid yang berlalu lalang. Melihat pintu kamar kakak-kakaknya yang selalu tertutup.

Ervan lapar. Berjalan ke arah tangga dan menuruni nya. Perutnya keroncongan meminta di isi. Berjalan ke arah dapur karena mencium aroma makanan yang enak. Melihat ruang makan, ternyata keluarganya juga tidak ada di sini.

Tak menghiraukan itu, Ervan segera masuk ke dapur untuk meminta makan. Di sana ada koki dan beberapa maid sedang membuat makan malam.

Makan malam 1 jam lagi, tapi ia sudah lapar. Ia akan meminta cemilan saja ke maid.

Ervan menghampiri maid yang sedang membuat biskuit. Coklat! Itu biskuit coklat. Ervan suka coklat.

"Bibi bibi. " Panggil Ervan kepada maid yang saat ini fokus membuat biskuit.

"Ya tuan muda. " Jawab maid itu segera menghentikan pekerjaannya, menunduk hormat pada Ervan.

"Bibi buat apa. " Tanya Ervan basa basi. Sesekali mencuri pandang ke biskuit itu. Hmmm lezat. Batin Ervan tergoda.

Maid itu menahan gemas ketika memergoki Ervan yang mencuri pandang ke biskuit yang ia buat.

"Saya membuat biskuit coklat atas suruhan-" Ucapan maid itu terpotong oleh permintaan Ervan.

"Ervan mau Ervan mau. " Pinta Ervan dengan memasang muka andalannya.

Siapapun pasti tak tega jika menolak permintaan bungsu Orlando yang menggemaskan itu.

Segera mengambilkan dua biskuit untuk Ervan. Dengan sumringah Ervan menerima biskuit itu. Memakannya dengan menutup mata sambil bergumam. Menikmati lezatnya biskuit.

Ervan [End🤎]Where stories live. Discover now